Chap 11 - Outpost

39 5 2
                                    

""Jika kau tidak bahagia denganku, maka setidaknya berbahagialah tanpa diriku."

---

Warning!!

-Ooc
-Typo bertebaran
-Alur sedikit berubah
-Bahasa kadang tercampur

Chapter 11 - Outpost

---

Mereka sampai ditempat seperti pangkalan militer.

"Dari sinilah sinyalnya berasal" Ujar Pony sambil menggenggam pedang kayunya dengan erat.

"Kurasa... kita akan masuk kedalam.." Balas Zizzy ragu.

Mereka pun masuk, ternyata banyak sekali tentara b4b1 yang terinfeksi:)

"Kok bisa muncul dari lobang sih?! Mayatnya ga tenang apa?" Tanya [Name] agak ooc.

"Kamu cari cara untuk masuk ke tempat itu, aku dan Pony akan membunuh tentara tentara ini." Ujar Zizzy sambil menunjuk sebuah tempat yang terkunci.

Dan membukanya harus menggunakan kartu cyan/biru.

"Baiklah.." Jawab [Name] dan mulai mencari barang yang diperlukan.

Aku membuatnya mudah, aku ingin menamatkan buku ini dengan cepat.

...

[Name] Pov On

Aku bersandar, jujur saja. Dari tadi aku sudah mencari kartu biru itu kemana mana!

Tau gini mending kubawa aja kartu biru yang ada di city 🗿

Lalu aku terpikir, ruangan kecil yang tertimbun reruntuhan batu ini sepertinya belum di cek. Apa mungkin ada disitu.

Lebih baik ku cek.

Lalu aku mencari cara agar reruntuhan yang sudah menjadi pintu ini terbuka.

"Kan bisa pake tank.." Ujar Pony mendadak muncul.

"Bruh.. Kok kyk baca pikiranku sih" Tanyaku heran.

"Melihat raut wajahmu saja, aku sudah tau" Jawab Pony membuat wajah 'UvU'

"Eleh, Dh lah" Balasku dan pergi.

Baiklah, tinggalkan saja kuda sengklek itu. Aku harus mencari peluru runcing untuk tank itu.

.

Akhirnya aku menemukan peluru yang kucari cari, ada di dapur. Bisa bisanya barang seperti ini ada di dapur.

Sfx: duarrr

"Yosh! Benar ada kartu cyan disini." Ucapku girang .

"Baguslah, Ayo kita buka pintu yang tertutup rapat ini" Ujar Zizzy sambil menatap plant (g tau bahasa indonya)

Aku mengangguk, dan langsung membukanya.

[Name] Pov Off

"Disinilah dimana Mr. P berada" Ujar [Name] sambil menatap pintu plant yang kini terbuka.

"Apakah kamu siap untuk bertemu dengan orang didalam? siapapun itu?" Tanya Zizzy pada [Name].

"Ak-"

"Tunggu!" Potong Georgie yang mendadak datang, of course dengan Rey yang ada dibelakangnya.

"Georgie? Rey? Bukankah Zuzy dan Zee sudah kami suruh untuk menjaga kalian sampai kami kembali?" Tanya Pony heran.

Kok bisa gitu ampe lepas dari pengawasan-

"Aku dan Rey mengajak mereka bermain petak umpet. Setelah itu kami pergi sementara mereka menghitung" Jelas Georgie.

"Kenapa kalian mengikuti kami?" Tanya [Name].

"Aku ingin melihat siapa yang telah merubah (menyakiti) keluargaku" Jawab Georgie.

"Aku cuman mau cek [Name] aja" Lanjut Rey.

[Name] menghela nafas. Dia memperbolehkan Georgie ikut dengannya, tapi Rey disuruh menunggu dan membantu Zizzy dan Pony diluar.

Awalnya Rey sempat menolak, tapi [Name] tetap menyuruhnya menunggu diluar karena kondisi kakinya yang tidak memungkinkan:)

Rey pasrah, dia mengisi pistol kecilnya dengan peluru yang sudah ada di kantung jaketnya. Dan mulai menembak tentara terinfeksi. (Rey nyimpen pistolnya di tali pinggangnya).

[Name] dan Georgie pun masuk.

Disana, mereka melihat Mr. P yang gatau lagi ngapain (kek nya lagi mojok).

"Aku menjadi sebuah bencana." Ucap Mr. P.

"Kalian berdua tidak nyata!! Tinggalkan aku sendiri!" Lanjutnya dan pergi.

Georgie menatap [Name], pertanda tidak mengerti apa yang dimaksud Mr. P.

"Kita harus tetap mengikutinya." Balas [Name].

TBC

[Indonesian] Roblox Piggy x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang