Sunghoon tidak terlihat tersinggung malah tersenyum dengan membawa banyak kotak mainan, "Hai jagoan." Katanya berjongkok mengusak puncak kepala Noa lembut.
"Paman kok kesini lagi?" Tanya Noa dengan nada heran sambil memiringkan wajahnya membuat Sunghoon terkekeh kecil lantas mencubit pipi gembilnya.
Sepertinya bukan aku saja yang gemas akan tingkah Noa, "Paman kan rindu sama Noa. Ini juga paman bawa banyak mainan lagi." Kata Sunghoon sambil memperlihatkan mainan yang ia bawa pada Noa yang langsung melonjak kesenangan.
"Gomawo paman putih!! Paman terbaik!!" Noa memeluk leher Sunghoon dan mengecup pipinya sekilas. "Paman mau main robot?"
"Kajja!!"
"Yeay!!" Noa memekik senang dan Sunghoon menggendongnya masuk sambil menggerlingkan matanya padaku.
Sementara kak Taehyung mengurut pangkal hidungnya tampak pusing, "Jadi kau memanggil Sunghoon untuk datang?"
"Tidak. Kakak lihat sendiri kan tadi aku main terus dengan Noa. Mana ada pegang ponselku." Kataku membela diri.
Sementara kak Taehyung masih menyipitkan mata curiga, "Aku tidak segila itu kak. Mana mungkin aku memanggil Sunghoon saat Jay akan pulang."
Kak Taehyung hanya menghela nafas, "Yah semoga tidak ada perkelahian lagi."
"Memang mereka pernah berkelahi disini? Di depan Noa?"
"Pernah tapi Jake langsung membawa Noa pergi. Dan aku yang sibuk memisahkan mereka."
"Sunghoon memang tak pernah menyerah. Dan kau harus dengan tegas memilih Bella. Jangan membuat keduanya terus bertengkar apa lagi mereka bersaudara." Kata kak Taehyung mengingatkan.
"Y-ya. Aku akan bicara dengan Sunghoon sekarang."
"Jadi kau akan memilih bersama dengan Jay?"
"Aku tidak akan memilih siapapun. Aku akan membesarkan Noa sendiri kak." Putusku lalu masuk menghampiri Sunghoon yang masih menggendong Noa. "Kupikir kalian main robot." Kataku sesaat melihat Noa tertidur di gendongannya.
"Noa sepertinya mengantuk." Katanya mengusap belakang kepala Noa dengan sayang.
"Maaf jadi merepotkanmu." Kataku mengambil alih Noa yang masih tertidur pulas mengingatkanku akan Jay yang gampang sekali tidur dan sulit untuk membangunkannya.
"Aku bisa jadi ayah yang baik untuk Noa." Kata Sunghoon setelah aku menidurkan Noa di atas ranjang dan menyelimutinya. "Kita bisa hidup di Jepang dan aku sudah menyiapkan semuanya Bella."
"Kita bicara di luar Hoon." Kataku menarik Sunghoon keluar dari kamar Noa yang sialnya kini bisa kulihat eksistensi Jay yang terlihat di rundung oleh amarah.
Kedatangannya begitu tak tepat dan Sunghoon menggenggam tanganku erat. "Noa baru saja tidur. Ia kelelahan setelah bermain robot denganku."
"Kau tidak berhak atas anakku Park Sunghoon." Desis Jay dan Sunghoon tersenyum remeh. "Aku juga akan menjadi ayahnya juga setelah menikah dengan Bella."
"Bangsat!!" Jay mencengkram kerah kemeja Sunghoon kasar sehingga genggamanku dan Sunghoon terlepas.
"Hei, hei, kalian sudah berjanji untuk tidak membuat keributan disini." Kata kak Taehyung cepat membuat Jay yang akan melayangkan tinju pada Sunghoon pun tak jadi.
Jay berdecih dan menatapku tajam, "Masuk ke kamarmu Bella." Titahnya dan aku masih terdiam menatap Sunghoon karna ada satu hal yang ingin aku katakan padanya, "Kau masih istriku Bella. Aku belum menggugatmu. Sekarang. Masuk." Perintahnya penuh tekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAVE
Fanfiction"Aku tidak ingin mainanku di sentuh oleh orang lain, kau mengerti Kim?" ⚠️ TRIGGER WARNING - MATURE. DEPICTION OF OBSESSION, RAPE, EMOTIONAL/PHYSICAL ABUSE, MANIPULATION, MENTAL ILLNESSES AND STRONG LANGUAGE THAT WILL NOT BE SUITABLE FOR SOME MINOR...