The Most Beautiful Gift
Park Chanyeol x Doh Kyungsoo (Gs)
||••^^{🦒💘🐧} ^^••||
[Happy Reading]
π•••π
Tolong ceki² typonya ya 👀
***
Brugh!
Chanyeol terduduk dengan tubuh yang sangat lemas. Kedua kakinya tak bisa menopang beban tubuhnya. Cerita Jongin-, membuat kepalanya berdenyut-, namun sebisa mungkin ia tahan. Ia berharap ada sekelebat bayangan yang hinggap. Agar ia percaya akan semuanya. Apa yang ia inginkan terkabul. Bayangan kala ia menyetubuhi Kyungsoo berputar di kepalanya. Tangisannya semakin kencang saja--, ia bak seorang binatang buas yang tengah menerkam mangsanya. Memukul dadanya yang terasa sesak dan juga menyakitkan. Jongin tidak tega melihat keadaan Chanyeol-, ia membantu pria itu berdiri. Lalu meminta Chanyeol untuk tenang. Tapi Chanyeol tidak bisa--, bagaimana ia bisa tenang saat ini. Ia telah menghancurkan masa depan seorang wanita. Wanita polos yang tak berdosa sama sekali. Hasil dari perbuatannya menghadirkan seorang bayi cantik nan mungil. Ia ingin segera merengkuh tubuh Rora dan juga Kyungsoo. Meminta maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang telah ia lakukan. Tapi--, bagaimana cara ia memulai semuanya? Apa Kyungsoo akan memaafkannya? Apa Rora mau menerima kehadirannya sebagai seorang ayah? Apa tuan Doh mau menyelesaikan semuanya dengan cara kekeluargaan?
Sinting! Ini tidak bisa lagi di bicarakan secara kekeluargaan. Apalagi kelakuan ayahnya sudah seperti iblis. Ia harus bisa menerima konsekuensinya. Ia akan menjelaskan semuanya pada tuan Doh. Bahwa ia lah--, pria yang sudah menghancurkan masa depan putrinya.
.
.
.
Chanyeol tiba-tiba berdiri-, namun di cegah oleh Jongin.
"Kau mau kemana Chan?"
Sratt!
Ia menghempas kasar tangan Jongin. "Bukan urusanmu!" Sahutnya dengan nada ketus. Berjalan meninggalkan Jongin yang tengah mematung.
Jongin lantas menghubungi Sehun-, memberitahukan semuanya pada Sehun. Setelahnya--, ia menyusul kepergian Chanyeol.
***
Bocah gembul bermata bulat itu--, sedang uring-uringan. Bibirnya tengah manyun beberapa centi. Bahkan tangannya tengah usil-, membuat boneka berbie kesayangannya tanpa kepala. Alias kepalanya ia copot satu persatu. Entah apa yang membuat bocah itu terlihat sebal.
Tuan Doh melirik ke arah putrinya--, namun di balas Kyungsoo dengan mengangkat bahunya acuh. Pertanda ia tidak tahu apapun itu. Hari ini hari minggu--, memang waktunya kumpul keluarga. Tak heran tuan Doh dan Kyungsoo menemani Rora bermain.
"Cucu cantik kakek kenapa hum?" Tanya tuan Doh lembut. Ia mengusap surai Rora yang bergelombang indah itu.
"Eung--, Yoya cedang cebal kakek." Adunya masih dengan bibir manyun.
"Sebal nak-, bukan cebal." Itu Kyungsoo yang mencoba memperbaiki bahasa sang putri.
"Ic--, itu cama caja mommy. Yoya bilang cebal." Sahutnya semakin ketus. Membuat Kyungsoo menggeleng pelan.
"Cucu kakek sebal kenapa hum?" Tanya tuan Doh dengan sabar. Ia mengangkat Rora dan mendudukkannya di atas pangkuannya.
"Uncle peyi loh kakek. Telpon Yoya enggak di angkat. Yoya maaayah cama uncle peyi." Adunya sembari bersedekap dada. Pipinya menggembung imut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful Gift (Chansoo) {END}
Fiksi PenggemarDia datang tanpa Aku inginkan. Dia tumbuh-, tanpa secuil perhatian dariku. Aku pernah ingin membunuhnya-, saat itu. Tapi setelah ia mengusap air mataku yang jatuh dengan jari mungilnya. Aku sadar-, tak seharusnya Aku membencinya. Aku mulai menerim...