Double up.. Budayakan follow dulu sesudah membaca.
Happy readings...
✨Azka menginjak rem nya dengan dalam setelah berhasil ia membanting setirnya ke samping dan hanya menyenggol sedikit daster ibu hamil tersebut. Seorang ibu hamil lagi datang oh bukan tetapi dua dan tiga ibu hamil salah satunya menggedor pintu mobil Azka saat kaca terbuka bogeman mentah mendarat sempurna di wajahnya persis di hidungnya.
'Bugh.. '
Seketika Azka merasakan pusing melandanya dan ia merasakan ada yang merembes keluar dari hidungnya dan tak lama ia tak sadarkan diri.
"Hetdah Ra, anak orang wafat Clara" pekik Delaney ia memeriksa hidung Azka yang mungkin saja patah di tonjok Clara.
Mungkin mereka sudah melupakan satu sama lain.
Mina masih sangat terkejut ia mengelus perutnya yang untungnya baik-baik saja, ia mendekati Delaney dan Clara yang sedang panik saat melihat sang sopir Mina pun mengenalinya, "Azka"
Clara dan Delaney terkejut. "Lo,hm Kau mengenalnya Na? " Clara bertanya.
Mina mengangguk. "Kacau kalau begitu, sebaiknya kamu ngumpet dulu di rumahku" Clara membawa Mina ke kamarnya, ia masih mengingat petuah dari tuan besar jika tidak boleh ada satu orang pun yang mengetahui jika Mina masih hidup.
Sisanya Delaney sudah membawa Azka ke klinik dan mendapatkan pertolongan pertama oleh dokter.
Azka terbangun dari pingsannya. "Ah, saya dimana? "
Bau obat-obatan yang sangat menyengat hidung kendaraan yang berisik berlalu lalang.
"Anda sudah sadar Pak? " dokter wanita tersenyum ramah. "Anda ada di klinik saya"
"Siapa yang mengantarkan saya kemari dok? "
"Seorang ibu hamil, Pak" jawab dokter sekenanya.
Azka memberengut jangan jangan ibu hamil yang membogem hidungnya hingga patah yang mengantarkannya kemari.
"Ini obatnya ya Pak, di minum 2x dan ada yang 3x dalam sehari semoga lekas sembuh"
"Berapa dok? "
Dokter itupun tersenyum, "obat Bapak sudah di bayar atas nama Ibu Dela dan kata beliau, beliau meminta maaf atas tindakan sahabatnya yang membuat Bapak cedera dan meminta Bapak tidak melaporkan ibu hamil itu ke polisi"
Azka menghela nafas untung itu ibu hamil jika bukan maka tamatlah riwayat orang yang membuat kadar ketampanannya sedikit berkurang.
"Terimakasih dok" Azka pamit pulang.
Ia tak jadi ke kantor milik Mina, lebih baik ia pulang ke apartemennya saja.
Azka tiduran di sofa ruang tamu saat ia mengingat sesuatu ia terburu-buru berlari ke basement mobil, ia memindaikan kunci mobilnya sejenis tes*a dan membuka cctv yang ada di dalamnya. Ia memutar rekaman video yang memutar kejadian penganiayaan terhadapanya.
Ia melihat seorang ibu hamil yang hampir tertabrak olehnya dan sekilas orang itu mirip dengan, "Mina? "
Azka terkesiap ia menzoom lagi perempuan hamil tersebut. Azka menutup cctvnya ia ingin mengeceknya langsung ke lokasi ia bertemu dengan perempuan yang mirip dengan Mina.
Azka sudah sampai di lokasi tapi bukan perempuan yang mirip Mina yang ia temui tapi perempuan induk singa yang berhasil mematahkan hidung bangirnya tadi siang. Azka keluar dengan mata tajamnya ia menutup pintu mobilnya kasar dan membuat Clara terlonjak ia tengah menyiram pohon mangga kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA (Hate Love and Die) S E L E S A I
Random"Ed tolong aku" Arca menyuruh Dr.Edwin mendekat sedangkan Dr.Edwin masih belum paham. "Siapa yang sakit No?" Tanyanya yang memanggil nama akhir dari Arca. "Saya" Dr.Edwin mau bertanya lagi namun segera di potong Arca segera "senjataku terluka Ed" ∆ ...