Hyukjae menatap kegiatan apa yang sedang Jay lakukan di pesisir pantai bersama keluarga kecilnya lewat teropong miliknya dengan satu senyuman miring. "Aku tak menyangka kau bisa tersenyum lagi Jongseong."
Ia menurunkan teropong dan memberi isyarat untuk sekertaris Cha melajukan kembali kapal pesiar, "Bukankah ini waktu yang tepat?" Seulbi bertanya heran.
"Belum. Aku menunggu puncak kebahagiaannya sayang.."
Seulbi mengangguk dan menyandarkan kepalanya dalam pelukan kekasihnya, "Tapi jangan sampai kau melukai kedua adikku."
"Aku tak sampai hati melukai kedua calon iparku Seul terutama Niki."
"Tapi jika itu Seulhae aku tak keberatan." Lirihnya membuat Hyukjae semakin mengeratkan pelukan. "Kau memang mirip denganku Seul."
Sementara itu Niki dan Seulhae yang di maksud tampak tertawa riang bersama keempat orang yang sudah berada lebih dulu di pulau jungji.
"Yak! Balik ikannya Niki!" Jay panik dan menatap tak habis pikir pada Niki yang hanya memberikan senyuman lebar padanya. "Mian hyung."
"Aku tak tahu cara membakar ikan." Keluhnya kemudian.
"Sekarang kau harus tahu. Bagaimana bisa nanti kau memberi makan istri dan anakmu." Petuah Jay kemudian membuat Minhye mengangguk menyetujui sementara Jungwon menatap tak suka.
Seulhae yang melihat sang adik kesulitan pun membantu membakar sambil menahan senyum. Ini kali pertamanya ada orang yang memarahi adiknya, "Kakak duduk saja disana bersama Minhye. Biar aku yang membakar ini."
"Tak apa. Kepalaku yang sakit tak membuatku lumpuh Niki."
Niki menghela nafas dan meminta bantuan pada Minhye yang memberinya pandangan meyakinkan. Toh pikir Minhye penyembuhan yang ia lakukan selama beberapa bulan pada Seulhae disini sudah mendapatkan hasil lebih baik.
Sementara Bella masih sibuk mencoba menahan Noa dan Noe yang berusaha terus pergi mendekat ke laut. Jay yang melihat itu segera menggendong kedua buntalan itu yang langsung merengek minta di turunkan.
Jay bersenandung kecil agar berhenti merengek dan duduk di samping Bella yang memberikan wajah konyol pada kedua anaknya agar tak cemerut.
Noa dan Noe tertawa sementara Jay mengulum senyum melihat itu. Merekam dalam repetisi ingatan bagaimana bahagianya keluarga kecilnya sekarang.
Lantas tanpa tertahankan menarik Bella yang terkesiap dan mengecup keningnya penuh syukur, "Aku mencintaimu yeobo."
"Nadoo." Balas Bella.
"Hei Jay cepat bakar ikannya lagi bukannya bermesraan." Cerca Jungwon dan malah membuat Minhye menatap jahil. "Eyy kau cemburu ya."
"Tutup mulutmu." Desisnya dan Minhye malah tertawa semakin jahil mencolek dagu Jungwon. "Ayo mengaku saja."
"Kau benar-benar."
"Apa?"
"Akan kuceburkan ke laut." Jungwon menarik lengan Minhye dan menyeretnya ke laut, "NIKI TOLONG AKU!!!"
Sementara Niki hanya tertawa melihat hal itu membuat Seulhae menatapnya tak habis pikir, "Kau tidak cemburu?"
"Cemburu itu apa kak?"
"Ah sudahlah. Bakar saja ikannya."
"Siap kak."
Seulhae tersenyum mengusak puncak kepala si adik dengan sayang. Ia berharap pengobatannya disini berhasil karna tak bisa meninggalkan Niki seorang diri.
Tapi kalau tak berhasil ia sudah memohon pada Minhye untuk menjaga sang adik karna Seulbi bukanlah opsi yang benar baginya.
Kemudian ia beralih menatap Bella yang tampak tersenyum riang bersama Jay dan si kembar. Ia tersenyum begitu mensyukuri mendapati pengobatan disini sehingga mengenal Bella yang membuatnya merasakan kasih sayang seorang kakak yang tak ia dapatkan dari Seulbi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE
Fanfiction"Aku tidak ingin mainanku di sentuh oleh orang lain, kau mengerti Kim?" ⚠️ TRIGGER WARNING - MATURE. DEPICTION OF OBSESSION, RAPE, EMOTIONAL/PHYSICAL ABUSE, MANIPULATION, MENTAL ILLNESSES AND STRONG LANGUAGE THAT WILL NOT BE SUITABLE FOR SOME MINOR...