Dua Hati

578 50 7
                                    



Typo bertebaran

cinta dalam luka (tamat)
Senja dan kenangan (tamat)

~Lidwinsetya~





🌸🌸🌸🌸🌸

Bukan cuma ingin di mengerti, terkadang hati juga butuh untuk di ajak menepi. Mengharap ingin menggapai rembulan agar hidupnya memiliki  sinar yang meneduhkan. Namun kenyataan yang ia dapat adalah kata penolakan.

Tepat hari istimewa adiknya, Rasyid menggunakan jas berwarna navy dipadukan dengan kemeja berwarna biru muda warna yang memang sangat di sukai Rasyid setelah warna hitam.

Tampan bak arjuna yang turun dari langit, banyak lirikan wanita tertuju padanya. Namun Rasyid tetap kaku bak kutub es yang susah mencair.  Posesif terhadap adiknya Hana bahkan sampai adiknya duduk di pelaminan pun Rasyid tetap sesekali memeluk adiknya, sesekali menyeka air mata adiknya.

"Ssstttt jangan nangis terus, nanti tambah jelek." Rasyid terus saja menggoda dan mengejek adiknya.

"Bang,  Hana takut. Nanti malam Hana bobo sama abang saja ya seperti biasa." Rengek Hana kepada Rasyid.

Abigail mendengus kasar. Istrinya yang kini berada di sampingnya justru menolak kehadirannya. Padahal di luaran sana Abigail banyak di gilai perempuan.  Bahkan mereka dengan senang hati menawarkan diri agar bisa berkencan satu malam.

"Tenang ada abang yang selalu jadi perisai mu. Abang ambil makanan mau? " Rasyid berusaha melepaskan genggaman tangannya.

Banyak tamu yang hadir berbisik-bisik. Dengan kalimat yang sangat mengganggunya. Tidak mungkin kan
Seorang kakak ada affair dengan adiknya sendiri.

Tak ingin mendengar kasak kusuk yang memang jelas di tujukan padanya Rasyid tetap mendampingi  adiknya.

Rasyid menatap wajah wanita yang mati-matian ingin ia hindari. Tak ingin lagi berharap pada hati yang tidak menginginkannya. Hingga tatapannya kini tertuju pada sepupunya Yislam.

Ah mengingat Yislam tentulah Rasyid tidak akan sebanding dengan sepupunya itu. Dibanding-bandingkan oleh opa Adib, ketika  dirinya memutuskan mengambil jurusan menjadi dokter hewan. Nyatanya Rasyid tidak juga di anggap sebagai cucu yang memiliki prestasi.

Di usia senjanya opa Adib justru memilih untuk menghabiskan waktu tanpa melihat ke arahnya. Yakinlah tidak ada hati sekuat Rasyid saat itu. Namun Rasyid memilih untuk tetap menjadi dirinya sendiri.

Dari kecil Rasyid harus hidup berpindah-pindah hingga ke negara yang mempertemukan Rasyid dengan Arman, poros  dunia nya berubah ketika Arman menatap dirinya  sebagai manusia. Menganggap dirinya ada, dan tentunya  selalu memanjakan dirinya.

Ada sesak yang tidak bisa di gambarkan dan tidak bisa di jabarkan dengan ribuan kata. Rasyid tetap membawa lukanya sampai saat ini. Berulang  kali Rasyid mencoba untuk memaafkan, berulang  kali pula hatinya tergores luka.

Ada ketakutan  ketika melepaskan Hana untuk Abigail. Ada keraguan di saat kata 'sah' itu terucap riuh dan gembira. Hatinya seakan terbawa ikut merasakan kesedihan adiknya. Namun kini rasa sesal dan keraguan itu semakin terasa.

Rasyid tahu bagaimana Hana. Rasyid mengerti ketika Hana merasakan kesedihan. Bisakah Hana bahagia saat jauh darinya?  Tentu Rasyidpun tidak tau karena saat ini belumlah tepat satu hari setelah ijab berlangsung tadi pagi.

Let's End 3 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang