Paris

859 65 13
                                    


Don't forget to hit the star button and leave some comments. Ok?

Enjoy~



---



Pair: ChangLix [Changbin X Felix]

Rate: T



---



"Makasih buat date-nya, Kak!" Kata Felix sambil melepas sabuk pengaman yang sepanjang perjalanan ia kenakan.

"Date? Siapa yang nge-date?".

Felix merotasikan matanya jengah. "Oke, jalan-jalan. Makan malam. Terserah Kakak nganggepnya apa. Tinggal bilang date aja susah banget," Gerutu pemuda manis itu. Kelewat hafal dengan sikap menyebalkan kekasihnya. Tapi anehnya, Felix cinta!

Changbin, si kekasih menyebalkan itu, tersenyum tipis melihat pujaan hatinya mengomel kecil. Tersenyum tipis sampai Felix tidak dapat melihatnya walaupun dari jarak 5 senti. Oke, mungkin Changbin hanya tersenyum dalam hati makanya Felix tidak bisa melihatnya.

"Nanti sampe rumah jangan lupa kabarin aku, ya, Kak," Kata Felix, kini sambil membuka pintu mobil. Bersiap untuk keluar dari mobil mewah milik kekasihnya.

Anggukan tipis Changbin berikan sebagai respon.

"Kalo udah ngantuk, nggak usah kabarin aku juga nggak papa. Tapi jangan lupa cuci kaki, cuci tangan, gosok gigi, terus ganti baju,". Ternyata wejangan Felix belum selesai.

Lagi, Changbin hanya mengangguk. Padahal seharusnya yang memberi pesan seperti itu Changbin, kan? Tapi ya sudah lah.

Setelah satu-dua kalimat lagi, Felix akhirnya benar-benar turun dari mobil dan berjalan meninggalkan mobil itu. Sempat berhenti sesaat sampai mobil milik Changbin menjauh dari depan rumahnya. Hanya memperhatikan mobil hitam itu menjauh, tidak ada acara 'dadah-dadah' karena ini Changbin, bukan Hyunjin, kekasihnya Jisung. Manusia secuek Changbin mana kenal istilah melambaikan tangan.

Sepanjang perjalanan dari garasi menuju teras rumah, senyuman tidak luntur dari wajah manis Felix. Senang mengingat kencan hari ini walaupun kalau kata Jisung tidak ada romantis-romantisnya sama sekali. Yah, Felix maklum. Changbin memang seperti itu, walaupun mereka sudah menjalin kasih sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu.

Tapi Felix tau, kok, kalau sebenarnya Changbin juga menyayanginya. Hanya saja laki-laki bermarga Seo itu tidak tau cara menyampaikan rasa sayangnya dengan manis... Dan sedikit gengsi, mungkin? Tapi Felix tidak ambil pusing. Contohnya hari ini. Mereka makan di restoran, dan tidak ada adegan menarik kursi untuk Felix, menggenggam tangannya sepanjang menunggu makanan disajikan, atau membersihkan bibir Felix ketika ada noda di bibirnya. Tapi Changbin benar-benar memberikan atensi penuh kepada Felix ketika Felix bercerita, dan bahkan mengabaikan ponselnya yang beberapa kali berdering (yang pada akhirnya Changbin silent setelah panggilan ketiga) menampilkan nama 'Minho', sekertaris Changbin.

Felix membuka pintu rumahnya, dan cukup terkejut mendapati orang tuanya sedang duduk di sofa ruang tamu, sepertinya menunggu Felix. Senyum Felix langsung luntur. Ia menelan salivanya dengan susah payah karena gugup. Ia tidak melakukan kesalahan, bukan? Ia juga tidak melewati jam malam. Ini masih pukul sembilan.

Tidak tau harus melakukan apa, akhirnya Felix memilih menyapa orang tuanya dengan kaku. "Hai, Mam, Pap,".

"Hei, Felix. Duduk sini. Ada yang mau Mama dan Papa omongin," Kata Nyonya Lee dengan lembut, namun tegas secara bersamaan. Membuat alarm siaga menyala di dalam kepala Felix. Ini bukan pertanda baik.

Felix FM [Harem! Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang