Rocketeer (ii)

334 35 9
                                    


Don't forget to hit the star button and leave some comments. Ok?

Enjoy!



---



Pair: JeongLix [Jeongin x Felix]

Rate: T+ (A little bit M, actually)

!WARN! Kiss scene, depression



---



Dengan gugup, Jeongin memegang kedua sisi pinggang Felix dengan jemarinya. Berusaha menyentuh pinggang ramping itu dengan selembut mungkin. Felix di hadapannya sudah melingkarkan kedua lengannya di leher Jeongin tanpa merasa canggung sedikit pun.

Minho menyaksikan semua momen indah itu. Sedari tadi, peri mungil itu tersenyum melihat Jeongin yang terlihat bahagia juga gugup di saat bersamaan. Felix mungkin tidak tau, tapi Minho tau sekali betapa sukanya Jeongin kepada pria mungil bermarga Lee itu. Ia ingat sekali beberapa tahun belakangan, ia dan Jeongin sering melanggar peraturan dimensi mereka dengan pergi ke dunia manusia. Menatap Felix dari bayang-bayang. Oke, bohong. Tidak ada yang namanya 'bayang-bayang'. Mereka bahkan sering duduk di samping Felix. Hanya saja, tanpa pixy dust, Minho dan Jeongin bagaikan udara; tidak tampak.

Beberapa hari yang lalu, Jeongin berubah menjadi super pemaksa dan sedikit temperamental. Alasannya sederhana saja: ia mendengar Felix menggerutu di balkon kamarnya tentang ia yang sampai mati pun tidak akan mau bertunangan dengan Jeno. Jeongin yang jatuh cinta dengan Felix tentu saja tidak senang mendengar kabar itu. Maka ia, dengan emosi yang agak tidak stabil karena cemburu, memaksa Minho untuk menaburkan Felix pixy dust. Melanggar peraturan dasar hanya karena rasa cemburu. Dan Minho sebagai sidekick Jeongin tentu saja mengiyakan setelah melalui banyak perdebatan. Minho terlalu sayang dengan bocah bersenyum konyol itu.

"Sepertinya aku tidak perlu melihat kelanjutan dansa ini. Aku takut melihat yang tidak perlu kulihat hehehe,". Dengan lincah, Minho pergi ke antara awan-awan. Berbaring di atas gumpalan-gumpalan lembut itu.



Jeongin yang menyaksikan kepergian Minho menelan salivanya kasar. Situasi ini sangat canggung. Setidaknya untuk dirinya sendiri. Dengan jarak sedekat ini, ia dapat menghirup seluruh aroma manis Felix, dapat menatap rambut berwarna honey milik Felix yang tampak sangat lembut, kulit putih mulusnya, mata indahnya, hidung mungilnya, freckles manis yang menghiasi pipinya yang agak chubby, juga bibir mungil yang berwarna cherry itu. Jeongin berani bersumpah dengan apapun kalau bibir itu terlihat sangat menggoda. Dan ia akan menukar apapun demi bisa menciumnya! Ia penasaran bagaimana rasanya—



CUP!



Dengan kesadaran yang hilang separuh karena tadi terlalu mengagumi apa yang ada pada diri Felix, Jeongin mengecup bibir itu. Persis ketika bibir mereka bersentuhan, Jeongin seperti tersadar. Ada aliran listrik yang seperti menyengat tubuhnya sesaat. Mata mereka bertatapan, tanpa menjauhkan bibir yang kini masih saling menempel. Dan melihat Felix yang tidak menjauhkan dirinya, Jeongin memberanikan diri untuk melumat benda kenyal itu.

Felix FM [Harem! Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang