Lily (ii)

390 46 27
                                    

Don't forget to hit the star button and leave some comments. Ok?

Enjoy!



---



Pair: ChanLix [Chan x Felix]

Rate: T+

!WARN! Mystical creature, death, kiss scene



---



Felix mengerjapkan matanya. Sekelilingnya terang. Dengan gerakan cepat, Felix langsung terduduk. Ia menatap sekelilingnya dengan takut.

Ini...

Ini sebuah rumah. Sebuah rumah sederhana dengan penerangan yang baik.

Apakah Felix di surga? Ataukah ia sudah mengalami reinkarnasi ke masa depan?


TOK TOK!


Felix menoleh ke arah sumber suara ketukan. Menyusul suara itu, pintu yang terletak di pojok kanan ruangan terbuka. Menampilkan laki-laki misterius tadi.

Felix refleks menggeser tubuhnya sampai ke pojok tempat tidur kecil itu sambil menutup tubuh beserta wajahnya dengan selimut lembut yang tadinya menyelimuti tubuhnya. Ia menangis di dalamnya. Persetan dengan ego! Ia benar-benar takut dengan makhluk itu.

"Hei, hei... Kau menangis?" Suara laki-laki itu terdengar samar di tengah isak tangis Felix.

Felix tidak ingin semuanya berakhir semenyedihkan ini.

Dan entah apa yang dipikirkan laki-laki misterius itu, ia malah duduk di pinggir ranjang tempat Felix meringkuk ketakutan. Felix bisa merasakannya meski tidak melihatnya secara langsung.

"Hei, ada apa?" Tanya laki-laki itu sambil menurunkan selimut yang menutupi Felix dengan hati-hati.

Dan tangisan Felix semakin menjadi-jadi. "Kumohon... Kumohon jangan hiks bunuh aku. A-aku hanya ingin melintas untuk ke negeri seberang hiks. Aku h-hanya ingin bahagia... Kumohon hiks,".

Laki-laki di hadapan Felix tampak bingung sesaat, kemudian tertawa. Seakan-akan permohonan Felix adalah sebuah lelucon yang sangat menggelikan.

"Tidak ada yang akan membunuh siapapun, Manis," Kata laki-laki itu, diakhiri dengan tepukan lembut di surai Felix. Membuat Felix semakin beringsut mundur, yang sebenarnya sia-sia karena punggungnya sudah menempel dengan dinding rumah yang dingin.

"Mungkin aku harus memperkenalkan diriku lebih baik. Namaku Chan. Manusia di luar sana entah kenapa malah menyebutku 'Si Malam'. Padahal aku manusia biasa seperti dirimu. Jari tanganku lima, dan mataku dua. Tidak ada yang spesial. Aku tidak membunuh, dan tentu saja bukan sebuah monster," Kata laki-laki yang mengaku bernama Chan itu dengan senyum yang tampan di akhir kalimatnya.

"Tidak ada... Tidak ada manusia yang tinggal di tengah hutan ini! Kau tidak bisa menipuku!" Jerit Felix. Ia frustasi, dan putus asa.

"Sentuh aku," Perintah Chan. "Jika tanganmu bisa menembus tubuhku, atau jika tubuhku terasa dingin, maka mungkin kau boleh takut denganku,".

Felix tidak bergerak. Tangannya tetap terkunci di sisi tubuhnya. Maka Chan, dengan lembut, membawa dua tangan mungil yang biasa menggenggam pedang itu ke tubuhnya. Ia meletakkan tangan-tangan mungil itu di dadanya. Membiarkan Felix merasakan ritme jantungnya.

Felix FM [Harem! Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang