09 - Cinta di rumah baru.

2.5K 193 11
                                    

"Kau kenapa ?" tanya Mattew dengan tampang menyebalkan yang kini seakan meledek Xavier. Xavier berdecih, lalu meminum segelas wine.

"Dia lagi kasmaran sama suami orang." sahut Lewis  sambil tertawa cekikian.

"Dasar buaya jamban! Punya orang masih diembat juga." ujar Mattew.

"Emang kamu mau, kalau Rey aku embat juga?"

"Silahkan kalau berani, aku jamin mayat mu akan mengambang seperti  t*i di sungai besok!" kesal Mattew, Xavier langsung tertawa puas dan menepuk bahu sahabat nya itu dan mencoba menenangkannya.

"Waktu kalian ke Maldives ,sekalian honeymoon dong? " ledek Lewis dan Xavier tersenyum mesum.

"Hm, aku tidak tahu harus bilang apa untuk menggambarkan nya, dia itu seperti nya memang di takdirkan untuk menjadi pembunuh kaum gay seperti ku."

"Tapi kenapa kamu sekarang masih hidup?" tanya Mattew.

Xavier menggeplak kepala Mattew. "Bukan membunuh menghilangkan nyawa bodoh! Kau sudah punya kekasih tapi tidak tahu artian seperti itu!"

"Aku ini seme yang polos, aku bukan orang kejam sepertimu. " bela Mattew pada dirinya sendiri.

"Lelaki cantik dan manis yang seksi masih banyak di luar sana. Kenapa harus mengejar punya orang? Carilah yang lain. Mantan kamu si Edric itu bagaimana?" sahut Lewis menimpali.

"Hahaha, jangan bahas dia. Aku nggak sudi sama lelaki matre dan murahan sepertinya."

"Edric cuma bawahan kamu waktu itu. Tapi harusnya dia beruntung pernah jadi kekasihmu, eh malah nglunjak tidak tahu diri. " ujar Lewis merasa kesal sendiri yang mengingat kejadian yang menimpa sahabatnya beberapa tahun yang lalu.

"Sepertinya istri Alvy juga bakal jadi korban Edric selanjutnya. Soalnya Alvy bilang jika istrinya itu selingkuh sama Edric. Aku saja sampai tidak menyangka jika Edric yang notabene Gay mau berhubungan dengan seorang wanita, yang sudah bersuami pula."

"Siapa Alvy?" tanya Mattew penasaran.

"Suami orang yang berhasil merebut hati ku. Dan aku bersumpah akan mendapatkannya."

Mattew dan Lewis hanya tertawa saja. Diantara ketiganya Xavier lah yang memang paling susah untuk di atur dan di beritahu. Jika ia menginginkan sesuatu, maka dengan cara apapun juga ia akan berusaha mendapatkannya.

......

Selena berlarian mengitari rumah barunya. Setelah semua barang tertata rapi, akhirnya rumah itu bisa di tempati sekarang.

"Nanti kita jemput Cio ya? Dia pasti senang." kekeh Alvy melihat istrinya dengan wajah yang begitu gembira.

"Biarkan saja Cio di rumah mama mu sebentar sayang, kamu sama aku di sini."

"Kamu mau apa memangnya?" tanya Alvy, lalu tiba-tiba tubuhnya di dorong oleh Selena hingga ia terbaring di atas sofa besar.

Selena menyeringai, lalu mulai melucuti pakaian suaminya begitu juga dengannya.

"Aku sudah sangat merindukan P*nis mu sayang. Tiga hari kamu membiarkan ku kosong tanpa p*nis mu rasanya menyedihkan."

Alvy hanya tersenyum, lalu mulai menikmati ciuman Selena pada lehernya hingga dadanya. Tak mau kalah, Alvy juga meremas kedua buah dada Selena dan menghisap puncak dadanya.

"Ngh, Vi... " Alvy hampir merutuki dirinya sendiri saat hendak keceplosan menyebut nama Vier. Entah mengapa nama pria itu belum bisa hilang dari ingatan nya.

Secepat kilat Alvy membalikkan tubuh istrinya hingga Selena berada di bawah kungkungan Alvy.

Ciuman Alvy semakin turun hingga sampai pada milik Selena. Ia menatapnya bagian itu sebentar, lagi-lagi malah ia terbayang akan p*nis milik Xavier yang besar dan berurat. Alvy mengulum lembut bibir Vagina milik Selena bahkan tak segan untuk terus menggoda klit*risnya.

XAVIER (BL) - TAMAT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang