Dandelions

554 49 15
                                    

Don't forget to hit the star button and leave some comments. Ok?

Enjoy~



---



Pair: JiLix / SungLix / HanLix [Jisung x Felix]

Rate: T

Requested by urisquirrelhan



---



"Aku pulang...!".

Felix, yang sedang asyik membaca komik di kamar, segera berlari menghampiri sumber suara.

"Jisungieee... Aku merindukanmu," Sambut Felix, tidak lupa dengan pelukan hangat.

Jisung tertawa kecil. Balas memeluk kesayangannya yang tidak pernah berubah. Selalu manis dan menggemaskan. Entahlah, Jisung tidak pernah mengerti bagaimana cara sel-sel tubuh Felix bekerja. Sudah 12 tahun berlalu. Dan bahkan ketika 17 tahun usia mereka berdua, Felix tetap setia dengan seluruh kelucuan yang tidak kunjung luntur dari dirinya.

"Bagaimana hari ini? Apakah menyenangkan?". Felix tau apa jawaban Jisung. Sudah pasti 'baik-baik saja'. Ia tau sekali itu. Tapi Felix selalu bertanya. Karena ia tau, nyaris tidak pernah ada baik-baik saja di kehidupan Han Jisung.

"Baik-baik saja. Menyenangkan seperti biasa," Jawab Jisung, dengan senyum yang menampilkan gigi-giginya.

Sungguh, Felix sedang menahan tangis sekarang. Ia sadar, Jisung sempat meringis saat ia mengeratkan pelukannya. Ada sesuatu yang terjadi. Pasti. Tapi Jisung tidak pernah ingin menjadi beban pikiran orang lain. Felix tidak pernah suka itu.

"Mau bercerita ke Felix? Aku—,".

"Apakah Ayah dan Ibu sudah pulang?".

"Jisungie!".

Itu bentakan peringatan. Namun alih-alih merasa takut, Jisung justru tertawa menahan gemas. Felix-nya tidak pernah menakutkan.

"Baiklah, baiklah... Kita ke kamar saja. Aku akan berganti pakaian terlebih dahulu, lalu kita bisa bercerita sepuasnya. Oke?".



---



Di meja makan.

Tidak ada yang spesial. Selalu sama seperti hari-hari biasanya. Ayah yang menyantap makan malam diselingi dering telpon dan percakapan dengan rekan bisnis via telepon genggam, Ibu yang piringnya bahkan belum terisi apapun karena masih sibuk merevisi ini-itu, dan Jisung yang berusaha menikmati makan malamnya, setidak nikmat apapun suasananya.

Felix menatap semua itu dengan jengah. Keluarga macam apa yang bahkan tidak sadar keberadaan anggota keluarganya saat makan malam? Kalaupun Jisung tidak hadir di meja makan, mereka tidak akan sadar. Sangat payah.

Maka Felix pun melancarkan aksinya. Dengan cepat ia menekan dengan keras salah satu titik keunguan di balik kaos yang Jisung kenakan. Membuat sang empunya tubuh mengaduh kesakitan.

"Jisung? Kau kenapa?". Berhasil. Atensi perempuan satu-satunya di rumah itu segera terpusat pada Jisung.

Sebelum Jisung sempat memberikan tatapan memberi peringatan ke Felix, laki-laki yang lebih muda lebih dulu menekan titik yang sama kemudian berlari ke pojok ruangan. Membiarkan dua orang dewasa itu memperhatikan Jisung.

Felix FM [Harem! Felix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang