The Most Beautiful Gift
Park Chanyeol x Doh Kyungsoo (Gs)
||••^^{🦒💘🐧} ^^••||
[Happy Reading]
π•••π
***
Kyungsoo masih dalam mood bengongnya-, setelah mendengar ucapan sang bos. Sampai suara deheman sang bos membuyarkan lamunannya.
"Kamu masih mau termenung di sini atau keluar?" Celetuk sang bos.
"A-ah ya sajangnim. Saya-, saya akan keluar." Jawab Kyungsoo cepat.
"Hum-, Kamu duluan saja. Saya akan menyusul sebentar lagi." Sambung sang bos lagi. Dan di anggu'ki sopan oleh Kyungsoo.
Setelahnya-, Kyungsoo benar-benar pergi. Namun masih dengan pikiran berkecamuk dan sedikit bingung.
.
.
.
Drrrr drrrr drrrr
Ponsel pria yang merupakan bos dari Kyungsoo itu berbunyi.
"Eum hallo--,
"Apa semalas itu menjawab panggilan ku?" Tanya penelpon di seberang sana.
"Hyung pleasee-, jangan mendramatisir keadaan. Aku lagi sibuk-, dan jangan ganggu Aku!" Sahutnya berujar ketus.
"Sok sibuk sekali anda tuan muda. Apa Kau bisa menjemput hyung di bandara nanti?"
"Mohon maaf-, Aku bukan supir hyung. Bye-"
Pip
Panggilan itu terputus secara sepihak.
"Tsk! Kenapa Kau harus kembali? Lebih baik-, Kau tetap berada di Amerika saja. Kalau bisa selamanya!" Ketusnya menggerutu seorang diri.
***
Sosok yang menelpon tadi mendengus pelan. Sebentar lagi-, pesawat yang ia tumpangi akan segera mendarat. Ia meminta untuk di jemput, karena enggan untuk mencari taksi. Selain ingin bertemu untuk melepas rindu-, ia juga ingin sekali bertemu dengan appa dan eommanya. Padahal ada orang tua kandungnya yang sedang menunggu kedatangannya.
"Chan-, Kita akan langsung pulang ke mansion Park?" Tanya sosok di sampingnya.
Ia menggeleng pelan. "Aku ingin menemui appa dan eomma dulu." Jawabnya singkat.
Tidak ada bantahan apapun. Jongin hanya mengangguk pertanda setuju. Karena paham-, jika ia membantah. Akan terjadi perdebatan panjang di antara mereka.
"Eum-, apa Sehun tidak mau menjemput Kita?"
"Ya. Anak itu sok sibuk sekali. Padahal Aku tahu-, pekerjaannya tidak terlalu banyak." Sahutnya sedikit ketus.
"Mungkin saja Sehun benar lagi sibuk Chan. Kita kan tidak tahu, keadaan perusahaan miliknya itu seperti apa." Ujar Jongin memberi petuah. Agar Chanyeol berpikir positif.
"Hum ya-, terserahlah. Intinya Aku tidak sabar untuk segera keluar dari pesawat ini."
Park Chanyeol dan Oh Sehun mereka bersaudara. Ibu Sehun adik dari tuan Park. Keduanya hanya terpaut usia 2 Tahun saja. Berbeda dengan Chanyeol, Sehun justru sudah menjadi seorang Direktur di perusahaan milik ayahnya. Sehun lebih suka bekerja dengan bertatap muka langsung dengan para koleganya. Tidak seperti Chanyeol-, yang memilih bekerja di balik layar. Dari jenis pekerjaannya saja, sudah sangat berbeda. Chanyeol Direktur sebuah Agensi. Pekerja seni dan peran. Ia banyak terlibat dengan para selebriti baik dalam atau pun luar. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat bertemu dengannya. Berbeda dengan Sehun-, yang memiliki pergaulan bebas dan tak membatasi diri. Chanyeol justru membatasi dirinya, apalagi untuk kaum berjenis perempuan. Yang mana-, bisa saja merusak karirnya dalam sekejap. Bagi Chanyeol-, perempuan itu adalah racun. Yang bisa membunuh kapan saja. Itulah Doktrin yang sudah tertanam sejak dini-, oleh kedua orang tuanya. Kadang ada kalanya-, Chanyeol ingin membangkang. Tapi setiap ia ingin melakukannya. Semua terbukti begitu saja. Perempuan yang ia kencani atau yang dekat dengannya-, hanya menjadi benalu untuknya. Memanfaatkan namanya demi untuk sebuah ketenaran dan pengakuan. Hal itu yang membuat Chanyeol semakin menutup dirinya. Ia mengikuti semua perintah kedua orang tuanya. Yang ia sendiri tidak mengerti, entah itu baik untuk dirinya sendiri atau untuk kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful Gift (Chansoo) {END}
FanfictionDia datang tanpa Aku inginkan. Dia tumbuh-, tanpa secuil perhatian dariku. Aku pernah ingin membunuhnya-, saat itu. Tapi setelah ia mengusap air mataku yang jatuh dengan jari mungilnya. Aku sadar-, tak seharusnya Aku membencinya. Aku mulai menerim...