Chapter 17 : Bunyi Pada Hati

1.2K 105 66
                                    

Mansion Adulkittiporn

Off POV

Aku menatap afeksi yang Mond berikan pada Gun dan rasanya hatiku begitu panas melihatnya. Kecewa? Jelas saja. Aku kini tak bisa melakukan apapun karena Mild kini sedang menyandarkan kepalanya di bahuku.

Kufikir keduanya akan segera pergi setelah Gun bersiap dan mengganti pakaiannya, namun nyatanya tidak. Keberadaan mereka didapur seolah ingin menambah kecemburuanku.

Dan kenapa? Kenapa Gun menerima dengan bahagia semua perlakuan yang Mond berikan padanya. Apakah semua yang kulakukan selama ini padanya tidaklah cukup untuk membuktikan bagaimana aku mencintainya dengan sangat?

Aku tidak bisa memaafkan sebuah perselingkuhan.

Yap, nyatanya aku dibenturkan dengan ucapannya malam itu. Dia mungkin telah menutup hatinya untukku. Dan kini? Dia melihat perselingkuhan yang selama ini berusaha kututupi didepan matanya.

Bodoh !! Pada bagian mana lagi aku masih bisa meminta Gun memaafkanku.

Aku seperti menerima karma yang tidak bisa kudefinisikan rasa sakitnya. Pelukan, sentuhan, dan beberapa kecupan yang keduanya saling berikan membuat hatiku semakin panas. Aku ingin meninju wajah Mond rasanya dan berteriak

"Bajingan, jauhi kekasihku."

Tetapi, yang bisa kulakukan hanya melihat keduanya saling mengejek dan menjulurkan lidahnya satu sama lain.

Kenapa?

Kenapa rasanya sangat sakit??

"Jum.."

"Jum?"

"OFF..???"

"KAU TIDAK MENDENGARKAN AKU?" Suara Mild seketika membuyarkan lamunanku.

"H-hah? Ada apa?" Tanyaku seperti orang bodoh.

"Kau tidak mendengarkan pertanyaanku sejak tadi?" Tanya Mild kesal.

"A-ah...maafkan aku. Apa yang kau tanyakan barusan?" Ucapku berusaha senatural mungkin agar Mild tidak curiga.

"Apa kau sedang memikirkan sebuah masalah?" Tanya Mild lagi.

Aku menggeleng.

Rasanya tidak mungkin aku mengatakan pada Mild bahwa aku sedang memikirkan Gun dan Mond yang kini sedang memakan masakan mereka di meja makan yang tak jauh dari ruang keluarga tempat aku dan Mild berada.

"T-tidak..kepalaku hanya sedikit pusing." Ucapku.

"Kenapa? Kau seperti tidak bersemangat." Tanya Mild kembali.

"Tidak papa." Ucap Off.

"Oh ya...Apa aku boleh meminta sesuatu dihari spesial ini?" Tanya Mild padaku.

"Tentu saja. Apa yang kau inginkan?" Tanyaku padanya.

"Humm...aku ingin double date dengan adikmu dan kekasihnya." Ucap Mild.

"H-hah?" Aku terkejut.

Melakukan double date dengan Gun dan Mond adalah seperti memberikan garam pada luka yang masih basah. Tidak akan menjadi sembuh tetapi justru menambah perih dilukanya.

"Mau kan?" Rengek Mild.

"Apa tidak ada ide lain?" Tanyaku.

Mild menggeleng,

(OffGun MPREG) Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang