Sekuel "melepasmu"
siapa bilang aku bahagia, siapa bilang aku tidak memendam luka, kenyataannya hati ku sakit.
didalam darahku mengalir darah winata
didalam gelar namaku tercantum gelar albagaz
Rank#1 elegi
Rank#3 cerpen mei 2022
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karya_ by "Lidwinsetya"
"Melukai mu sesuatu yang amat ku sesali hingga saat ini. Tidak pernah terbayangkan bagaimana kehidupan ku nantinya jika jauh dari mu. Aku hanya mampu mendo'a. Kelak dipertemukan dalam keadaan yang memang sudah semestinya."
~Rasyid Misdaq Albagaz~
🥀🥀
Sejatinya hidup di dunia ini adalah ujian, bagaimana cara seseorang menyikapi ujian itu. Bagaimana cara seseorang bertahan kala ujian itu datang bertubi-tubi.
Setiap fase yang terlewati bentuk dari sebuah pemahaman bahwa manusia pernah mengalami masa tersulitnya. Allah begitu maha baiknya, masih memberikan kesempatan dalam setiap kesalahan yang telah hambanya lakukan. Memberi kesempatan untuk menghirup udara secara gratis tanpa perlu selang oksigen.
Tiga minggu berlalu keadaan Rasyid masih belum ada tanda-tanda untuk bangun. Nabila masih setia menemani,masih setia menunggu dan harus bolak balik dari tempat ternyamannya yaitu 'rumah' Nabila harus menekan ego nya untuk tidak bersinggungan dengan mantan madu nya yang kini masih menganggap Nabila penghancur masa depannya.
Berbekal rasa kasih sayang terhadap manusia yang tidak mungkin Nabila singkirkan begitu saja. Apalagi yang berjuang di ruangan ICU adalah ayah biologis dari calon buah hatinya yang masih ikut kemanapun Nabila melangkah.
Tidak pernah terbesit sedikitpun dalam hati Nabila untuk kembali pada Rasyid. Nabila hanya ingin memastikan kondisi mantan suaminya itu baik-baik saja.
Kecelakaan beberapa minggu lalu membuat Nabila harus menghirup banyak oksigen. Nabila sangat terkejut dan juga tak menyangka hanya melalui sambungan telepon mengantarkan mantan suaminya itu masuk rumah sakit.
Berulang kali Nabila mengucap kata maaf kepada mantan mertuanya. Tidak ayal membuat Nabila merasa bersalah. Harusnya Nabila tak mengeluarkan satu kata pun saat itu. 'ya' harusnya Nabila tak mengikuti maunya Hafiz.
Kini usia kehamilannya sudah memasuki minggu ke 36 artinya sebentar lagi Nabila akan menjadi seorang Ibu.
"Bil, gimana kandungan kamu nak. Sehat? Sudah di periksa? Mau Ayah temani?" Zain, masih menunggu hingga minggu ke tiga setelah mendapat kabar dari si bungsu.
"Alhamdulillah, Yah, baik. Ayah harus banyak istirahat." panggilan Nabila terhadap Zain tidak berubah. Walaupun statusnya kini sudah berubah.
" Kamu yang harusnya perlu banyak istirahat, Bil. Amma saat hamil Rasyid di usia kandungan memasuki sembilan bulan banyak istirahat karena sudah sesak, Bil." Aila mengusap perut Nabila, baginya tidak ada kata mantan menantu. Nabila tetap lah putrinya walaupun tali pernikahan antara Nabila dan Rasyid telah terputus.