Halo everyone
Jgn lupa vote dan komen y biar rame😀😀😀
Maaf nunggu lama baru sempet up lgi....hehehhehYaudah happy reading
****
Semilir Ngin malam begitu sejuk ketika menyentuh kulit. Bintang bintang berkumpul menghiasi langit untuk mengisi kekosongan di sana . Malam ini semua anggota allarmante berkumpul di markas , seperti apa yang telah diperintah kan oleh sang ketua tadi siang untuk menyelidiki peristiwa yang menimpa markas menjadi hancur. Mereka tidak takut dengan adanya teror tersebut, melainkan hanya penasaran dengan sosok yang melakukan itu semua. Sebenarnya tujuan di pelaku melakukan hal demikian itu dengan motif apa? Sampai berani mengotori markas dengan lemparan lumpur di dinding dan memporak porandakan markas.
Kini mereka semua duduk di kursi yang saling berhadapan namun dipisah kan oleh meja panjang, yang tentunya markas mereka kini jauh lebih baik dan sudah di rapikan kembali oleh mereka .
Masing masing mereka mulai menyampaikan pendapatnya untuk mengatasi kejadian agar tidak terulang kembali.
"Eh para beasty, kenapa gak dipasang cctv aja di markas, kan enak tinggal kita pantau lewat layar monitor". Galen memecah keheningan dengan mengusulkan idenya tersebut . Raki yang mendengar penuturan dari sahabat nya pun langsung memukul pelan kepala Galen . "Besta....beasty sekalian aja bestot Len, lu kira gampang napah masang cctv kek metik daun aja bego !"
Tidak terima dengan perlakuan raki dan jawaban darinya , galen memukul balik kepala raki agak sedikit kencang.
"Eh tolol, gue kan ngasih usulan bego, nanti biaya mah belakangan" sanggah Galen tak mau kalah. "Anjir Lo berdua , malah ribut yaudah yang Laen ada yang setuju gak sama usulan si Galen?" Gilang melerai keduanya agar tidak berlanjut kebacotan.
"Yaudah kita coba dulu, masalah biaya Lo semua ga usah ambil pusing, biar gue aja yang nanggung semuanya nanti " itu suara bariton khas milik Ken yang menyetujui usulan Galen .
Sebenarnya markas mereka tempat berkumpul saat ini hanya untuk bersantai saja, maka dari itu Ken tidak perlu memasang cctv .
"Nah gini nih yang namanya bos mah, karena usulan gue diterima bolehlah bos kasih apresiasi buat gue" dengan nada yang sombong Galen membanggakan dirinya dengan tangan yang bersedekah dada.
"Maksud Lo apa Len ngomong kek gitu, bagi dualah sama gue" raki mulai merengek pada Galen
"Bagi tiga lah njir, sama gue kan yang bantuin rencana lo gue" sahut Gilang tak mau kalah.
"Yaudah gue punya sesuatu di kulkas palinga atas , ambil sana buru " mendengar jawaban dari mulut Ken mereka bertiga dengan cepat kilat meninggalkan ruang rapat dan berlari kearah kulkas besar disana.
Mereka bertiga dengan ribut dan heboh membuka kulkas tersebut, mata meneliti bagian kulkas yang sudah diberitahu oleh Ken untuk mengambil hadiah tersebut. Ketiganya sama sama bingung dengan hadiah yang dimaksud. Pasalnya dibagian atas kulkas hanya ada bungkus kuaci yang berukuran lumayan besar. Dengan berat hati Galen mengambil kuaci tersebut dan membawa nya kehadapan sang ketua.
"Anjir lah bos serius ini hadiahnya?" Galen mengangkat bungkus kuaci tersebut kearah Ken . Ken yang melihatnya hanya mengangguk tanpa menoleh kearah lawan bicaranya.
"Si bos banyak duit juga masa cuma kuaci doang, dikulkas juga udah gak ada makanan " protes raki tak mau kalah
"Iya njir kuaci apa rasa, kenyang kagak bibir gue dobleh ia kecapean bukain kulit kuaci doang" Gilang menyahut juga tak terima.
"Bagus gue kasih ke kalian, secara kalian kan receh mirip kuaci"
"Ya Allah bos, banyak duit juga, dasar bos pelit" raki yang tak terima akhirnya bersuara dan menjulurkan lidah kearah Ken.
"Lo bilang apa barusan hah ?"
"Enggak tadi ada tikus jalan bawa kucing"
"Untuk kalian bertiga hak akan gue traktir lagi di restoran mahal selamanya titik". Setelah mengucapkannya ia langsung pergi meninggalkan ruang rapat. Tidak terima dengan keputusan Ken , mereka bertiga mengekori Ken pergi sambil memohon sesekali merengek seperti anak kecil.
Di ruang rapat hanya tersisa Naki seorang. Sejak tadi Naki hanya menyimak perihal kekonyolan sahabat nya itu, tanpa ingin membuka mulut untuk berbicaraMalam ini rapat ditutup dengan kekonyolan Ken dan tiga bocah rese. Suasana di markas dipenuhi dengan candaan serta tawa yang dikeluarkan. Mereka sudah menemukan cara dan kini waktunya istirahat yang diiringi dengan kekonyolan mereka di ruang bersantai, kecuali Naki yang sedari tadi sibuk memainkan game di ponselnya.
Sudah sampai di akhir cerita kawan.......
Jangan lupa vote ya, komen juga kalo ada yang gak sesuai.....karena diriku hanyalah penulis baru
See you kawan👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Ken Nathagio
Teen Fiction"aku gak mau duain tuhan kita" Ara "Kita gak bakal nyatu, walaupun amin kita sama tapi iman kita beda" "Janji ya Ra, jangan tinggalin aku" . "Aku janji , kalau udah besar nanti aku akan nemuin kamu ,dan main bareng lagi"