Hai semuanya jangan lupa untuk absen hari ini ya...
Kasih vote biar rame.. hehehe
Happy reading
******
setelah pulang dari markas, Ken tidak langsung pulang ke rumah melainkan pergi ke sebuah cafe bersama anggota yang lainnya.
"Asik Lo ngajak kita kesini mau traktir kita kan?" . Sepertinya tebakan Raki benar
"Menurut Lo?". Ken mengangkat alisnya sebelah
"Ya ialah si Ken mau traktir kita kan dikit lagi dia mau ultah bego".
Galen memukul pelan kepala Raki."Tapi Len , ultahnya kapan di traktir nya kapan?".
"Iya juga sih ......eh Ken kok Lo ga nyambung si".
"Intinya lo semua jangan pada bacot deh, kalo ga mau makan yaudah pergi Lo pada". Sentak Ken yang sudah kesal dengan pembicaraan Raki dan Galen yang sangat menyebalkan.
Tak mau membantah lagi, Raki dan Galen memanggil pelayan di cafe tersebut.
"Mba saya pesan semua menu yang ada di sini ya".
Mendengar apa yang dibicarakan Raki, Galen tidak mau kalah dengan nya.
"Mba saya pesan makanan dan minuman yang harganya paling mahal masing masing lima porsi ya".
"Serakah Lo pada". Celetuk Naki.
"Oh iya gue ajak si Halen ya kesini ,biar sekalian".
Ken hanya mengangguk mendengar permintaan Galen.
Dengan cepat Galen mengambil ponselnya di saku celana, lalu menelpon adiknya itu.
"Eh bocah Lo mau makan gratis gak?".
"Mau lah pea".
"Yaudah Lo Dateng ke alamat yang udah gue share lock".
"Siap gue meluncur nih kesana"
Tak lama dari sambungan telepon yang diakhiri oleh kedua bocah kembar, akhirnya Halen datang.
"Si Halen giliran makanan aja.....gercep Lo". Gilang menepuk pundak Halen pelan.
"Yaiyalah kapan lagi gue makan enak".
"Najiss kambing rakus Lo"
"Bacot Lo Lang mending lo diem deh atau mulut lo gue lakban".
Mereka berenam akhirnya makan dengan sesekali diiringi Senda gurau.
*****
Seorang gadis cantik yang bertugas sebagai petugas event organizer tampak terlihat muda.
"Ini bener kan alamat rumahnya...widih gila gede banget ini mah". Gadis itu terlihat sangat kaget dan terkagum kagum ketika ia sampai di sebuah rumah yang begitu besar dan terlihat mewah.
Dari dalam kantung celana yang ia kenakan terdengar suara handphone yang berdering. Sepertinya ada sebuah panggilan masuk.
Gadis itu meraih ponsel miliknya dan mengangkat panggilan masuk tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ken Nathagio
Ficção Adolescente"aku gak mau duain tuhan kita" Ara "Kita gak bakal nyatu, walaupun amin kita sama tapi iman kita beda" "Janji ya Ra, jangan tinggalin aku" . "Aku janji , kalau udah besar nanti aku akan nemuin kamu ,dan main bareng lagi"