Sierra sedang asik membolak-balikkan daging panggang diatas api unggun yang menyala sedangkan yang lainnya termasuk geng Arcano Douglas sedang asik menyantap jagung bakar karyanya sendiri berbeda dengan Clara yang sedang asik mengomeli Mina karena perbuatannya.
"Kau itu kerasukan setan hamil apa gimana sih?" Cerocosnya disela menumbuk cabai.
Tak ada tanggapan dari Mina ia sedang sibuk dengan kupasan mangga mengkal ditangannya.
"Jangan-jangan kau ngidam ya?" Teriak Clara spontan.
Mina masih tetap acuh mengiris mangganya tipis-tipis.
"Benar dugaanku" sambung Clara.
"Apanya yang benar?" Tanya Mina penasaran.
"Selain ngidam ternyata kau itu tipikal orang budek" Clara berdesis jengkel.
"Enak aja. Kau tahukan aku besar di sebuah desa di Indonesia jadi aku sedang kangen saja dengan rasa rujaknya yang tidak ada disini!"
"Dijam 12 malam?" Clara berdecak tanpa sengaja mencicipi sambal tersebut. "Hufftt haaaaaaaaaaaaaa" teriaknya mangap mangap.
Mina terbahak-bahak menyaksikan betapa bodohnya temannya itu dan dengan iseng Mina memasukkan irisan mangga muda kemulut Clara.
"Huaa pedes asem huaaaaa" dengan santainya ia mencaplok jagung bakar milik Raven.
"Heh Bitch kalo mau? bakar sendiri" teriak Raven ke muka Clara.
"Diamlah atau mau ku kasih cabai mulutmu itu huh?!" Ancam Clara disela mengunyah jagung.
Delaney hanya menyaksikan disela kunyahan daging barbequenya. Mereka asik berkemah diatas bukit jauh dari kota, ide ini berasal dari Arca yang mengajak Mina sang tunangan tentu saja dengan mengajak semua temannya supaya menjadi ramai. Blake melirik sana sini dengan sikap waspadanya terasa ada sesuatu yang aneh disekitarnya dan sekilas ada bayangan yang menjauhi mereka.
Suasana kembali ramai saat Arca menghampiri Mina yang asik mengunyah rujaknya diatas daun. Bukit yang mereka tempati mempunyai sungai kecil nan jernih diapit tanah bebatuan tempat yang mereka dirikan untuk tenda pun diatas batu persis didepannya sungai kecil tadi.
Arca mengusap keringat di dahi Mina dengan lembut sesekali mengecupnya.
"Oh hentikan aksimu yang menjijikan itu dude takkah kau lihat muka ingin dari mereka semua" tujuk Clara pada orang-orang dibelakangnya yang sedang menggigit daging panggang namun fokusnya kepada Arca sekarang. Mina meninju bahu Arca pelan.
"Sana jangan menggangguku. Dasar pria autis" ejek Mina telak saking jarangnya Arca bersuara.
"Sungguh kau tidak ada romantisnya sedikitpun Babe" Arca berjalan kearah tendanya langsung merebahkan badannya didalam.
Clara menyikut Mina dan mengkode kearah Arca. "Hmm"
"Dasar kau perempuan tidak peka. Pacarmu itu sedang merajuk"
"Lalu?" Mina mengangkat bahunya acuh.
"Sudahlah sana kau tidur berdua saja dengan Arca" usir Clara.
"Kau tidak khawatir denganku?" Mina melotot kearah Clara.
"Khawatir apanya?! Cukup dulu aku sering sekali menghawatirkanmu ya. Dan sekarang kau cukup tangguh dan rasanya Arca juga pria baik" Clara mengunyah daging pemberian Delaney.
"Yap dan mana ada yang mau sama singa betina macam kau!" Ejek Delaney.
Sierra membawa tikar dan selimutnya kearah mereka. "Aku rasa malam ini aku akan berjaga"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA (Hate Love and Die) S E L E S A I
Random"Ed tolong aku" Arca menyuruh Dr.Edwin mendekat sedangkan Dr.Edwin masih belum paham. "Siapa yang sakit No?" Tanyanya yang memanggil nama akhir dari Arca. "Saya" Dr.Edwin mau bertanya lagi namun segera di potong Arca segera "senjataku terluka Ed" ∆ ...