Author POV
Off membopong Gun kedalam klinik tempat praktik New. Hari sudah menjelang sore saat pria jangkung itu dengan wajah pucat membawa pria mungil itu dalam pelukannya.
Gun memegangi perut buncitnya dan satu tangannya meremas kemeja Off seperti menahan sakit yang begitu dahsyat.
"Newww.....dokter New." Ucap Off menerobos antrian dua orang yang masih berada disana dan masuk keruangan praktik New.
Namtan, asisten dokter New terkejut melihat yang terjadi dihadapannya. Dia melihat wajah pria mungil yang begitu pucat didalam gendongan pria lainnya.
"Gun?? Off??" Ucap New yang saat itu seperti sedang menuliskan sesuatu disebuah kertas.
"New...kumohon tolong Gun." Ucap Off pada New.
"Ada ap-" Tetapi kata-kata New terpotong saat melihat ekspresi wajah Gun yang begitu kesakitan.
"Rebahakan dia Off." Ucap New sambil mengenakan stetoskopnya.
Off merebahkan Gun keatas tempat tidur yang berada disana.
"Nam..tolong ambilkan alat USG dan doppler fetal untukku." Ucap New pada Namtan yang segera melakukan apa yang New perintahkan.
"S-sakit New...ini sakitthhhh...." Teriak Gun sambil meronta pada kemeja Off.
"Tahan sebentar ya. Kita akan cek kondisimu." Ucap New.
"Bayiku New, kumohon selamatkan bayiku..." Ucap Gun sambil memegangi perutnya yang terasa kencang.
Tak lama, Namtan datang membawakan alat yang New minta. New segera mengecek denyut jantung janin Gun. Off hanya bisa berdiri bersisihan disamping Gun dengan wajah yang masih pias.
"New...bagaimana?" Tanya Off.
Namun New tidak menjawab apa yang Off tanyakan. New sibuk mengecek detak jantung janin Gun ditengah rengekan Gun yang menahan sakit diperutnya.
"Gun...cobalah bernafas dengan benar." Ucap New pada Gun.
"Nam..hitung detak jantung janin." Ucap New sigap.
"Gun biar aku memandumu." Ucap New kembali.
Off masih berada disamping Gun dengan harap-harap cemas.
"Jangan buka mulutmu. Bernafaslah dari hidung. Perlahan, ambil nafas lalu kau buang lewat hidungmu perlahan juga." Ucap New memberikan arahan untuk Gun.
Gun mengikuti apa yang New katakan. Perlahan, dia menarik nafas panjang dan membuangnya lewat hidung. Berkali-kali sesuai arahan New.
"159, dokter." Ucap Namtan pada New.
"Lakukan lagi Gun. Jangan fikirkan apapun selain fokus saja pada pernafasanmu." Ucap New kembali. Gun mengangguk.
Dia melakukannya kembali beberapa kali.
"150, dokter." Ucap Namtan selanjutnya.
"Terus Gun. Rileks." Ucap New kembali pada Gun.
"Pejamkan saja matamu, bayangkan wajah bayimu dan tenangkan fikiranmu." Ucap New memandu Gun.
"142, dokter." Ucap Namtan sekali lagi.
"Oke...kau bisa berhenti Gun." Ucap New kembali pada Gun.
Kemudian, New mengoleskan gel dingin diatas perut Gun.
"Shhhh...." Desis Gun saat gel dingin menyentuh permukaan kulitnya.
New kemudian mendekatkan alatnya pada perut Gun dan memutarnya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(OffGun MPREG) Don't Leave Me
Fanfiction(COMPLETED) Malam itu, jika saja dia tidak mabuk selepas pesta ulangtahun Arm mungkin hidupnya tidak akan sekacau ini. Sebuah kebodohan menyebabkan hidup seorang Off Jumpol berubah. Ada rahasia besar yang tidak akan pernah dia ungkapkan pada siapapu...