Chapter 10 : Pulang

1.1K 110 93
                                    

Author POV

New mengajak Gun berjalan ditaman dekat rumahnya. Hari ini dia memutuskan tidak membuka praktiknya. Dia akan mendedikasikan hari ini untuk Gun.

Knock

Knock

New berpura-pura mengetuk perut Gun sebagai sapaan kepada si kembar.

"Kau senang, bubuu dan bibii?" Tanya New sambil mendekatkan tangan kanannya diperut Gun.

"Tidak ada respon?" Tanya New.

"Mungkin masih tertidur." Ucap Gun pada New.

"Humm..mungkin." Jawab New.

"Kalau nanti sudah mau bicara dengan paman, tolong berikan tanda ya. Tapi ingat jangan terlalu kencang agar papahmu tidak kesakitan. Oke buddies." Ucap New sambil mengusap kembali perut Gun.

Gun kemudian merebahkan kepalanya kekursi lalu meluruskan kakinya. Dia mulai sadar bahwa kakinya sudah mulai membengkak. Kini, sepatunya bahkan naik satu ukuran karena kehamilannya. Berat badannya pun dari 58 naik menjadi 63 kilogram.

"Ada apa? Kenapa melamun lagi?" Tanya New.

"Aku gendut sekali New sekarang." Ucap Gun.

"Tapi aku tidak melihat masalahnya ada dimana meskipun kau merasa gendut." Ucap New.

"Masalahnya mungkin aku sudah tidak menarik. Wajar saja Off membohongiku." Ucap Gun.

"Karena nyatanya dia yang mencintaimu tidak akan pernah mempedulikan soal itu seharusnya." Jawab New.

Gun terdiam dengan jawaban dari New. Pria disampingnya selalu berhasil membuatnya terdiam entah karena setuju dengan jawabannya atau karena merasa malu menanyakan hal yang sebenarnya tidak perlu dia tanyakan.

"Kau gemuk bukan karena keinginanmu. Kau memperjuangkan dua nyawa yang hidup didalam tubuhmu. Kau merelakan bentuk badanmu berubah demi memberikan kehidupan baru bagi dua janinmu, Gun. Jika aku pasanganmu, aku akan sangat bangga memilikimu. Karena kau bersedia mengorbankan dirimu untuk buah cintaku." Jawab New.

"Tapi, Off tidak bangga memilikiku sepertinya New." Ucap Gun.

"Kau belum menanyakan secara pasti siapa wanita itu, Gun. Kesalahpahaman bisa saja terjadi saat ini. Terkadang kesimpulan itu kita ambil hanya untuk membenarkan apa yang kita yakini benar. Meskipun kenyataannya tidak seperti itu." Ucap New.

"Aku tidak paham maksudmu." Ucap Gun singkat.

"Singkatnya gini, setiap orang akan menjadi pahlawan dalam ceritanya masing-masing. Dan orang lain bisa jadi bajingan dalam ceritamu." Ucap New.

"Gun... semua tergantung sudut pandang dan kacamata yang kau gunakan untuk melihat Off. Kenyataannya hanya ada pada dirinya dan jika kau mau mengetahui kebenarannya kau hanya perlu menemuinya dan bertanya." Uca New kembali.

Gun memandang kolam besar didepan taman saat tiba-tiba tangannya terasa digenggam.

"Jangan banyak memikirkan hal yang belum kau yakini kebenarannya. Aku akan menemanimu bertemu dengan Off, bagaimana?" Tanya New pada Gun.

Gun masih diam,

"Pastinya menunggumu untuk siap." Ucap New pada Gun.

Pria putih itu tersenyum dan menggoyangkan tangan Gun keatas paha milik pria mungil itu.

"Sudah jangan sedih...nanti bubuu dan bibii bisa ikut sedih." Ucap New sambil mengelus perut Gun.

Dug.

(OffGun MPREG) Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang