Chap 3 - Gallery

61 11 5
                                    

"Jangan terus melihat ke belakang, lihatlah kedepan dan hadapi yang ada"

---

Warning!!

-Ooc
-Typo bertebaran.
-Alur sedikit berubah

Chapter 3 - Gallery

---

"Uh- Kalian tidak apa apa?" Tanya Doggy, nyaris saja mobil yang mereka naiki nyungsep ke semak semak.

"Aku tidak apa apa, tapi kalau Rey.." Jawab [Name].

Rey: /puyeng + mo muntah.g

"Puyeng pala ku.."

"Bagus! Mobil kita kehabisan bensin" Ujar Doggy, meskipun terdengar biasa saja, dia ingin mengeluarkan kata kata mutiara (toxic).

Tpi klo misalnya dia toxic kek ngomong anjing. Itu dia kek nyebut diri sendiri 🗿🙏

Doggy: dh la

"Em.. mungkin kita bisa lari ke tempat itu-" Ujar [Name] sambil menunjuk kearah Galeri/Museum yang sudah ditutup.

"Hah? Aku ga kuat lari lagi kakk" Pundung Rey.

"Yaudah, tinggalin aja~" Goda Doggy dan sedikit tertawa.

"Aaa- jangan jangan jangan, oke ayok." Jawab Rey terpaksa:(

Dengan sigap mereka turun dari mobil, Doggy memukul satu dari 3 piggy tersebut. [Name] juga membunuh 1 piggy dengan pisau saku* nya.

*pisau saku: pisau kecil (bisa dilipat)

Sayangnya, saat Rey ingin menembak satu piggy sisanya.. Ternyata peluru pistol kecilnya habis..

"Udah lari aja!!" [Name] menarik tangan Rey dan masuk ke Gallery tersebut dengan Doggy.

Dan sialnya, tempat itu penuh dengan teka teki, rasanya mau ganti otak sama orang pinter.

Mau kembali ketempat tadi juga.. pintu tersebut sudah ditutup dan ada banyak yang terinfeksi yang berusaha mendorong pintu tersebut.

Mau tidak mau, mereka harus membuka pintu depan dan memecahkan teka teki tersebut dan keluar.

"Kalian disini saja, aku akan mencari palu untuk dobrak pintunya" Ujar [Name].

Yah.. dia ga mau memecahkan teka teki tersebut.

"Aku ikut, adikmu saja yang disini." Tolak Doggy

"Heh kok aku ditinggal sendiri sih-" Potong Rey

...

"Dah dah, kalian cari benda buat dobrak pintu, aku malas untuk mencari kunci untuk teka teki gajelas ini" Ujar [Name] setelah hening 10 detik

Mereka berpencar.

Setelah 10 menit..

Doggy, lagi nabokin piggy yang ada disitu menggunakan tulang. Entah dpt dri mana.

Rey, lagi ngumpet di ventilasi. (amogus-)

[Name], lagi dobrak pintu bergantian make tang dan palu.

Setelah 4 menit, akhirnya pintu berhasil didobrak. Dan mereka bergegas keluar dan kembali menutup pintu.

"Jujur saja, aku lama ngumpet di ventilasi itu karena piggy tdi. Dia tidak berhenti mengejarku!" Keluh Rey.

[Name] terdiam.

"Mereka tidak berhenti mengejar kita, bukan?" Tanya [Name] menunduk.

"Aku tidak terlalu mengerti. Tapi, hei, tidak ada yang tidak bisa kita tangani." Jawab Doggy sambil memegang pundak [Name].

"Lagi pula, ingat ketika kita melakukan penangkapan di gang (Alleys), jauh sebelum ini?" Tambah Doggy lagi.

[Name] yang tidak ingat hanya menunduk, pengen nginget aja dulu.

"Ya, tapi kita tidak menangkap... hal-hal seperti ini! Mereka tidak melakukan apa-apa selain menyerang kita." Jawab [Name] menatap Doggy.

"Dengarkan aku, [Name]. Kau orang yang baik. Bahkan di saat-saat putus asa, kamu tetap memegang moralitasmu" Ujar Doggy lagi.

"Orang-orang seperti kamulah yang berhasil. Selama kamu tetap menjadi dirimu sendiri, kamu akan mencapai tempat yang kamu inginkan." Lanjut Doggy dan tersenyum.

[Name] terdiam #2

"Kau benar, Doggy. Aku tidak bisa membiarkan situasi ini membuatku melupakan siapa aku." Jawab [Name]

"Bagus! Sekarang, mari kita cari tempat yang aman. Kita akan punya waktu untuk memikirkan apa yang harus dilakukan." Ujar Doggy.

"Terdengar seperti sebuah rencana" Jawab [Name].

Mereka ber 3 pergi dari situ.

TBC

[Indonesian] Roblox Piggy x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang