Dearest Love

706 67 4
                                    

Banyak typo bertebaran

♡♡Happy Reading♡♡

~Lidwinsetya~




Seminggu berlalu setelah kejadian itu, kini  adiknya Hana di pertemukan dengan keluarga besar dan calon suaminya, sedikit terkejut dengan apa yang Rasyid lihat melalui layar telepon genggam milik adiknya Gazala ketika memperlihat kan foto calon suami Hana. Ia tidak tahu betul siapa lelaki yang akan mempersunting adiknya itu.

Ketika Hana berkali-kali memohon kepada Rasyid untuk menggagalkan  pertemuan ini. Namun nyatanya hal ini terjadi juga. Kesepakatan telah ditentukan satu bulan jika tidak ada halangan perhelatan akbar akan di langsungkan secara besar-besaran.

Siapa yang tidak mengenal Adinata Pramudya pemilik perusahaan bidang retail dan beberapa usaha restoran jepang yang telah menjadi miliknya secara utuh.

Tidak banyak yang mengenal  lebih jauh keluarga Pramudya karena memang keterbatasan media yang meliput tentang keluarga konglomerat yang satu ini. Mereka cukup tertutup dari berbagai pemberitaan. Rasyid tidak memiliki kuasa untuk lebih jauh mengenal seorang Abigail Pramudya.

Rasyid memilih tidak datang, ia hanya tau nama itu saat Gazala berkeluh  kesah melihat  tingkah laku calon adik iparnya tersebut. Gazala merasa ada yang janggal dari Abigail, yang terbilang soleh 'katanya'namun tak memiliki sinar cahaya di wajah lelaki itu.

Rasyid berharap bisa bertemu di lain kesempatan untuk mengenal sosok Abigail secara langsung. Rasyid hanya mengenal nama keluarga Pramudya. karena beberapa kali sempat menyewa  ruang privat di restoran ARZ.

Rasyid dan Gazala sedang Video call, celotehan adiknya itu terkadang membuat Rasyid gemes. Gazala memang bukan tipe wanita yang suka banyak bicara, tapi ketika keadaan yang memaksanya untuk banyak bicara biasanya Gazala akan mengungkap semua yang ada di isi kepalanya.

"Bang, Mbak ngerasa gak sreg deh setiap lihat si Abi.. Abi itu. Mukanya kayak muka mesum sama muka ngeselin,ngerti nggak kalau muka-muka kayak gitu eneg di lihatnya.  udah gitu ya, kata Ayah dia lelaki sholeh rajin ibadah, kalau sholeh tapi wajahnya kayak wajah pemabok, masa iya si Abi sholeh, yang ada sholehot kali. " celoteh Gazala sambil  memasang wajah cemberut.

"Jangan berprasangka buruk"

"Idih beneran ini bang, Mbak gak salah dalam menilai orang, apalagi mbak juga pernah belajar ilmu psikologi walaupun gak tuntas. Dari tatapannya seperti playboy cap semur jengkol."

"Hahaha, kamu ini ada-ada saja, masa iya, Abigail di cap playboy. Mbak, gak baik loh berprasangka buruk sama orang lain. Apalagi menyebut nama dengan  kata yang buruk"

"Abang juga selalu berprasangka  buruk sama ayah." Dengus Gazala kepada Rasyid

Kalau sudah  menyangkut ini Gazala harus siap-siap melihat mood abangnya Rasyid yang langsung  jungkir balik berubah 360 derajat. Salah ucap sepertinya 'iya'.

Tak cukupkah abangnya ini melihat perubahan Ayahnya sampai ayahnya melakukan vaksetomi karena merasa bersalah pada Amma Aila. Tidakkah abangnya Rasyid Misdaq Albagaz merasa beruntung karena masih bisa melihat keduanya dibandingkan dirinya dan Hana yang tak bisa lagi melihat sang bunda.

Jika saja Gazala bisa berteriak di wajah tampan abangnya,  sudah pasti ia lakukan sejak dulu. Hanya saja janjinya kepada ayahnya Zain yang membuat seorang Gazala mampu meredam segala kegundahan dan keresahannya. Abangnya tidak pernah tahu bahwa ayahnya selalu merintih dalam setiap  do'a panjangnya. Agar di lembutkan hati abangnya untuk memaafkan kesalahan ayahnya itu. Sampai saat ini ayahnya terus menangis dalam setiap sholat malam.

Let's End 3 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang