Chap 4 - Forest

50 9 5
                                    

"Kami akan selalu mengingatmu, tunggu kami disana ya."

---

Warning!!

-Ooc
-Typo bertebaran.
-Alur sedikit berubah

Chapter 4 - Forest

---

[Name] Pov On

Beberapa hari ini, kami berkemah di hutan. Setelah berhasil kabur dari gallery terkutuk itu.. Kami memutuskan untuk berlari, dan sampai lah kami di hutan ini. Tidak ada yang special.. Paling hanya Rey yang mengeluh ingin kembali kerumah.

Jujur saja, aku merindukan keluargaku. Apa mereka mengkhawatirkanku dan Rey? Saat awal masuk ke game ini, memang kami biasa biasa saja. Tapi aku takut tidak bisa berhasil keluar dari masalah ini, dari game ini.

Ah ya.. Aku jadi teringat dengan tenang ah tidak, sahabatku. Aku sangat merindukannya.. Apa dia juga merindukanku? Aku ingin dia ada disini denganku..

Sebenarnya dia sahabat adikku sih.

"Kak, Doggy bilang kita harus memasang teka teki agar tidak ada yang masuk kesini" Lamunan ku terhenti dikarenakan suara adikku.

"Hah? Teka teki? Baiklah" Jawabku dan langsung beranjak pergi ke Doggy yang menungguku.

Ck, aku benci teka teki. Tapi hanya ini yang bisa ku lakukan agar yang terinfeksi tidak mengganggu kami.

[Name] Pov Off

Doggy Pov On

Sudah 4 minggu kami dihutan. Dan aku bingung harus bagaimana.

Sekarang kami hanya diam didepan api unggun. Larut dalam pikiran masing masing.

Sebuah suara menghentikan lamunanku.

"Kupikir monster itu... Mereka adalah teman kita..." Ujar [Name], dari suaranya.. Dia nampak putus asa.

Aku terdiam karena partner ku ini, dia tidak nampak seperti biasanya.

Padahal dulu dia barbar, ga waras, kek kesurupan-

[Name]: kau menghinaku?

Mendadak aku menjadi teringat pada Poley, dia juga rekanku.

Aku melihat dia terinfeksi, didepan mataku.

Miris sekali..

"... Sudah larut, kita harus istirahat." Hanya itu jawaban yang bisa kukeluarkan.

"Kau benar juga" Jawab [Name] dan tidur dengan adiknya.

Aku tersenyum kecil melihat mereka. Ah.. Seandainya saja aku punya adik.

Doggy Pov Off

Malam itu.. Sangat sunyi.

Sangat sunyi, sampai beberapa suara membangunkan [Name].

Suara yang terdengar olehnya.. Suara tembakan (pistol). Suara gonggongan. Dan suara botol yang pecah

Bergegas [Name] bangun dan melihat sekelilingnya

"Rey, Doggy.. Dimana kalian..?" Panggil [Name] melihat sekeliling

[Name] berjalan kearah lain.. Betapa terkejutnya dia.

"Rey! Apa yang terjadi padamu?!" Tanya [Name] sedikit berteriak dan berlari menghampiri Rey yang memegangi kakinya.

"Doggy.. Dia.." Jawab Rey terbata bata, dan melihat kearah..

Doggy yang terinfeksi. Dengan memegang kapak.

"A-apa dia menyerangmu..?" Tanya [Name] dan melihat kaki kanan Rey yang berdarah.

"Tidak.. Dia bahkan tidak mendekatiku sama sekali, dan mencoba menjauhiku.. Dan luka di kakiku ini.. Karena ada seseorang yang menembak ku karena aku mengejarnya" Jelas Rey panjang lebar.

"Ada orang yang kesini?" Tanya [Name] heran. Bagaimana bisa ada orang kesini.

"Ya.. Ada 2 orang, aku hanya tau salah satunya serigala" Jawab Rey.

[Name] terdiam

"Baiklah, naik ke punggungku" Ujar [Name]

"Mau kemana?" Tanya Rey

"Karena kau tidak bisa berjalan.. Aku akan meninggalkanmu sebentar di pintu keluar, dan aku akan mengambil tang, palu dan kunci putih" Jawab [Name]

Rey mengangguk dan menaiki punggung [Name].

--

"Tunggu disini. Gunakan saja pistolmu untuk jaga jaga." Ucap [Name] dan berlari secepat mungkin.

"Hhh.. Aku kan gabisa serang jarak jauh" Gumam Rey

[Name] Pov On

Baiklah.. Aku agak lupa dimana letak barang barang yang kuperlukan untuk membuka pintu

Aku melirik ke sebuah tempat yang berbentuk seperti rumah kecil, dan aku melihat..

Doggy..

"D-Doggy? Apa-" Aku tidak bisa berkata kata.

Rasanya sakit melihat dia sudah terinfeksi.

Aku melihat Doggy yang menengok kearahku. Aku diam tidak bergerak.

...

Benar kata Rey, Doggy tidak menyerangku.

Aku mencoba mendekatinya..

Anehnya, dia menjauh..

Sepertinya aku harus fokus untuk sekarang.

Aku lanjut mencari palu, tang, dan kunci putih.

[Name] Pov Off

Azreyn Pov On

Bruh.. Kenapa dia lama. Bru 5 menit sih.

Apa Doggy menyerangnya? Oh pasti tidak..

Aku masih kepikiran dengan apa yang kulihat tadi.

Dia meminumkan Doggy cairan aneh. Apa itu adalah racun? Apa cairan itu yang membuat Doggy terinfeksi?

Sial, aku tidak melihat wajahnya saat itu.

Rasanya ingin menghilang saja. Aku tidak kuat.

Apa dia juga meminumkan nya padaku atau [Name]? Sepertinya tidak- karena kami tidak terinfeksi.

Tapi sepertinya tadi aku melihat ada bekas cairan hijau dimulut ku.

Apa hanya halusinasi karena kelelahan?

"Rey, ayo!"

Azreyn Pov Off

"Sekarang aku tau rasanya kehilangan sesuatu yang benar benar berharga" Ujar [Name] sambil menggendong Rey dipunggungnya.

"Rasanya sakit melihat dia seperti itu" Tambah Rey setuju.

"Tapi aku masih heran, kenapa dia menjauhi kita?" Tanya [Name].

Rey terdiam..

Karena aku tidak ingin menyerang kalian. Aku harus menjauh dari kalian.. Sebelum hal ini mengendalikan semua pikiranku.

Entah kenapa kalimat itu terdengar dalam pikiran mereka.

"Halo? Apakah ada orang di luar sana?" Terdengar suara yang membuat kedua anak itu melihat kearah sumber suara.

TBC

[Indonesian] Roblox Piggy x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang