"Dam, jangan nyakitin."
"Hanya bikin jatuh cinta, Ja. Kalau baper, yaudah pacaran. Kalau udah bosan, bikin kesalahan terus putus. Sebulan doang paling bertahan hubungannya. Lumayan."
Bisa gue lihat raut wajah pasrah Jauzan dengan helaan nafas beratnya. Ia pun melanjutkan aktivitas menulis sesuatu di buku catatannya. Gue hanya menghedikkan bahu, lalu keluar dari kelas untuk bertemu dengan target gue.
Kita kenalan dulu. Gue Adam, Adam Kalandra. Bisa dibilang, gue salah satu siswa yang lumayan terkenal di sekolah ini. Most wanted lah istilahnya. Tampan? Mesti nggak setampan kayak Jauzan, Kai, dan Jay, tapi lumayan relatif tampan. Lucu? Lucu dalam ngelawak sih iya, tapi jagonya tetap Teguh kalau masalah ngelawak. Suara merdu? Ehem, gue nggak bermaksud buat menyombongkan diri. Tapi, di beberapa event kayak penyambutan tamu penting di kota ini, serta upacara di beberapa kementrian, gue turut serta karena ditunjuk. Terlebih, gue juga ikut beberapa lomba vokal tingkat nasional dan internasional.
Menang? Nanti kapan-kapan mampir ke rumah gue buat tahu lebih banyak. Terkadang, gue juga nyanyi di cafe kalau lagi gabut, sekalian nambah duit buat jajan. Walau, keluarga gue sangat-sangat cukup buat memberi gue duit jajan.
Pintar? Udah tahu 'kan kalau gue ranking satu umum untuk tingkat kelas X IPA di sekolah ini?
Terus, alasan gue terkenal juga karena gue merupakan anak tunggal pemilik sekolah ini, SMA Kala Harapan. Satu-satunya SMA swasta yang berada di bawah naungan yayasan Kalandra Scholarship, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan perbeasiswaan yang didirikan oleh perusahaan Kalandra Corporation, salah satu perusahaan properti yang (katanya) terkenal di negara ini. Siapa yang tidak kenal dengan beasiswa Kalandra Scholarship? Beasiswa tersebut selalu menjadi incaran para siswa dan mahasiswa yang ingin masuk ke SMA dan Universitas terkait di mana yayasan Kalandra Scholarship menjadi donaturnya.
Dan pertama kalinya, beasiswa Kalandra Scholarship membuka beasiswa di sekolah sendiri, SMA Kala Harapan. Gue baru tahu itu.
Walaupun bokap punya perusahaan terkenal dan keluarga gue terkenal kaya, tapi keluarga gue benar-benar mengajarkan gue untuk hidup sederhana. Kedua orang tua gue juga selalu membebaskan gue dalam memilih apapun dan mencita-citakan apapun. Bahkan, mereka nggak memaksa gue buat masuk di sekolah ini atau belajar untuk menjadi ranking 1 terbaik. Semua serba bebas. Asal, gue jadi orang yang bertanggung jawab, menjaga nama baik keluarga, dan nggak memandang orang-orang di sekitar gue dengan rendah. Intinya, jadi anak baik yang nggak banyak tingkah negatifnya.
Cukup panjang buat bahas tentang gue, tapi kayaknya segitu dulu. Karena, sekarang gue berada di kantin. Mencari target gue yang kemungkinan besar berada di kantin ini, mengingat bel istirahat telah berbunyi sekitar 3 menit yang lalu. Gue ikutan mengantri. Biasanya, jam istirahat gue ke atap buat kumpul sama teman-teman gue. Kalau lapar, sisa minta tolong ke salah satu penjaga kantin untuk mengantarkan makanan ke atap tanpa perlu repot mengantri. Tapi, gue lewatkan dulu. Gue harus tahu bagaimana sosok Luca Bellova, ratu esnya SMA Kala Harapan.
Bahkan, gue yang pemilik sekolah ini baru tahu ada siswa yang memiliki julukan ini di sekolah. Pantas saja Teguh ngeledek gue kemarin.
Sambil mengantri, mata gue menyisir tiap sisi kantin. Atas bantuan yang dikirimkan Kai berupa foto sosok Luca Bellova, gue menemukan target gue di salah satu meja yang berada di tengah kantin bersama... Tunggu. Juli?
Wow, anak easy going kayak Juli bisa duduk dengan ratu esnya SMA Kala Harapan? Menurut gue, ini cukup langka dan mengejutkan.
Setelah mengambil makanan gue, gue mendekat ke arah mereka.
"Hai, Jul. Boleh gabung?" Sapa gue pada perempuan yang memiliki rambut sebahu terurai.
Mata gue menatap Juli, tapi ujung ekor mata gue melihat sosok Luca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam's Ice Girl
FanfictionKarena kekalahannya dalam permainan TOD di hari pertama awal semester genap, Adam Kalandra mau tidak mau harus menerima usulan dare dari teman-temannya yang kini berubah menjadi taruhan mereka dalam waktu 45 hari. Isi taruhannya, membuat seorang Rat...