The Most Beautiful Gift
Park Chanyeol x Doh Kyungsoo (Gs)
||••^^{🦒💘🐧} ^^••||
[Happy Reading]
π•••π
Tolong ceki² typonya ya 👀
***
Hari ini adalah hari istimewa buat Chanyeol dan keluarga kecilnya. Ya--, ia akan memboyong istri, putri dan juga mertuanya ke rumah baru mereka. Aurora sudah selesai bersiap-, ia tengah duduk santai sembari mengemut yupi kesukaannya. Padahal sudah di ingatkan untuk tak terlalu banyak memakan yupi. Kyungsoo hanya takut--, gigi bocah itu akan sakit. Namun ucapan Kyungsoo hanya di anggap angin lalu saja. Semenjak bertemu dengan ayahnya--, Rora lebih menurut pada ucapan Chanyeol-, ketimbang ucapannya. Membuat ia sering kesal sendiri.
"Nak-, sudah dong makan yupinya. Nanti gigi Rora sakit loh." Bujuk Kyungsoo lagi mengingatkan.
"Gigi Yoya cehat mommy. Enggak akan cakit kok. Mommy tenang caja ya." Ia menjawab dengan pintarnya.
"Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Chanyeol yang sibuk menggeret dua koper besar.
"Tanya sendiri sama anakmu itu!" Sahut Kyungsoo ketus.
Chanyeol menggelengkan kepalanya pelan-, ia pun menghampiri Rora setelah meletakkan koper yang berisi pakaian itu pada tempatnya.
"Princess daddy lagi apa?" Tanyanya seraya duduk di samping sang putri.
"Yagi nyemil yupi daddy." Akuinya jujur.
"Hum--, Rora buat mommy kesel lagi ya nak?"
"Eung--, mata bulat itu mengerjap lucu. "Yoya anak pintay loh daddy. Yoya gak peynah buat mommy kecal." Jawabnya serius.
"Terus kenapa mommy ketusin daddy tadi? Mommy bilang apa sama Rora hum?" Ia mengangkat tubuh gempal Rora ke atas pangkuannya. Keduanya saling berhadapan--, Chanyeol menghujami pipi bulat Rora dengan ciuman lembut.
"Eum--, mommy tadi cuyuh Yoya beyhenti ngemil Yupi. Kata mommy nanti gigi Yoya bica cakit. Padahal kan--, gigi Yoya cehat dad. Pacti gak akan cakit kok." Jelasnya jujur--, sembari memainkan telinga Chanyeol.
Chanyeol tersenyum mendengar penjelasan Rora. "Yang di katakan mommy benar loh sayang. Daddy tahu--, gigi Rora memang sehat. Tapi--, Sehat bukan berarti enggak bisa sakit. Maksud mommy itu baik--, takut Rora sakit nanti. Rora tahu sendiri kan--, mommy enggak akan tega lihat Rora sakit. Lagi pula ya nak--, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Daddy dan mommy enggak larang Rora makan yupi. Hanya saja--, makannya enggak boleh banyak-banyak. Apa Rora mengerti maksud daddy hum?" Lembut sekali Chanyeol menjelaskan.
Chu-
Pipi Rora kembali mendapatkan kecupan hangat dari sang ayah. Sementara si bocah tampak berpikir keras.
"Eung begitu ya daddy. Oke baiklah--, Yoya mengeyti. Yoya enggak akan makan yupi lagi." Bibirnya mencebik imut--, di sertai dengan pipi menggembung lucu. "Cebentay dulu--, Yoya mau makan yupi catu lagi ya?" Sambungnya mengambil kembali yupi di dalam toples. Kemudian memberikan toples itu pada Chanyeol.
"Pintar banget anak daddy ini." Puji Chanyeol--, sembari menyimpan toples tersebut.
Tak jauh dari keduanya--, Kyungsoo dan tuan Doh memperhatikan interaksi antara ayah dan anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful Gift (Chansoo) {END}
FanfictionDia datang tanpa Aku inginkan. Dia tumbuh-, tanpa secuil perhatian dariku. Aku pernah ingin membunuhnya-, saat itu. Tapi setelah ia mengusap air mataku yang jatuh dengan jari mungilnya. Aku sadar-, tak seharusnya Aku membencinya. Aku mulai menerim...