08. Meet Again

6K 537 20
                                    

Setelah kejadin itu. Aku tidak berani berdekatan dengan Sunoo di kantor yang meski dia memberiku tatapan anjing mengira aku ini marah padanya.

Ohh Sunoo, maaf. Aku hanya tidak ingin kejadian itu terulang lagi.

Bahkan sudah tiga hari dari saat itu milikku masih ngilu untuk berjalan.

"Kenapa kau disini?" Tanyaku heran pada Jihye yang duduk di mejaku. "Bukankah sekarang kau sekertaris Pak Jongseong ya?" Tanyanya balik terlihat lebih heran.

Aku masih bingung sampai Jay datang memberiku isyarat untuk mengikutinya dan bisa kurasakan semua tatapan satu divisiku terarah padaku. Bahkan ada yang secara terang-terangan saling berbisik membicarakanku.

"Apa-apaan kau Jay?" Kataku tak terima setelah berada di ruangannya.

"Sekarang aku punya jabatan pasti di kantor ini dan kau ku tunjuk sebagai sekertarisku, apa nya yang salah?"

"Tapi--"

"Sudahlah. Jangan pikirkan apa kata orang." Potongnya cepat seolah mengerti apa yang ku pikirkan.

Aku pun menghela nafas tapi kalau di pikir lagi ini lebih baik juga untukku yang akan memiliki gaji lebih tinggi dari sebelumnya.

"Kemari." Titahnya membuatku berjalan semakin dekat dan ia merangkul pinggangku sampai jarak wajah kami dekat sekali.

"Cium aku."

Aku pun yang meski malu memulai duluan pun sedikit berjinjit mengecup bibirnya. "Kau harus melakukan ini setiap hari Kim."

"A-araseo."

"Coba ulang lagi."

"A-ap-mmhhh.." Jay langsung memangutku dalam ciuman panjang dan melepaskanku ketika merasakan nafasku yang mulai menipis.

"Itu yang aku inginkan. Coba lakukan lagi." Titahnya sementara aku masih mengatur nafasku.

Perlahan merangkum wajahnya dan mencium kedua belah bibirnya. Lalu memasukkan lidahku ke dalam mulutnya yang terbuka dan ia membalas ciumanku.

Rasanya tubuhku semakin panas dan mencoba mengais kesadaranku untuk tidak menginginkannya lebih dari ini.

"Cukup." Jay terenggah dan menahan kedua tanganku yang tanpa sadar menyentuh setiap inchi tubuhnya tadi. Bisa kulihat ia pun menatapku penuh kabut keinginan. "Tidak sekarang Bella-ah."

"Jay." Suara seorang perempuan terdengar dari luar pintu ruangan membuatku terkesiap segera menjauh dan Jay merapihkan pakaiannya yang sedikit berantakkan karna ulahku.

Jay segera membuka pintu ruangan dan ternyata itu Aikoo. Pantas saja ia menghentikanku karna sepertinya ia tahu langkah suara milik gadisnya.

"Selamat ya chagiya.." Kata Aikoo sambil mengecup pipi Jay sekilas lalu tampak terkejut sesaat melihat presensiku.

"Ah apa aku mengganggu pekerjaanmu Jay-ah?"

"Tidak sayang, dia sekertarisku." Katanya membuat perasaanku sedikit sakit.

Sekarang aku benar-benar seperti wanita selingkuhan sekali.

Aku membungkuk menyapa Aikoo dengan sopan dan undur diri keluar dari ruangan Jay. Lalu duduk di meja dekat pintu yang tersedia untukku bekerja setelah menjabat sebagai sekertarisnya mulai sekarang.

Ayo Bella fokus bekerja.

Tapi aku malah berulang kali menatap pintu ruangan Jay dan Aikoo tak kunjung juga keluar.

Apa yang sedang mereka lakukan ya?

Bahkan tak terdengar suara sekecil apapun itu membuatku sadar bahwa ruangan milik Jay ini kedap suara.

"Bella."

Aku terkesiap dan mendongak mendapati seorang lelaki yang tak asing bagiku.

Ia berjalan semakin dekat dan terlihat senang mendapatiku, "Kau benar-benar Bella?"

"Y-ya." Kataku masih gamang. Mencoba mengingat siapa lelaki ini.

"Aku Jake, kau tidak lupakan?"

"Jake? Kau benar Jake?" Aku mendekat dan menatapnya tak percaya.

"Long time no see Bella-ah." Katanya tersenyum dan memelukku erat.

Aku juga membalas pelukannya karna sudah lama sekali tak bertemu dengan sahabatku sejak kecil ini.

"Ehem." Suara dehaman seseorang membuatku dan Jake saling melepaskan diri.

Ternyata Aikoo yang berdeham kecil itu dan menatapku serta Jake bergantian dengan tatapan jahil. "Aigoo aku tak menyangka baru pulang dari Ausie kau sudah menggait wanita cantik saja Jake."

Jake terkekeh kecil lalu merangkul bahuku dan aku tak berani menatap Jay. "Dia Bella, gadis yang selama ini selalu aku ceritakan Aikoo." []

SLAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang