Selamat malam everyone
.
.
Dari sekian lama baru update lagi🙂🙂🙂Jangan lupa bintang dan komennya ....
Happy reading.
Pemandangan sore hari di TPU kini terhiasi oleh langit yang berwarna oranye. Sunyi sepi yang menghiasi pemakaman tidak membuat mereka berempat berkutik dari sebuah makam yang bertuliskan nama Stefani Luna Olivia binti Muhammad Regar Pratama.
Keempat remaja tersebut kini hendak menyirami air sarta menaburkan bunga yang segar.
"Lun Abang pulang dulu ya " Raki berbicara sambil mengusap-usap batu nisan layaknya berbicara dengan manusia.
"Iya lun, Abang akan kasih hadiah Yasin sama alfatihah terus, supaya kamu bisa senyum disana" timpal Naki.
Sedari tadi Ara yang ikut berziarah hanya diam menyaksikan tingkah Raki dan Naki yang berbanding terbalik ketika disekolah. Sedangkan gara hanya terus memandangi makam yang kini ada dihadapannya.
Gara adalah sahabat Luna ketika disekolah, hingga saat ini setiap Kamis sore ia selalu mengunjungi makam Luna.
"Eh kembar udahan yuk.....udah mau Maghrib nih " pinta Ara yang sengaja menyenggol lengan Naki.
Naki hanya menanggapi dengan anggukan saja lalu berdiri diikuti oleh Raki.
"Assalamualaikum cantik, tunggu Abang ngirim hadiahnya ya". Itulah kata terakhir yang diucapkan oleh Naki, ketika ia hendak meninggalkan makam sang adik tercinta. Akhirnya setelah perbincangan diakhiri, para remaja itu meninggalkan tempat peristirahatan terakhir untuk semua manusia.*****
Cahaya matahari pagi ini bersinar seakan akan menyambut seseorang yang akan menyambut seseorang yg akan memulai aktivitas di rumah yang besar ini bak istana pangeran pangeran bak difilm disney. Ada seorang remaja yang sedang serius berbicara dengan seseorang.
"Jangan lupa jaga dan terus awasi dia !" . Ken mengakhiri percakapan nya dengan seseorang tersebut, perintah Ken hanya mendapatkan kan anggukan kepala.Setelah selesai dengan urusan nya, ia langsung mengambil jaket berwarna hitam di sofa yang terlihat mewah dan dipakainya jaket tersebut sehingga menutupi seragam yang ia kenakan yang sudah terbalutkan oleh jaket tersebut.
Sebelum melangkah kan kakinya untuk pergi ia menyempatkan diri untuk berteriak "BUN, BI AKU PAMIT KE SEKOLAH YA....". Kedua perempuan tersebut langsung menoleh dan menggelengkan kepalanya heran terhadap bocah itu.Sesampainya di sekolah ia langsung melenggang pergi ke markas dahulu sebelum.
Ken membuka pintu markas dan saat pintu terbuka lebar ia dibuat ternganga oleh kenyataan bahwa ada yang mengusili markas mereka.
Saat hendak menelpon anggotanya, ia urungkan niat tersebut karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Lebih baik dibicarakan nanti bersama disaat sepulang sekolah, dari pada ia harus telat masuk kelas dan berakhir dihukum.Disaat ia memasuki kelas, seperti biasa ia hanya diam dan enggan untuk berbicara karena ada suatu hal. Bahkan dengan teman sebangkunya yaitu Ara, yang sebelumnya selalu membuat ia kesal dan benci sampai saat ini ia hanya diam dan tak pernah bicara lagi dengan Ara.
Kring...
Kring...
Kring...Bel pulang sekolah menggelegar di penjuru sekolah. Ken menyuruh anggota allarmante untuk berkumpul segera.
Kini anggota allarmante sudah berkumpul di markas yang sudah sangat berantakan. Mereka semua sangat kaget, bagaimana tidak markas yang biasanya bersih dan rapi, kini terlihat sangat berantakan.
"Anjing siapa yang berani berantakin markas kita ?" Gilang mulai bersuara dengan diawali kata yang tidak ramah.
Saat ini kondisi markas sangat kacau, seperti ada penyerangan secara tersembunyi. Namun siapa pelakunya dan dari anggota mana ? Pasalnya selama ini allarmante tidak pernah mengacau ataupun mempunyai masalah dengan geng lain.
Kalau pun ada itu juga sudah 4 bulan yg lalu mereka mempunyai masalah dengan geng motor yang tidak tahu aturan dari SMA Garuda. Masalah itupun sudah selesai, mereka mengaku salah karena telah merusak fasilitas sekolah SMA Buana, karena tak terima kalah pertandingan basket.Tanpa pikir panjang semua orang yang ada di dalam markas mulai membersihkan lemparan lumpur dan serpihan kaca yang berserakan. Ken hari ini tampak kesal dan marah, namun sebisa mungkin ia akan mencari si pelaku yang tak bertanggung jawab.
"Yaudah kalau udah kelar beresinnya kita langsung pulang, malam nanti kita kumpul disini" suara berat laki laki itu mengintruksi para anggotanya yang terlihat lelah.
"Naki pintu depan sama belakang markas jangan lupa dikunci nanti, gue titip kuncinya di Lo" mendengar penuturan dari Ken , ia hanya menanggapinya dengan mengangkat alis sebelah dengan wajah yang datar.Gimana kabarnya nih readers....lama gak ketemu..
Jangan lupa mampir ke Ig ku ya
Ig : nhea_3Sampai jumpa di chapter selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ken Nathagio
Teen Fiction"aku gak mau duain tuhan kita" Ara "Kita gak bakal nyatu, walaupun amin kita sama tapi iman kita beda" "Janji ya Ra, jangan tinggalin aku" . "Aku janji , kalau udah besar nanti aku akan nemuin kamu ,dan main bareng lagi"