Chapter 12 : Deeptalk

1K 105 38
                                    

Mond POV

Ingatan tentangmu serupa hujan, tidak menyakiti, tidak melukai. Tapi meninggalkan basah serupa jejak rindu yang tak hilang. Asal kau tau, sedahsyat itu pengaruhmu untukku. Aku memutuskan untuk menyerah padamu, tapi ingatlah !! Aku tak pernah menyerah untuk mencintaimu.

Aku masih berdiri dirooftop tempat dimana akhirnya aku memiliki keberanian untuk menyatakan perasaanku padanya.

"Kau tidak mau bertanya kenapa aku begitu mencintai kak Off?" Tanya Gun padaku.

Aku menggeleng,

"Kenapa?" Tanya Gun.

"Jika kau ingin bercerita padaku, kau sudah melakukannya sejak dulu." Ucap Mond.

Gun berjalan menuju pinggir rooftop dan aku mengikutinya dari belakang.

"Aku dan kak Off bukanlah saudara kandung." Ucap Gun memulai ucapannya.

Aku tau Gun, bahkan aku tau lebih jauh dari itu.

"Aku jatuh cinta padanya dihari dimana dia menyelamatkan aku dari kesepian. Kehilangan kedua orangtua membuatku kehilangan semangat untuk melanjutkan hidup. Aku bahkan memutuskan tak datang kesekolah, aku berfikir tak ada lagi yang harus aku perjuangkan. Toh aku tak tak memiliki siapapun lagi didunia." Ucap Gun padaku.

"Namun, dia datang menawarkan harapan hidup untukku. Dia membantuku untuk bangkit. Meyakinkan aku bahwa dari sekian banyak mereka yang tidak peduli padaku, ada dia yang akan selalu datang mengusir sepi dihidupku. Perlahan tapi pasti dia berhasil merebut inti jantungku. Menutup semua kemungkinanku untuk jatuh cinta pada orang lain." Ucapnya kembali.

Aku menatap pada mata Gun yang terlalu berbinar untuk menceritakan pria bermulut kasar dan tak berattitude seperti Off.

Andai saja orang yang datang membantumu itu adalah aku, apa kau akan jatuh cinta seperti kau melakukan itu pada Off sekarang?

"Kak Off memberiku dunia baru, Kak. Mengangkatku kembali dari duniaku yang terpuruk akibat kematian dua orang yang paling berjasa dalam hidupku. Dia mendampingi kakiku untuk melangkah kembali. Dia berhasil menjadi kakak paling luar biasa yang kukenal. Dia mengirimkanku cinta dari banyak orang hingga membuatku yakin bahwa keputusanku untuk tinggal bersama Tuan Sompob adalah keputusan paling benar yang aku ambil." Ucapnya kembali.

Aku merasakan dadaku nyeri. Memori yang Gun sampaikan padaku siang ini soal Off serupa jarum yang menghantam ulu hatiku diberbagai sisi.

"Kak..aku tak pernah merasa seberuntung ini menjadi adiknya. Meskipun nyatanya ada beberapa selentingan kabar yang membuatku mempertanyakan ulang soal perasaanku padanya, namun dititik aku hampir menyerah dia selalu berhasil menghilangkan keraguanku padanya. Tak semua orang bisa melakukan itu kak." Ucap Gun.

Bukan tak semua orang bisa, Gun. Tetapi tak semua orang sebrengsek kakakmu. Kau lupa bahwa kau pernah melihatnya merangkul seorang wanita dikafe? Apa yang Off lakukan hingga kau berhasil memaafkannya?

(OffGun MPREG) Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang