ARA

17 5 0
                                    

Selamat membaca!!. Jangan lupa vote ya...!!

___

Ken menggendong Ara masuk ke rumah nya. Rumah Ken terlihat sangat mewah seperti istana.

Ken membawa Ara ke ruang tamu lalu Ara diletakkan di atas sofa .

"Bi urus dia ya, bersihin terus gantiin bajunya, Ken mau panggil dokter dulu". Ken menelpon dokter yang sudah menjadi langganan nya sejak kecil ketika ia sakit.

Ara sudah digantikan bajunya, dan baju seragam nya di buang begitu saja, karena itu atas perintah Ken.

Dokter telah datang dan langsung memeriksa Ara yang sudah tak sadarkan diri di atas sofa.

"Dok kenapa dia?". Tanya Ken khawatir.

"Dia demam tinggi, kayak nya dia  habis di bully di sekolah nya, lihat lebam di wajahnya, dan luka di bagian tangan dan kaki".

Penjelasan dokter kepada Ken membuatnya bingung, siapa yang berani membuat hal yang sangat fatal , lagian Ara itu cewe.

"Saya akan memberikan obat nya , nanti asisten saya datang ke sini".
Dokter menelpon asisten nya dan meminta kepada asisten nya agar ia membawakan resep obat yg dimintanya.

Dokter dan asistennya telah pergi, dan memberikan obat kepada Ken.
"Bi urus dia dulu ya, kalo dia udah bangun panggil Ken. Ken mau mandi dulu". Ken pun pergi meninggalkan Ara dan asisten rumah tangga nya.

 Ken pun pergi meninggalkan Ara dan asisten rumah tangga nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     ken udah selesai mandi nih

"Bi bunda belum pulang kan?". Tanya Ken kepada bi inem .

"Belum , Ken katanya nyonya, sama tuan, mereka sibuk ngurusin perusahaan barunya di Bogor, katanya pulang nya 2 hari lagi".

"Udah aku duga, mereka lebih mentingin uang dari pada Ken".

"Jangan gitu Ken, bibi mau tanya ini cewek kamu ya, ayo ngaku, tapi dia kasian pas lebam nya bibi bersihin dia terus bilang mau pulang".

"Bukan cewek Ken dia, masa ia aku punya cewek setelannya kayak anak SD".

"Kan dia lucu Ken imut, bibi aja gereget pengen nyubit pipinya".

Ara memang terlihat sangat menggemaskan, apalagi kalo ia sedang tidur seperti ini ,wajahnya terlihat seperti anak kecil, namun sayang wajah imutnya terdapat banyak luka dan lebam.
Ken sangat tidak suka dipanggil dengan sebutan den,tuan, atau apalah, maka dari itu Ken meminta semua asisten dirumahnya untuk memanggil dengan sebutan Ken saja.

Ken memutuskan mengantarkan Ara esok pagi. Karena hari sudah mulai larut. Ken menyuruh bi inem untuk memindahkan Ara ke kamar tamu.

Suhu tubuh Ara semakin membaik , namun lebam di wajahnya masih terlihat sangat jelas.

Ketika jam sepertiga malam Ken terbangun, karena ia merasakan sangat haus . Ken pergi menuju dapur untuk mengambil air minum. Ketika ia melewati kamar tamu, didalamnya terdengar suara tangisan . Ken yang mendengar tangisan tersebut membuka pintu kamar dengan sangat pelan, Ken mengintip kamar tamu. Di kamar tersebut menampakkan Ara yang sedang sholat, ia berdoa serta menangis. Ken yang melihat itu kebingungan kenapa ia bangun malam malam begini.
"Ya Allah, Ara emang bukan orang yang suci, Ara ini cuma pendosa yang numpang tinggal di bumi..... Maafin Ara karena udah mengakhirkan shalat".

Sekitar jam 4 Ara pergi ke ruang tamu, dan disana ia bertemu bi inem.

"Maaf Bu, ini Ara ada dimana ya?".

"Panggil bibi aja, kamu ada di rumah nya Ken".

"Kok bisa si bi?". Bi inem pun menjelaskan semuanya yang telah terjadi kemarin.

"Bi Ken nya mana?".

"Ken masih tidur ".

"Kok masih tidur si emang dia gak sholat subuh apa bi?". Bi inem yg mendengar perkataan dari Ara hanya tersenyum.

"Bi anterin Ara ke kamar nya Ken bi, Ara mau pamit pulang sekalian mau ngucapin terima kasih bi".

Bi inem pun mengantarkan Ara ke kamar Ken.
Sesampainya di kamar Ken  Ara membuka pintu kamar nya yang ternyata tidak dikunci.
"Ken bangun, Ara pamit ya , makasih udah mau nolongin Ara". Ara menaruh kertas yang berisikan surat di atas meja belajarnya Ken, lalu Ara mencubit pipi Ken yang sedang tidur pulas .

"Ken sholat, sholat subuh, awas nanti kesiangan Lo". Ken tidak menjawabnya melainkan dia hanya tersenyum. Ken terlihat sangat menggemaskan ketika tersenyum, seperti anak kecil, namun sangat tampan dan galak.

 Ken terlihat sangat menggemaskan ketika tersenyum, seperti anak kecil, namun sangat tampan dan galak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayangin aja dulu

Ara pergi ke tempat meja belajarnya Ken, dan membuka surat itu, lalu ia menulis kembali kejadian yang baru ia alami tadi.

Ketika Ken bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, dan ia merapikan bukunya dimeja belajar. Terlihat ada kertas yang dilipat. Ken membukanya dan membacanya

Untuk manusia yang bernama Ken Nathagio, gue ngucapin terima kasih banyak, karena elo udah mau nolongin gue.

Gue pamit pulang maaf gak ngabarin dulu, tapi tadi sebelum Lo bangun, gue kekamar Lo kok gue ngebangunin Lo buat sholat subuh.
Oh iya ternyata Lo kalo tidur lucu juga ya gemoy. Maaf tadi gue cubit pipi Lo soalnya lo gemoy banget. Tadi pas gue cubit pipi Lo ,eh Lo malah kasih gue senyuman...... Kan gue jadi salting........ Hahahaha........ Canda

Thanks to orang gemoy

Ken yang membaca isi surat itu , senyum senyum sendiri dan ia memegangi kedua pipinya.

Ken NathagioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang