28. Selamat Ulang Tahun

1.5K 196 1
                                    

"Hadiah ulang tahun terbaik adalah kesehatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hadiah ulang tahun
terbaik adalah kesehatan."

— Dekik Cantik

¤¤¤

Ketika tahu bahwa Nathan menganggap teman-temannya sekarang adalah sosok yang berharga, tak henti-hentinya Airin memperhatikan puluhan gambar yang tertempel di dinding kamar laki-laki tersebut. Sedangkan Nathan hanya menatapnya dari belakang sambil sesekali memeriksa ponselnya.

"Seandainya masih ada Ecta, kemungkinan gue enggak tau gimana konyol dan gilanya seorang Haidar Albagir. Gue enggak bakal tau gimana kuatnya Jendra Ann Prihatmoko dalam segala hal, termasuk menahan rasa sakit yang harus dia simpan sendirian sampai berurusan sama psikiater."

"Gue juga enggak bakal tau kalo Reffan Abdi Ghanim itu bisa perhatian sama cewek. Dan terakhir, gue enggak tau siapa itu Nathan Ajie Nugraha yang ternyata sifatnya sebelas dua belas ngeselin kayak Haidar padahal anaknya ganteng banget."

"Lewat kalian semua, gue belajar banyak hal. Mulai dari mending dihukum rapiin gudang ketimbang tugas tambahan, mending masalah itu diketawain aja daripada capek-capek nangis, mending nongkrong atau berantem daripada overthinking di dalam kamar, ck ... entahlah, he he, rasanya ...." Airin agak kesulitan mengatur napas, kedua bahunya bergetar.

"Lu kenapa?" Nathan pun bangkit dan memegang bahunya.

"Jangan sakit." Gadis itu sedang menangis sekarang.

"Lah, apaan sih lu." Nathan tertawa dan mendorongnya. "Gue enggak ...."

"SEEELAAAMAT ...."

Airin dan Nathan diam.

Haidar dan Jendra yang baru datang juga diam, padahal tadi mereka teriak sangat kencang.

Bahkan sebuah kue yang memilih berbaring di lantai dalam posisi tengkurap pun diam juga.

Tidak ada lagu lagi, juga tidak ada lilin yang sempat menyala. Semua lindang dalam sekejap mata memandang. Bahkan kue itu sudah memotong dirinya sendiri sekarang.

"Eee ... happy brithday to yuhu hu huu ...." Haidar berjongkok pada makanan di bawahnya, berusaha memperbaiki itu ke atas nampan lagi. Karena benda tersebut jatuh di luar kendalinya juga, lantas Nathan dan Jendra cuma geleng-geleng kepala dan mau menenggelamkannya ke danau Toba.

Sedangkan Airin masih coba memahami yang sedang terjadi sekarang. Tepat saat Haidar bangkit dan menatap ke arahnya, baru dia ingat kemungkinan yang menunggunya di bulan Februari. "Gue ulang tahun?" tanyanya.

¤¤¤

Gara-gara kue yang sudah sujud syukur sebelum Airin terharu dan ber-Alhamdulillah, Nathan memutuskan untuk memberantakkan dapur ibunya, bersama yang lain juga. Keputusan itu diambil sesuai keinginan Airin yang berulang tahun. "Bikin kue berapa tingkat nih?" Nathan bersiap setelah mereka sudah beratribut layak chef, masalah masak memasak sih Airin tidak heran lagi, selain banyak duit, laki-laki ini juga banyak bakat kalau dilempar ke cengkeran.

ASING : A Strange Friendship✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang