Chapter 32❄️

649 86 28
                                    

HAPPY READING ❄️

Kini sudah satu bulan sejak kejadian dimana seorang pria hampir saja memerkosa Taran. Pria itu juga sudah mati dan Victor menjadikannya santapan para kucing besarnya. Selama itu pula Victor masih menyuruh Javer dan Raul mencari tau identitas dari pria itu .

Pria itu memiliki tato di leher berbentuk C. Victor berfikir bisa saja dia dari CAMORRA karena Bernando sampai saat ini masih ia tahan.

Anak Bernando juga belum terdeteksi keberadaan nya hingga Raul rasanya sudah lelah mencari.

Keadaan di mansion juga masih terpantau aman, walau kadang Irene risih saat melihat aleen berusaha mendekati sang suami tapi karena Victor yang sangat mencintainya membuat irene sedikit lega karena pria itu tak mudah untuk di goda.

Vincent juga mulai bisa merangkak dan sedikit berjalan karena umurnya yang berusia 8 bulan. Bayi itu semakin aktif hingga kadang Victor kewalahan saat menggendong sang putra yang terus berontak ingin turun.

Seperti saat ini Vincent tengah sibuk bergulat di kaki sang mommy. Irene tengah merias wajah Taran yang katanya akan pergi ke sebuah acara dengan javer tapi putra nya itu terus mengganggu.

"Ya ampun sayang jangan ganggu mommy dulu nak". Ucap Irene sambil merias wajah Taran.

"Vincent! Jika makeup ku jelek aku akan membuang mu ke laut!". Kesal Taran tapi matanya masih tertutup karena baru saja di beri eyeliner.

"Sudah selesai, tinggal lipstik".
"Kau ingin warna apa sayang?". Tanya Irene.

"Aku ingin warna natural kakak ipar".

"Baiklah yang ini?". Sambil menunjuk warna lipstik yang Taran mau.

"Iya iya kak".

Irene pun memoleskan lipstik ke bibir pink Taran dan akhirnya selesai juga.

"Lihat lah ke cermin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat lah ke cermin".

Taran pun membuka matanya dan langsung tersenyum melihat hasil makeup sang kakak ipar yang cocok untuknya.

"Wah cantik sekali, kakak ipar memang jago segala nya". Senang Taran dan berdiri untuk memakai sepatu Merah yang Victor belikan kemarin.
"Apa aku sudah cantik kak?".

"Tentu sayang kau sangat cantik".

"Pantas saja kak Victor mencintai kakak ipar, tidak heran sih kakak sangat penyayang, cantik, suka menolong dan tidak sombong bahkan Taran bisa merasakan kasih sayang seorang ibu dari kakak ipar".ucap Taran tulus. Di tinggal sang ibu saat umur 14 tahun membuatnya lupa bagaimana diperhatikan oleh seseorang.

"Mulai sekarang kau bisa menganggap ku sebagai ibu mu".

"Tentu sekarang hanya kau dan kak Victor yang perhatian padaku jadi tolong jangan tinggalkan Taran ya kak" jujur saja Taran ingin menangis tapi ia ingat jika sudah makeup.

MR.V KING OF MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang