Chapter 14❄️

1K 112 43
                                    

HAPPY READING ❄️

Sisilia..

Victor memasuki mansion dengan para bodyguard di belakangnya yang berwajah garang serta membawa senjata api. Mereka baru saja mendarat di Sisilia setelah dari Roma.

Saat mendarat Victor sudah sangat ingin pulang ke mansion untuk menemui Irene. Entahlah tapi ia merindukan wanitanya itu.

Semua pelayan membungkuk hormat kala dirinya duduk di kursi single ruang tamu. Ia mengeluarkan cerutu lalu membakarnya dan keluarlah asap mengepul dari cerutu itu.

"Di mana Jonathan?". Tanya Victor pasalnya Jonathan biasa akan langsung kemari saat mendengar kedatangannya.

"Tuan Jonathan sedang di markas Mr.V". Jawab Vernon.

"Apa yang dia lakukan di markas kenapa tidak memberi tahuku?".

Semua orang langsung saling pandang dan terlihat jelas di mata elang Victor jika wajah mereka terlihat gugup dan takut.

"Apa yang terjadi?". Ujar Victor dengan suara Deep Voice nya membuat siapa saja yang mendengar akan langsung merinding.

Belum ada yang mau membuka mulut hingga membuat Victor marah dan memukul meja hingga retak.

"JANGAN MENCOBA SEMBUNYIKAN SESUATU DARI KU!!".

Semuanya langsung terkejut bukan main disertai rasa takut.

"CEPAT JAWAB SIALAN!".

"N-nona....i-irene kabur tuan....". Jawaban Vernon seketika membuat mata Victor semakin membara merah. Ia pun mendekat ke arah pria itu dan melayangkan satu pukulan di wajah.

"Jangan bermain-main dengan ku!".

"Uhukk...maaf kan kami Mr.V nona Irene kabur sudah 2 hari".

"Kau bilang 2 hari?, LALU KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBERI TAHUKU!".

"Maafkan saya tuan saya siap menerima hukumannya". Ujar Vernon siapa jika Victor memang ingin menembak jantung nya..

"AAKKKHHH...!".

"KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBERI TAHUKU SIALAN!". Victor benar-benar marah besar saat ini hingga urat di tangannya terlihat semua.

"Tapi kenapa kalian belum menemukannya!".

"Tuan Jonathan dan Seno sudah mencari ke semua tempat di mana nona Irene terlihat tapi tidak ketemu juga tuan".

Semuanya masih asik Menunduk takut dengan suasana hati pada diri Victor.

"Panggil Raul cepat!".
Victor berjalan cepat menuju ruang senjatanya. Jhon tetap di luar, ia sedari tadi hanya diam takut salah ucap dan akan kena imbasnya.

Beberapa menit kemudian Raul datang dan memasuki ruang senjata Victor.

BUGGK...

Sebuah Bogeman keras mendarat di pipinya hingga mengeluarkan darah.

"Kenapa kau tak memberi ku informasi sialan!".

MR.V KING OF MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang