10. Arazka

10 1 0
                                    

Sudah dua hari Mina di Indonesia khususnya di kota Bali. Dan hari ini meeting penting tersebut diadakan di Jakarta ia sudah mendarat di sana pada pukul 6 pagi.

"Maria dokumen yang sudah saya kasih sudah kamu pelajari?" Tanya Mina dengan melihat tabnya sambil berjalan.

"Sudah Nona" jawab Maria mantap.

Mina memasuki ruangan CEO diikuti Maria setelah menelisik isinya keduanya memasuki ruangan meeting dilantai bawahnya.

Mina berjalan tegas yang disambut dengan tatapan kagum sekaligus terkejut dengan CEO mereka yang masih muda.

"Selamat datang di Jakarta Miss. Helmina" sapa salah satu petinggi perusahaan disambut membungkuk hormat dari semuanya.

"Ya terimakasih" Mina duduk dikursi kebesarannya.

Skip add..

"Kita hari ini ada meeting dengan Adijaya grup Nona" info dari Maria.

"Jam berapa?" Mina mendongakkan wajahnya.

"Jam satu siang sekaligus waktu istirahat. Dan tempatnya disebuah restauran Italia"

"Atur saja aku ada urusan dengan berkasku ini" Maria mengangguk seraya keluar dari sana.

Jam makan siang telah tiba.

Mina menunggu kliennya dengan bosan. "Telfon gih masih dimana? Kalau mereka masih lama kita cancel saja cari investor yang lain"

Maria ingin membuka mulutnya namun terhenti saat ada seseorang yang datang. "Maaf kami terlambat ada kendala dijalan"

Mina melihat orang tersebut dengan bersedekap dada alanya ia mendongakkan kepalanya pongah. "Uhuk uhuk! " Ia tersedak ludahnya sendiri saat melihat orang dibelakang perempuan itu mungkin sang sekertaris terlihat dari cara bicaranya.

"Maaf saya terlambat ada kecelakaan lalu lintas di jalan tadi" sambung Bintang Arazka.

Ya Bintang Arazka dan nama bulenya Arazka Leonardo Keith ya dialah orangnya produk orinya Indonesia.

"Tidak masalah" sela Maria sopan.

"Yap tidak masalah menunggu selama dua jam itu bukanlah hal yang besar" sindir Mina pada Maria. Maria tersenyum canggung.

Azka tersenyum formal. "Maafkan atas keterlambatan kami Mrs Keandra."

Mina mengangguk sembari mengkode Maria untuk duduk disisinya dan bertugas sebagai mencatat poin penting sebagai klien besar.

"Well. Anda menawarkan kerjasama di bidang batu bara Tn. Keith?" Tanya Mina sopan.

"Benar Mrs"

"Saya menyetujuinya. Kirimkan kontrak kerjasama secara sah ke kantor utama saya" Azka mengangguk setuju.

***

Mina duduk santai dikamar hotelnya namun sebaliknya dengan Maria. Ia bolak-balik bagaikan setrikaan di depan wajahnya. "Maria kau ini kenapa sih? Bikin aku pusing saja"

Maria membalikkan badannya hingga kini mereka berhadapan. "Aku excited tahu kesini hingga kepikiran akan membeli oleh-oleh yang unik disini. Tapi kau tahu Brandon marah karena aku tidak mengajaknya kesini" wanita berkulit gelap tersebut manyun.

"Brandon. Brandon. Brandon. Stop it Marrie! Sadarlah Brandon hanya memanfaatkanmu" Mina terbangun dari duduknya ia bersedekap dada melihat Maria tajam, "Apa yang kau lihat darinya? Setia? Mana ada seorang Brandon setia c'mon Marrie aku tahu kau tak bodoh!"

Maria terdiam. "Ya kau tahu itu begitupun aku. Tapi cinta ini tak bisa melihat dengan jelas Mina, ayolah mengerti aku kali ini saja" mohonnya pada Mina. Ya mereka akrab tentu saja tapi Maria tidak mengetahui pekerjaan Mina yang lainnya.

"Yak terserah kau saja" Mina mencari udara segar hingga ia berpapasan dengan wanita bule sedang menelfon.

(Dalam B. Indo saja soalnya authornya kagak skol enggak kayak yg lainnya π, π)

"Yeah saya sedang ada di Indonesia khususnya Bali" orang tersebut menengok kanan dan kiri melihat situasi, wanita tersebut berjalan menjauh. Bukan bermaksud kepo insting Mina mengatakan harus mengikuti wanita tersebut.

Mina melangkah diam-diam topi pantai yang ia kenakan ia tarik kebawah menutupi sebagian wajah cantiknya wanita tersebut berbicara di balik tembok.

"Ya Pak saya akan mengawasi orang yang Bapak maksud.."

Dengan cepat Mina bersembunyi dikedai es kelapa.

"Dor" seseorang mengagetkannya.

Mina terlonjak kaget. "Gajimu bulan ini tidak akan utuh Marrie" ancamnya.

"Jangan dong Bu boss kalo gaji Maria di potong Maria mau makan apa?" kata Maria memelas.

Dengan malas Mina memutar matanya jengah dengan kata-kata Maria. Ia melihat orang tadi yang sudah menghilang dari tempatnya.

Mina berjalan didepan disusul Maria. "Marrie apa jadwal kita besok?"

Maria terkekeh. "Besok Nona Mina akan pulang ke Alaska"

Mina memutar badannya kearah Maria. "Saya? Lantas mau kemana kau?"

Maria terkekeh. "Bu boss lupa kalo besok saya cuti dan Bu boss free dalam urusan kantor"

Mina mangut mengerti.

***

Alaska

Mina berjalan santai menyusuri markasnya yang berada dibawah tanah. Ia melihat Clara dan juga Delaney sedang berjalan didepannya dengan jahilnya Mina menyelipkan tubuhnya ditengah-tengah.

"Wait sis?" Delaney kaget.

"Darimana saja kau?" Tanya Clara.

"Cie ada yang kangen!" Ledek Mina balik.

Clara berhenti. "Stop it Helmina itu sangat menjijikkan" dengan gaya bergidiknya.

Mina tertawa. "Ayolah aku juga punya pekerjaan di luar sana sister" Clara mengangguk.

MAFIA (Hate Love and Die)        S E L E S A ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang