Honey I'm Good

687 52 20
                                    

Don't forget to hit the star button and leave some comments. Ok?

Enjoy!



---



Pair: SeungLix [Seungmin x Felix]

Rate: T

Requested by GUCCIEVIRGO



---



Seungmin memijat keningnya sendiri. Laporan yang sedang ia urus cukup membuat dirinya lelah. Padahal kalau dipikir-pikir seharian ini Seungmin hanya duduk dan mengetik laporan. Tapi kalau mengingat ia sudah berkerja lebih dari 12 jam, maka rasanya wajar-wajar saja ia merasa lelah.

Pundak Seungmin ditepuk cukup keras. Seungmin tidak perlu menoleh untuk tau siapa yang menepuk pundaknya mengingat hanya tersisa dirinya dan Hyunjin di ruangan itu. Kebetulan mereka berdualah yang ditunjuk oleh atasan untuk mengerjakan laporan akhir bulan. Jadilah dua manusia berbeda marga itu pulang paling terakhir.

"Belum selesai, Min?" Tanya Hyunjin basa-basi. Padahal mata Hyunjin sendiri dapat melihat kalau laporan itu belum selesai.

Seungmin menggeleng. "Lo udah?".

Hyunjin menggeleng sambil memasang cengiran di wajahnya. "Belum. Tapi gue mau pulang. Udah jam 9,".

Seungmin refleks menoleh kearah jam berwarna putih yang terpasang di dinding. Benar kata Hyunjin, ini sudah pukul 9. Seharusnya mereka berdua sudah sampai di rumah sejak 2 jam yang lalu.

Tanpa membuang-buang waktu lagi, Seungmin langsung merapikan kertas-kertas yang berserakan di meja kerjanya, kemudian men-save laporan di komputernya. Ia hendak mengikuti jejak Hyunjin untuk pulang. Toh deadline-nya dua hari lagi. Masih bisa ia kerjakan besok lagi. Ia sudah lelah.

"Mau langsung pulang?" Tanya Hyunjin.

Seungmin menaikkan satu alisnya. Tentu saja ia akan langsung pulang. Bukankah Hyunjin harusnya sudah tau itu?

"Lo nggak capek, Min? Ikut gue 'main' bentar, yok! Nggak lama, kok. Cuma ngelepas beban doang,".

Biasanya Seungmin tidak pernah berhasil terbujuk ajakan-ajakan 'sesat' Hyunjin. Biasanya Seungmin teguh pendirian dan langsung pulang ke rumah minimalis miliknya. Tapi entah bagaimana caranya, hari ini Hyunjin berhasil membujuknya tanpa perlu bersusah payah menjanjikan ini-itu.

Hari ini, akhirnya Seungmin berhasil Hyunjin ajak ke club langganannya. Club itu sudah ramai padahal baru pukul 9. Penuh dengan manusia-manusia yang berdansa, minum-minum, hingga bercumbu tanpa tau malu.

Pemuda Kim itu mengernyitkan keningnya melihat Hyunjin yang baru datang langsung disambut manusia-manusia disana. Dan kerutan di keningnya semakin dalam melihat seorang pemuda yang duduk di atas pangkuan Hyunjin. Sepertinya laki-laki bermarga Hwang itu sering kesini melihat akrabnya Hyunjin dengan sang bartender yang sedang asyik meracik minuman keras.

Tapi kemudian Seungmin tidak ambil pusing. Ia duduk di kursi di samping Hyunjin. Matanya tetap menelusuri pemandangan sekitarnya. Rasanya asing mengingat seumur hidup Seungmin bisa dihitung dengan jari berapa kali ia ke tempat 'haram' ini.

"Wow, Hyunjin! You brought a friend, huh?" Tanya seorang pemuda yang kini berdiri di hadapan Seungmin dengan Bahasa Inggris yang fasih.

Hyunjin, masih sambil memangku seorang pemuda, mengangguk mengiyakan. "Kenalin, itu Seungmin. Temen kantor gue,".

Felix FM [Harem! Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang