✨ Mina memasakkan Azka makanan favoritnya dan darimana Mina mengetahuinya jawabannya simpel 'bertanya'.
"Kau sangat seksi" puji Azka yang baru saja duduk di kursi pantry.
Mina membalikkan tubuhnya berikut dengan spatula yang mengacung ke leher Azka. "Jangan memuji-mujiku berlebihan sampai aku kau buat geli dan ingin membunuhmu detik ini juga"
Bukannya takut Azka malah tertawa. "Sudahlah lanjutkan saja masakmu, menggodamu di pagi hari sungguh tidak mempan sama sekali"
Mina terkekeh. "Sepertinya aku dalam bahaya" gumamnya saat melihat arloji di tangannya yang berkedip merah pertanda sang big boss sedang dalam perjalanan menuju kamar apartemennya. "Aku jengkel padamu Azka"
Mina berlari menuju pintu darurat ia telah sampai di kamar rahasianya ia memakai semua atribut penyamarannya dengan sekali pakai, tubuhnya menjadi tubuh pria dewasa. Ia memakai celana pres bodi memperlihatkan bentuk kelelakiannya yang palsu. Ia tahu yang datang kemari adalah sang Nona utama siapalagi kalo bukan Chelsea.
Park meringkuk dengan bibir pucatnya di kasur dan manusia robot itu sudah berada di almarinya dengan otomatis.
Klek.
Chelsea masuk dengan membawa beberapa buah serta obat obatan ia membuka selimut Park dan terkejut saat melihat tubuh Park yang shirtless dengan celana pendek yang ketat tentu saja Chelsea tergugah untuk menjamah. Dalam hati Park alias Mina ia sedang tertekan berakting seperti ini sudah setahun lamanya dan ia sudah mendapat kesempatannya, kepercayaan Douglas dan tentu saja targetnya adalah Chelsea yang baru pertama kalinya masuk ke dalam apartemennya. Selama setahun ini ia berusaha mati matian untuk mendapatkan kepercayaan tuan besar Douglas untuk menjadi tangan kanan dari cucu putri kesayangannya, beridentitaskan palsu yang ia rekayasa seapik mungkin agar mereka tak curiga padanya.
Park menoleh dan terkejut saat melihat tubuh seksi Chelsea. Tahukah kalian Chelsea adalah gadis obsesif apapun yang ia inginkan harus ia dapatkan begitupun dengan cara menjijikan sekalipun.
"Apa yang akan Nona lakukan?" Tanya Park merinding sebab Chelsea semakin aneh ia membuka sisa bajunya.
Tak cuma obsesi akut tapi gadis tua itu sudah gila. Perempuan berusia kepala empat yang sudah kehilangan akal.
"Tahukah kau Park? Kau mempunyai wajah seperti Raxcel... "
Uncle Mina yang telah wafat di tangan Axel.
"Pria yang sangat naif dan bodoh. Hanya karena cintanya padaku dia rela membunuh ibunya sendiri... " deg... Park membeku!
"Satu lagi yang harus dia penuhi adalah dia harus membunuh ayahnya sendiri namun ia menolak dan tentu saja aku memberikan sesuatu yang istimewa untuknya" Chelsea mengeluarkan obat dari tasnya "ya obat hilang akal dia akan melakukannya, sendiri tanpa paksaan. Dan..... obat ini akan bersemayam juga di tubuhmu" Chelsea tertawa sumbang. Ternyata itulah alasan ia naked supaya Park tidak bisa menangkapnya dan jika meleset sedikit jarum suntik itu yang akan menyentuh kulitnya.
Chelsea mendekat dengan jarum suntik di tangannya. Park berkelit tentu saja mereka bertarung dengan sengit dekat kasur, Park mencoba menepis jarum tersebut yang sangat sulit terlepas dari tangan Chelsea.
Tentu sangat susah sebab Chelsea adalah perempuan terlatih secara fisik ia di besarkan dengan keras tidak ada cinta di hatinya hanyalah ada obsesi menguasai pria tampan untuk dijadikannya kesenangan jika sudah bosan ia akan jadikan kelinci percobaan obatnya.
Itulah alasan Axel membunuh anaknya sendiri dengan kedua tangannya sebab unclenya sudah tidak bisa tertolong lagi.
Park tertawa ia membuka semua atributnya. Penyamaran berakhir fyuh...
Chelsea terkejut "siapa kau. Dasar penipu!" Teriaknya.
Chelsea memencet tanda bahaya di pergelangan tangannya. Cukup membuat Mina terpukau.
"Wah ternyata calon profesor sepertimu masih butuh bantuan juga rupanya?!" ejek Mina telak.
Chelsea menerjang Mina dengan pisau yang berada di pinggangnya.
Cras..
Mina tersayat di bagian pinggangnya. "Mari kita akhiri"
Mina mengeluarkan pisau lipat kesayangannya. Ia membuka pisau pencungkil.
Sleb.
Pinggang Chelsea bagian ginjal sudah di rusak oleh Mina. Seperti tak ada hati Mina mengoyak isinya berharap Chelsea mati saat itu juga namun sayang Chelsea malah tertawa geli.
Mina tak menyerah sampai sana ia mengeluarkan suntikan berisi obat dari kelima mata pisaunya. Chelsea tumbang di detik kelima dengan bibir pucat pasinya. Mina mengerang tertahan ia meraba pinggangnya yang terluka dan mencium bau anyir darahnya yang sedikit berbeda.
"Bangsat" teriaknya.
Ia menjawil kemeja hitam di gantung di pintu memakainya seraya berlari tujuannya satu, menghindar terlebih dahulu.
Arca datang dengan pengawalnya ia melihat apartemen Park yang rapih nan sunyi ia memasuki kamar yang terbuka pintunya ia melihat sepupunya tergeletak tanpa busana.
"Kalian keluar" teriak Arca kencang.
Ia memakaikan saudaranya itu kemeja Park yang tergantung di almari. Arca membopong Chelsea menuju mansion.
"Mana data Park?" Arca meminta data Park ke salah satu pekerjanya.
Orang itu menyerahkan satu dokumen berisikan alamat lengkap.
Park Gelion
"Sketsa wajahnya" perintahnya tegas.
Wajah tersebut di sketsa menampilkan sosok asli tanpa rekayasa.
"Cocokkan dengan beberapa orang di sekitaran Alaska" perintahnya lagi yang diangguki orang IT tersebut.
Beberapa dokumen masuk dan hasilnya seratus persen dengan seorang gadis cantik.
Deg..
Arca melangkah dengan tegas kali ia takkan menyerah untuk kesekian kalinya untuk mendapatkan gadis itu. Gadis itulah yang membuat semuanya hancur.
Chelsea kembali koma bahkan kali ini lebih serius karena racun yang Mina berikan belum ada penawarnya dan dalam dua jam pasien tidak mendapatkan penawarnya juga, katakan selamat tinggal untuknya.
Bye!...
Arca menendang sebuah pintu apartemen dengan bodoh nya. Dimana ada pintu apartemen mahal bisa terbuka dengan sebuah tendangan kosong? Konyol!
Pintu apartemen tersebut berhasil terbuka berkat anak buahnya yang handal IT.
Di dalam Mina sedang menyambutnya dengan berbagai minuman mahal seperti air putih yang di campur lemon dan jeruk nipis. Dan selebihnya minuman soda dingin warna warni.
"Cara yang bagus untuk bertamu kerumah orang Tuan Douglas" sindir Mina.
Arca duduk persis di depan Mina ia menopangkan sebelah kakinya. "Aku terkejut melihatmu masih hidup Honey!" Ejeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA (Hate Love and Die) S E L E S A I
De Todo"Ed tolong aku" Arca menyuruh Dr.Edwin mendekat sedangkan Dr.Edwin masih belum paham. "Siapa yang sakit No?" Tanyanya yang memanggil nama akhir dari Arca. "Saya" Dr.Edwin mau bertanya lagi namun segera di potong Arca segera "senjataku terluka Ed" ∆ ...