Chap 6 - Hospital

44 7 4
                                    

"Jangan hanya berpikir tentang apa yang telah hilang darimu, kau takkan bisa mengambilnya kembali. Pikirkan apa yang masih kau miliki."

---

Warning!!

-Ooc
-Typo bertebaran.
-Alur sedikit berubah

Chapter 6 - Hospital

---

[Name] terbangun, memegangi kepalanya yang sakit.

"Sial.. masa pingsan karena sakit kepala doang, sih" Gumam [Name] kesal.

Suara pintu terbuka membuat [Name] menoleh.

"Kamu akhirnya bangun! Dengar, tidak aman di sini. Tidak lagi." Ujar Bunny langsung

"Berapa banyak yang kutinggalkan...?" Tanya [Name]

"Sangat banyak yang kamu tinggalkan. Dengar, diluar ada dokter dan beberapa pasien yang terinfeksi" Jelas Bunny

"Mana adikku??" Tanya [Name] lagi

"Dia ada di ruangan sebelah, tenang saja. Pintunya aku kunci" Jawab Bunny

"Baguslah, dan.. Mana Mr. P?" Tanya [Name] #3

"Dia menunggu kita di rooftop(?) dengan helikopternya" Jawab Bunny

"Baiklah, kita jemput adikku dan kita akan ke rooftop"

--

Bunny membuka pintu, dan melihat Rey yang tertidur diatas kasur.

"Lah tidur" Ujar [Name].

Bunny Pov On

Apa aku harus memberi taunya?
Aku jadi merasa bersalah.

Aku menghela nafas. "Hei, [Name]"

Dia menoleh ke arahku "Ada apa, Bunny?" Tanya nya.

"Um.. Karena terlambat dibawa ke rumah sakit mungkin akan ada kemungkinan adikmu itu.. Kurasa, tidak akan bisa berjalan lagi."

Ya.. Itu kenyataan.

"Maksudnya..?" Suaranya terdengar khawatir.

Kakak macam apa yang tidak khawatir pada adiknya? Kakak yang ada di video angst² begitu uwuwu:)

"Peluru tembakannya masih tetap ada di kakinya, itu kemungkinan bisa membuatnya.. yah.. tidak bisa berjalan?"

"Kemungkinannya ada 2, kekurangan darah atau tidak bisa jalan" Jelasku

[Name] terdiam, aku merasa tidak enak karena tidak bisa membantunya.

"Darahku tidak cocok dengannya" Aku mendengar gumam-an [Name].

Aku berpikir, mereka kan adik kakak, masa darahnya g sama sih..?

"... Tunggu disini, aku akan mencoba membunuh orang terinfeksi disini dan pergi keatas" Jawab [Name] dan berlari keluar.

Kuharap dia selamat..

Bunny Pov Off

[Name] Pov On

Sial.. Masa aku harus kehilangan orang lagi? Cukup Doggy saja.

Aku terlalu memikirkan Doggy sampai tidak menyadari kalau ada Beary* yang akan menyerangku.

*Beary: dokter yang terinfeksi

Sfx: tringg:)

Tepat waktu, aku menahan pisau besar nya dengan palu yang baru saja kudapatkan.

Aku memukul kepalanya, ku pikir itu akan membuatnya tidak sadarkan diri sesaat

Benar..

Aku tidak peduli dengan teka teki yang ada, dan hanya mendobraknya dengan palu yang ku punya.

Aku jadi khawatir, lebih baik aku kembali untuk menjemput Bunny dan Rey.

[Name] Pov Off

Suara pintu terbuka membuat Rey dan Bunny menoleh.

"Baguslah kamu baik baik saja!" Ujar Bunny.

"Ayo, pintu rooftop sudah terbuka" Ucap [Name].

"Kali ini aku akan menggendong Ren" Sahut Bunny.

Gamau ribut, [Name] mengangguk saja.

--

"Dia... Dia pergi tanpa kita..." Ujar [Name]. Melihat landasan helikopter tanpa ada helikopter disana.

Bunny terdiam. "Kita perlu mencari jalan keluar lain."

"Kupikir kamu benar." Jawab [Name].

[Name] berjalan kembali menuju kebawah. Lalu menoleh ke Bunny yang terdiam.

"Bunny? Kamu ikut, kan?" Tanya [Name].

"Ya, Aku datang." Jawab Bunny dan menyusul [Name].

Samar Rey yang masih setengah sadar (masih digendong bunny) melihat kertas yang bertuliskan..

Ini semua untuk kebaikan kita.

-Mr. P

TBC

[Indonesian] Roblox Piggy x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang