Chapter 2 : Kisah dimulai

3.7K 220 11
                                    

Kantin Universitas Chula, 12.00

Author POV

Ting.

Sebuah pesan masuk di handphone Off dan pria yang baru duduk itu membuka notifikasi ponselnya dengan cepat.

"Perutku sakit. Apa kau bisa pulang? Maaf aku merepotkanmu terus."

Selepas menerima pesan itu, Off segera bergegas bangkit dari kantin dan meninggalkan kedua sahabatnya, Arm dan Tay.

"Jum mau keman-" Tanya Arm bingung

Pasalnya mereka baru saja mendudukkan dirinya dikantin kampus.

"Ck...ck..ckk..Jangan banyak nanya, gw mau ke fakultas seni, target baru." Ucap Off dengan santai sambil bergegas melarikan diri sebelum kedua sahabatnya bertanya lebih jauh.

"Dasar playbooyyy..." Teriak Tay pada Off yang tetap berlari dengan tergesa.

"Sabar ya..Tunggu aku." Off mengetikkan pesan singkat dilayar ponselnya lalu melajukan mobilnya dengan cepat meninggalkan parkiran Fakultas Ilmu Politik.

Sekitar 30 menit akhirnya mobil Off tiba digerbang sebuah mansion besar. Pintu rumah tersebut otomatis sehingga tidak memerlukan penjaga keamanan disana.

Off memarkirkan mobilnya dibagasi rumah dengan pagar berwarna putih tersebut dan bergegas masuk kedalam rumah. Off berlari dengan cepat menuju lantai 2 rumahnya dan membuka sebuah kamar dengan pintu berwarna putih dan gantungan nama bertulis

"Atthaphan"

Off masuk kedalam kamar tersebut dan kembali menutup pintunya dengan perlahan. Off berjalan dengan sangat pelan agar tidak membangunkan pria mungil yang kini sedang tertidur pulas sambil meringkuk sambil memegangi perutnya.

Off mengelus anak rambut Gun yang bertebaran dikening pria tersebut kemudian tersenyum.

"Berpura-pura tidur?" Tanya Off lirih.

Tiba-tiba sebuah senyuman tercetak dari pria yang sedang tertidur tersebut.

"Kenapa kau selalu tau?" Tanya pria mungil itu.

"Karena kita telah bersama cukup lama." Jawab Off.

"Umm..." Ucap pria mungil itu pada Off sambil memanyunkan bibirnya.

"Apa dia kembali berulah?" Tanya Off sambil menunjuk pada bagian perut pria mungil yang masih betah meringkuk.

Pria mungil itu mengangguk.

"Seperti biasa sepertinya aku terlalu stress karena tugasku." Jawab pria mungil itu.

"Aku sudah mengatakan kau jangan segan meminta tolong aku. Aku tidak mau kau terlalu banyak berfikir. Jika kau lelah, kau harus beristirahat dan jangan memaksakan dirimu."

"T-tapi..Kak.." Ucap pria mungil itu berusaha menyanggah.

"Ck..ck..ck.." Ucap Off sambil menggerakkan telunjuknya.

"Gun..dengarkan aku." Ucap Off sambil meyentuh pipi pria mungil bernama Gun Atthaphan ini.

" Ini bukan hanya tentangmu, tapi tentang dia." Ucap Off sambil mengelus pelan perut Gun.

(OffGun MPREG) Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang