Felix FM [Harem! Felix]

Beside You

Don't forget to hit the star button and leave some comments. Ok?

Enjoy!

---

Pair: JiLix / SungLix / HanLix [Jisung x Felix]

Genre: T+ (a little bit M, actually)

!WARN! Kiss scene, cigarettes, harsh words

Requested by sekuireleio

---

Arena balapan malam ini ramai. Seperti biasa. Tempat adu kecepatan mobil ilegal itu penuh dengan muda-mudi dengan berbagai aktifitas khas arena. Ada yang sedang berbincang-bincang, merokok, mengurusi mesin kendaraan, bertaruh, nongkrong di bar, dan tentu saja, sesuai nama tempatnya, balapan.

Dan seorang Han Jisung, yang juga hadir di tempat terlarang itu, tampak menyesap rokoknya sambil menatap kerumunan. Ia bukan seorang intel yang mengawasi, bukan juga seorang racer yang mencari 'mangsa'. Oke, mungkin ia memang seorang racer. Tapi malam ini ia hanya sedang menunggu seseorang yang berjanji akan datang, namun orang yang ia tunggu belum juga datang walaupun sudah lewat 15 menit dari waktu yang dijanjikan.

Jisung membuang rokoknya yang kedua. Sambil menggerutu, mengomel tentang Felix yang selalu terlambat, ia mengambil satu rokok lagi dari dalam kotak rokok yang ia kantongi.

"Lama nungguin gue?".

Panjang umur! Pemuda bersurai abu-abu bernama lengkap Lee Felix yang Jisung omeli dalam gerutuan volume rendah itu akhirnya muncul juga.

"Lama banget lo, anjir! Keburu abis rokok gue," Omel Jisung.

Felix, yang malam ini tampil menawan seperti biasanya dengan balutan kemeja flannel dan celana jeans, mengikuti jejak Jisung dengan duduk di atas kap mesin mobil hitam milik Jisung. "Ya makanya nyebatnya nunggu gue dateng biar rokok lo nggak habis sebelum gue dateng,".

Jisung hanya merotasikan matanya malas. Ia sedang tidak selera berdebat.

Tidak ada percakapan setelah itu. Mereka berdua hanya mengamati kerumunan manusia yang baru saja terbentuk di area garis 'start'. Sepertinya akan ada yang mengadu kecepatan.

Berbeda dengan Jisung yang sekarang sedang menatap kerumunan dengan binar antusias, mencari tau siapa yang akan bertanding, Felix malah menatap kerumunan itu tanpa selera. Ia tidak pernah memiliki ketertarikan dalam dunia mobil seperti ini. Ia hadir di dunia malam ini semata-mata karena Jisung. Antusias juga khawatir akan nasib laki-laki yang lebih tua sehari darinya setiap gadis pembawa bendera selesai menghitung mundur.

Tangan mungil Felix terulur kearah sampingnya. Merogoh saku celana Jisung, berusaha mencari kotak berisi lintingan nikotin yang sedari tadi asapnya menyebar dari oknum yang duduk di sampingnya.

"Udah gue pindahin, kalau lo nyari rokok," Kata Jisung santai, masih sambil menghisap gulungan kertas itu. "Anak kecil nggak boleh merokok,".

Telapak tangan Felix yang mendarat dengan indah di atas lengan Jisung sukses membuat laki-laki bermarga Han itu mengaduh kesakitan. "Gue bukan anak kecil, ya! Siniin, nggak? Mulut gue lagi pengen yang manis-manis,".