Chapter 8 : Secret Love Story

1.4K 112 62
                                    

Mond POV

Aku tidak masalah jika Off mengusirku dari rumahnya tetapi sungguh aku mencemaskan Gun. Aku tidak mau Off melukai Gun karena kesalahpahaman yang terjadi barusan.

Aku menelfon kenomor ponsel Gun beberapa kali namun nihil. Pria mungil itu tidak mengangkat telfonku.

"Gun...kumohon angkatlah. Minimal katakan kau baik-baik saja." Ucapku gelisah. Aku bahkan belum berani beranjak dari sana karena begitu mengkhawatirkan apa yang terjadi pada Gun.

Sekitar 15 menit dan aku masih berdiri didepan mobilku yang terparkir didalam gerbang kediaman Gun.

Aku mencoba kembali menelfon Gun, namun lagi-lagi pria mungil itu tidak menjawabku.

"Aissshhh...."

Aku memutuskan untuk berlari masuk kedalam rumah Gun kembali. Aku tau Gun berada dilantai 2 karena aku melihat Off membawanya keatas tadi.

Aku melangkahkan kakiku naik keatas. Mungkin ini terdengar lancang, namun aku benar-benar mengkhawatirkan pria kecil itu.

"Gun??" Panggilku.

Tak ada jawaban saat aku sampai dilantai dua rumah Gun.

"G-Gu..." Ucapanku terpotong saat aku mendengar suara desahan dari dalam kamar seseorang.

"K-kaaakk...Ahh....cukup kak.."

"Ahhh...Kau har-ahh...harus dihukum..."

"Enghh...Kakkkk..."

Shit..!! Kenapa aku harus mendengar ini semuanya. Apakah Gun dan Off sedang melakukannya?

Setetes air mata menetes dari onxyku.

"Nghhhh...k-kaakk...Maa-ahhh...maafkan aku..."

"Berjanjilah ahh....jangan...ahh...lagi Nghhh...membawanya."

"Aahh...Yasshh kakk...Ahhh..."

Kembali, air mataku menetes. Kenapa aku masih berada disini. Kenapa aku tidak bisa melangkahkan kakiku untuk pergi dari kamar didepanku ini.

"Akuu...Ahhh....Akuuu tidak..Nghh..kuath.."

"Ahh...bersamaaa...Nghh...bersama Gun.."

"Ahhhh...Yashhh..."

"Ahhhh...Kakk...Enghhhh..."

"Kakk....aku-nghhh..tidak kuat.."

"Gun...aku jugh...ahhh . Juga."

Aku melangkah dengan gontai menuju tangga lantai 1. Aku tidak lagi bisa membayangkan jika aku memaksakan diriku tetap berada didepan pintu kamar itu.

Gun melakukannya dengan Off. Kakaknya sendiri.

"Tuhan..apa yang harus kulakukan." Gumamku sambil masuk kedalam mobil milikku.

Aku membenturkan kepalaku pada stir mobilku beberapa kali berharap ingatan tentang suara itu hilang begitu saja.

Kupikir, aku memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkannya. Nyatanya, Off memenangkannya dan aku sudah kalah.

Flashback On

Musim panas 6 tahun lalu saat aku duduk dibangku kelas 3 SMP aku melihatnya pertama kali saat aku pindah kesekolah ini.

(OffGun MPREG) Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang