"Kami sayang adek sampai kapanpun."
Kalimat di atas pernah dipercaya olehnya beberapa minggu yang lalu.Tai.
Itu kata yang paling ingin Gata ucapkan sekarang.
Kedua kakaknya itu sekarang seperti tidak mengenal Gata. Kenapa gak diusir sekalian sih? Iya, Gata lebih baik diusir lalu tinggal di tempat kakak cantiknya.
Kata-kata Jendra semalam jelas membuat Gata galau terus-terusan. Sekarang rasanya untuk makan saja sudah tidak tertelan.
Pembawa sial.
Intinya begitu ya teman-teman. Gata terlanjur tidak kuat untuk mengatakannya lagi.
"Hahh... Kenapa gua malah berharap vonis dokter itu gak bener? Lo bodoh Ta, seharusnya lo seneng dong, seenggaknya lo gak makin nyusahin dan buat mereka muak." Gata ngomong sendiri.
Ya mau ngomong sama siapa lagi coba? Di gudang memang ada manusia selain Gata? Kalau tikus sama cicak bisa diajak ngobrol juga udah dari tadi Gata ajak ngomong.
"Apa gua loncat aja ya?" Monolog Gata saat melihat jendela kecil berbentuk bulat itu terbuka. Iya, satu-satunya jalur angin. Alias kalau gak dibuka Gata bisa-bisa bengek.
Gata memukul kepalanya pelan, "kan lo udah gak bengek-bengek lagi tolol."
Pada bingung? Ya udah nih dikasih tau.
Flashback
"Adik saya sehat maksudnya apa dok?" Tanya Dama dengan gusar.
"Iya, saya meminta maaf sebesar-besarnya. Kemarin surat vonis tuan Agata tertukar dengan pasien yang memiliki nama yang sama. Tuan Agata sepenuhnya sehat, hanya saja memang kalau bisa jangan terlalu lelah dan beraktifitas berat. Sebab sesaknya bisa muncul kapan saja." Ujar Dokter panjang lebar.
"Ja-jadi maksudnya adik saya gak kenapa-napa?" Kali ini Jendra bertanya, tidak kalah gusar dengan Dama.
"Ck." Gata berdecih, "sehat kok masih bengek sih dok. Jadi saya ini sehat apa bengek, kalau masih bengek berarti saya belum sehat."
Benar, kan?
Dokter menggeleng, "bukan seperti itu. Maksud saya, anda bisa beraktifitas seperti orang-orang pada umumnya, tidak perlu takut untuk sesak, karena daya tahan tubuh anda sudah lebih baik. Anda juga sudah boleh melakukan aktifitas fisik. Tetapi, orang sehat juga tidak boleh kelelahan, kan? Jadi ada baiknya untuk lebih berhati-hati."
Jadi begitu.
Asma kan tidak mungkin hilang, jadi sekarang bedanya Gata bisa lebih banyak beraktifitas, tidak seperti dia yang dulu. Nah, itu menjadi salah satu alasan kenapa dia bisa berada di gudang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gata dan Asa [✓]
General Fiction"Maaf..." Sekali lagi Gata mendengar suara di seberang sana gemetar, mata mereka pasti berlinang. Kedua kakaknya menangis, dan itu karena dirinya- -yang semakin mempertanyakan alasan dia dilahirkan ke dunia. "Setiap malam, angin-angin itu seolah b...