Bertemu lagi dengan part baru
Jangan lupa vote+ komentar nya ya. Jangan lupa baca cerita yang lain.Sorry I Didn't Choose You
Ada Cinta Dalam Luka.
Don't Leave Me
~Lidwinsetya~
Bukankah perjuangan itu memiliki kekuatan yang dahsyat?
Jika memang harus memiliki syarat.
Maka, langkah di mulai dengan langkah tepat
Tidak cepat, tidak juga lambat.~Nabila Putri Zauhara ~
🌸🌸🌸Dua bulan berlalu begitu cepat, tak terasa dua bulan pula Rasyid tak lagi intens menghubungi Zahwa, seakan menarik diri dari semua yang berhubungan dengan Zahwa termasuk dengan Yislam sepupunya.
Kehadiran Nabila, gadis manis yang tentu saja menjaga jarak darinya. Namun memberikan warna bagi Rasyid.
Setiap hari Rasyid menghabiskan waktu bersama Nabila dan tentu terkadang Gazala ikut serta saat mereka menghabiskan waktu di peternakan. Walaupun Gazala saat ini tengah disibukkan dengan berbagai tugas kuliahnya. Memilih jalur berbeda dari kuliahnya terdahulu membuat seorang Gazala pun harus berjuang lebih untuk mendapatkan nilai sempurna.
Rasyid pun tidak ingin mengganggu adiknya dengan hal yang memberatkan. Memilih menikmati secangkir susu hangat yang di sediakan Nabila saat ini, tepar duduk di gazebo yang tidak jauh dari peternakan. Suasananya mampu mengobati sebagian luka di hatinya.
"Kak, habiskan dulu susu nya. Ketika sudah dingin justru tidak enak. Karena cuaca di sini juga dingin." Ucap Nabila sambil terkekeh.
"Kalau dingin gini, enaknya ngapain, Bil? " Rasyid malah bertanya
"Enaknya pelukan Kak. Upssssh " Nabila menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Oh ya, benar juga."Ucap Rasyid menimpali sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Pertanyaannya memang sangat ambigu.
"Rasanya Kakak, harus memikirkan bagaimana bisa berpelukan dengan seorang wanita. Gak sabar nih di peluk calon istri." Rasyid mengerlingkan matanya tepat di depan wajah Nabila. Karena jarak mereka yang cukup dekat saat ini.
"Hah, Kakak sudah move on" Ucap Nabila terbata sambil menjauhkan kepalanya.
"Mencoba, Nabila........ Bukan nya hidup harus tetap berjalan sebagaimana mestinya!" Ucap Rasyid sambil menekan nama Putri dari Papah Danang.
"Benar, Kak. Harus tetap semangat, ya. Di luaran sana banyak kok wanita yang dengan senang hati menerima Kakak. Apalagi Kakak seorang dokter dan juga pengusaha kuliner. Semua cewek gak ada yang berani nolak kakak, kalau ada yang nolak, sini Nabila yang hadapi, biar mereka tahu kalau Kakak punya adik yang cantik siap selalu membela Kakak, walaupun Kakak, bukan lahir dari rahim Ummi, tapi Nabila tetap akan setia selalu ada di samping Kakak. Sampai kakak menemukan gadis yang akan jadi istri Kakak nantiñya" celoteh Nabila panjang lebar.
"Kalau status dokter itu memang benar. Tapi..... untuk restoran, tidak sepenuhnya milik kakak seorang diri, Alias bukan milik pribadi kakak, Bil. Semua milik Amma dan milik..." Rasyid menghentikan kalimatnya. Kemudian melanjutkan kalimatnya "Zahwa. Kakak, hanya membantu untuk ikut andil membesarkan nama Restoran dan peternakan ini, sama halnya seperti kamu. Yang rela kotor demi menjaga sapi-sapi di kandang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's End 3 (Tamat)
RomanceSekuel "melepasmu" siapa bilang aku bahagia, siapa bilang aku tidak memendam luka, kenyataannya hati ku sakit. didalam darahku mengalir darah winata didalam gelar namaku tercantum gelar albagaz Rank#1 elegi Rank#3 cerpen mei 2022