8. Senja Vs Remaja

1.9K 198 0
                                    

"Kesendirian di tengah orang-orang asing tidakmenumbuhkan rasa kesepianbagi sang introvert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kesendirian di tengah
orang-orang asing tidak
menumbuhkan rasa kesepian
bagi sang introvert."

—Dekik Cantik

¤¤¤

Makan di warung Paman Sah itu sama seperti memperdalam ikatan silaturahmi. Tapi datangnya teriak-teriak, bikin kehebohan sampai dikira anak tawuran, mau tempat duduk yang luas soalnya pesen banyak, sama porsi nasi kayak adonan semen —banyakin pasir daripada semen; banyakin nasi karena memang pada demen.

Ini sih memang cocoknya dibilang seperti silahturahmi jalur setan. Bukannya mampir baik-baik, tapi justru membuat pengujung rada geleng-geleng sama mereka. Habis datangnya bukan seperti anak sekolahan, tapi lebih ke jamet pengkolan level satu di Gang Kempling.

Coba saja bayangkan : Jendra pamer otot pakai baju tanpa lengan, Nathan pamer jaket lepis baru dengan baju dalamnya bukan lagi seragam sekolah melainkan kaos hitam tipis harga lima belas ribuan dari Airin, terus Haidar cuma pakai baju kaos putih yang bagian keteknya sudah agak menguning.

Bukan cuma Airin yang bawaannya mau ber-astagfirullah pakai toa masjid, karena semua orang yang lihat juga pasti bakal ngegandrung kepala dan bilang, "Cakep-cakep tapi pada bromocorah."

Meski kehadiran Airin juga bisa disebut menarik perhatian karena jadi satu-satunya anak perempuan yang datang bersama style serba ungu. Ikat rambut di kepala, gelang yang melingkar di tangan kiri, blazer tipisnya, sama tas hingga kaos kaki seperti janda minta dikasih cuan merah.

Mungkin yang bisa membuat orang berpositif-pikir adalah, tampak sang sosok laki-laki rapi berseragam putih abu-abu setelah almamater OSIS ditenggerkan pada punggung kursi. "Heh, heh!" Dan dialah yang memukul tangan Haidar sudah bergerak duluan membalik gelas untuk diisikan air dari teko.

"Paman pesen ageisme!" pesan Haidar yang cuma kasih bicara dari tempat duduk saja.

"Apaan tuh, A Haidar?" tanya Paman Sah sambil tertawa kecil, tangannya lagi sibuk menggiling bawang-bawangan dan rempah lain agar menyatu padu dengan cabe.

"Ayam geprek is number one for me."

"Eeeaaaa!" Teman yang lain kompak melukis kehebohan di ruang sepi yang diisi pengunjung pasif.

Kalau yang lain datang buat makan, maka mereka bisa melakukannya lebih dari itu. Melawak iya, membangkitkan semangat iya, membuat orang tertawa iya, apalagi yang kurang kalau bahagia saja bisa mereka taruh di pundak seringan membawa ketombe yang jatuh meski tidak digaruk. Aduh, bukan mereka ya. Tidak ada yang ketombean selain kucing Jendra di rumah.

"Paman, kalo gue sih agem nih." Nathan dapat inspirasi juga, sembari menunggu Reffan selesai menuliskan pesanan mereka di kertas kecil.

"Apa tuh, A Nana?"

ASING : A Strange Friendship✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang