"Kak, seriusan?"Gata menatap Kafin dan perempuan yang ada disebelahnya, tidak lupa dengan fakta bahwa perempuan itu terus merangkul tangan Kafin mulai dari awal bertemu tadi.
Kejutan katanya? Terimakasih Kafin, karena kamu berhasil mengejutkan Gata. Bahkan membuat Gata sangat amat terkejut.
"Kenapa dek? Kamu kok kaget banget sama kejutan yang kakak kasih? Kejutannya kakak bawa tunangan kakak, kamu gak pa-pa? Atau ada yang sakit?" Tanya Kafin beruntun. Gata jadi gelagapan sendiri.
Gata menggeleng cepat, "gak, gak pa-pa. Cuma kaget aja tiba-tiba banget."
Iya.
Perempuan itu adalah tunangan dari kakaknya sendiri.
Tidak, Gata tidak terlalu terkejut menerima fakta bahwa kakaknya itu sudah punya tunangan. Toh, Kafin memang sudah waktunya untuk kejenjang yang lebih serius.
Tapi, ada fakta yang membuat Gata jadi bertanya kepada Kafin berulangkali. Pertanyaan yang sama, seriusan?
Berungkali juga Kafin menjawab hak yang sama, bahwa perempuan itu adalah tunangannya. Dan yang membuat Gata berusaha tidak percaya dengan apa yang dia lihat didepannya.
Membuat Gata memohon bahwa tunangan kakaknya itu bukan perempuan itu.
Iya, perempuan itu. Perempuan yang sama, yang berhasil menggoyahkan hubungan keluarganya. Perempuan yang sama, yang membuat kakaknya, Dama menjadi orang yang berbeda. Dan perempuan itu adalah,
Siska Arudita.
"Capek kan hidup di bumi? Mending ikut bunda sama ayah ke surga aja." Ujar Gata sebelum menyesap teh hangat yang dibuat Jendral tadi.Kali ini rumah Jendral dan Jyan yang mereka jadikan basecamp. Ya gimana ya, rumah Chandra lagi ramai orang penting. Terus Chandra ikut gak? Ya jelas.
Ikut ke rumah Jendral maksudnya.
"Jangan, shh kalo kata gua jangan ikut bunda sama ayah lo shh, mending nih ya lo balik sama keluarga lo aja." Saran Chandra yang kepedesan. Suruh siapa minta mie super pedes kesukaan Jyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gata dan Asa [✓]
Fiksi Umum"Maaf..." Sekali lagi Gata mendengar suara di seberang sana gemetar, mata mereka pasti berlinang. Kedua kakaknya menangis, dan itu karena dirinya- -yang semakin mempertanyakan alasan dia dilahirkan ke dunia. "Setiap malam, angin-angin itu seolah b...