Ken menghadang Ara , disaat pulang sekolah. Ken mengintrogasi Ara layaknya seorang narapidana.
"Ngapain si Lo, gajelas banget".
Ken tidak mendengarkan ocehan Ara."Lo ngambil gelang gue ya".
Tanya Ken dengan wajah yang hampir merah padam."Enggak, lagian ngapain gue ambil gelang Lo, gak guna juga". Perkataan yang diucapkan Ara membuat Ken marah dan melayangkan tangannya di udara, namun sayang tangannya ditahan lebih dulu oleh tangan Ara.
"Apa Lo mau mukul gue. Gak usah nuduh sembaran , cari bukti dulu". Ara pergi meninggalkan Ken sendirian didepan gerbang sekolah. Ken yang melihat sikap Ara, membuatnya semakin kesal, sebab tidak ada orang yang seperti Ara, yang berani kepadanya.
Keesokkan harinya Ara berjalan menuju kelas x fisika , menyusuri koridor yang lumayan luas. Para murid laki-laki yang melihat Ara sengaja menggodanya, namun siapa sangka yang diperbuat Ara kepada mereka membuat para murid laki-laki itu bergidik ngeri, sebab Ara menendang kemaluan salah satu murid laki-laki yang ingin menyentuh wajah Ara.
Ara menaruh tasnya di atas kursi tempat duduknya, lalu ia pergi menuju kantin untuk sarapan pagi. Ara memang sengaja tidak sarapan di rumah agar ia tidak terlambat.
Ara sudah selesai sarapan di kantin, dan langsung menuju ke kelasnya. Berbagai tatapan para murid yang sengaja diberikan kepada nya, tatapan yang tak dapat di mengerti, seperti akan ada sesuatu yang terjadi padanya.
Ara telah sampai di depan pintu kelasnya, ia tak menyangka bahwa tasnya dilempar sana sini dan buku buku yang ada didalamnya berserakan. Terlihat didepannya seorang Ken yang wajahnya terlihat sangat marah.
"INI APA NJINGG!!" Ken membentak Ara ,dan ia memperlihatkan benda yang dipegangnya.
"Apa". Jawab Ara santai.
"INI GELANG GUE PUTUS DAN ADA DI DALAM TAS LO!"."Kenapa emang?". Jawaban Ara yang santai membuat Ken marah.
"LO GAK TAU SEBERAPA BERHARGANYA GELANG INI BAGI GUE, WALAUPUN GELANG INI KELIATAN BIASA AJA, TAPI MENURUT GUE ITU ISTIMEWA... DAN LO SEENAKNYA NGERUSAK GELANG INI ......!!".
Semua orang yang menyaksikan pertengkaran tersebut hanya diam, sebab tidak ada yang berani melerai seorang Ken Nathagio.
"Gue gak ngambil dan ngerusak gelang Lo, seterah Lo percaya atau enggak".
Ara ingin membereskan buku-bukunya yang berserakan di lantai, namun niatnya itu tercegah oleh Ken yang mencekal tangannya dengan sangat kuat.
" Lo harus bayar perbuatan yang Lo buat". Bisik nya pelan tepat ditelinga Ara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ken Nathagio
Roman pour Adolescents"aku gak mau duain tuhan kita" Ara "Kita gak bakal nyatu, walaupun amin kita sama tapi iman kita beda" "Janji ya Ra, jangan tinggalin aku" . "Aku janji , kalau udah besar nanti aku akan nemuin kamu ,dan main bareng lagi"