21. Hanya Perlu Kejujuran

1.4K 185 0
                                    

"Bohong tetap saja kebohongan, meski alasannya untuk hal baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bohong tetap saja kebohongan,
meski alasannya untuk hal baik.
Enggak semua orang suka dibohongi,
dan itu bukan keegoisan."

—Dekik Cantik

¤¤¤

Lagu-lagu zaman sekarang suka menceritakan kesedihan seseorang, mau di warung makan, bus, cafe, bahkan tempat-tempat yang menyediakan musik pasti alunannya santai dan lembut membelai hati para manusia yang terluka. Seperti tempat minuman bertema coklat yang Airin datangi bersama Aica, akhirnya mereka bisa berduaan lagi setelah sekian lama.

Perputaran rasa saat dia mengajak Airin untuk pulang bersama sedikit menyulitkan, selain daripada menguji ketangkasan adrenalin, ternyata risiko yang ia pilih seperti sedang berada di puncak monas dengan keseimbangan tidak stabil.

"Masih suka coklat?" Airin mencoba untuk memulai pembicaraan saat melihat pesanan milik mereka

"Memang harus berubah?" tanya Aica.

"Kalo aja sih, hehe."

Inilah yang membuat Aica sungkan kalau bersamanya, Airin senang mengungkit kenangan yang bahkan tidak pernah ia tahu seindah apakah mereka dulu. Seperti dua manusia yang lahir dari darah kerajaan yang berbeda, Aica rasa peperangan rentan terjadi kalau dua raja yang bermusuhan tahu anaknya saling bersahabat.

Itu adalah hubungan mereka sekarang. Tapi apakah kata ASING mendefinisikan nilai dari hubungan seseorang?

Itukah jawabannya?

"Airin." Aica membuat sang pemilik nama menatapnya sambil minum. "Tentang Elif, lo tau, gue beneran lihat dia dengan mata kepala gue sendiri. Tentang gimana dia yang naruh liptint di bawah tas lo, terus kertas ujian yang diam-diam dimasukkan ke tas lo juga, sama dengan bedak gue atau barang lain yang bisa secara ajaib ada sama lo. Dan terakhir, tentang uangnya sendiri pun dia yang masukkin uang itu ke saku jaket lo."

Airin mendengarkan setiap kata yang dikeluarkan Aica tanpa mengalihkan tatapan sedikit pun, raut wajahnya serius, tapi maknanya seperti bukan untuk menjatuhkan seseorang. Ada hal lain yang lebih terpancar selain itu; Aica seperti sedang melakukan aksi pembelaan diri. Bahkan sampai sekarang, Airin belum memberi respon apa-apa mengenai isi cerita yang singkat itu.

"Bahkan hari ini, dia minta kita nunda pembahasan ini. Dengan mudahnya juga Reffan mengiyakan. Tapi apa lo tau kenapa dia sampai segitunya?" Airin menggeleng dengan pertanyaan tersebut. "Karena dia suka Reffan, Ai," sambungnya.

"Iya, aku tau," sahut Airin.

"Hm? Tentang barang dan uang ...."

"Tentang dia suka Reffan, aku tau. Tapi untuk dijadikan alasan buat masalah yang udah terjadi, kupikir itu masih dipertimbangkan," sela si Dekik Cantik. "Kamu juga tahu 'kan, berantem cuma karena cowok adalah hal yang bodoh. Aku enggak tertarik membuang-buang waktu untuk itu."

ASING : A Strange Friendship✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang