Bel pulang sekolah telah berbunyi, siswa siswi SMA Buana keluar dari kelasnya masing-masing begitu pun dengan Ara.
"Eh kalian langsung pulang aja, gak usah mampir ke markas". Titah Ken pada Galen .
"Kenapa emang?".
"Gini len , markas lagi di renovasi karena atapnya bocor".
"Oh yaudah , lagian gue juga mau antar less si Halen ".
"Yaudah Lo kabarin yang lain juga".
"Sip, nanti gue spam chat di grup, yaudah gue duluan ya".
Galen pergi meninggalkan Ken, dan langsung menuju ke arah parkiran.
Ketika Ara berniat untuk keluar gerbang, tiba tiba ada sebuah tangan kekar yang menggenggam tangannya dengan kasar, lalu menariknya menuju gudang sekolah.
"Urusan kita belum selesai kan?"
Ken menarik Ara dengan paksa, lalu mendorong tubuh mungil Ara ke dinding gudang dengan sangat kencang. Ara meringis kesakitan akibat benturan tubuhnya dengan dinding."Ah, sial Lo. Mau apa Lo?".
"Selesain urusan kita".
Ken mengambil tali tambang ,lalu mengikat tubuh Ara ke tiang gudang.
Ara berteriak sekencang mungkin, namun sial kini tubuhnya sudah terikat ditiang, dan tidak bisa berbuat apa-apa."Gue gak ada urusan sama Lo".
"Tapi gue ada".
"Apa?".
"Lo yang ngerusakin gelang gue, dan Lo yang bikin gue malu tadi pagi di kantin".
Ken menjambak rambut Ara dengan sangat keras hingga Ara mengumpat.
"Oh gelang Lo bukan gue yang ngerusakin, dan masalah tadi pagi... Itukan Lo duluan yang mulai".
"Gak usah ngelak".
"Ya terserah Lo, gini nih kalo udah kebiasaan dimanja dari kecil, berbuat seenaknya mentang mentang sekolah ini punya bapak Lo".
Ken terlihat tampak marah dengan ucapan yang di lontarkan Ara. Ken menamparnya dengan kencang , hingga membuat pipi Ara memerah.
"TAMPAR LAGI, SEKALIAN AJA BUNUH GUE..... PERCUMA GUE JELASIN KE LO, LO GAK BAKAL PERCAYA SAMA OMONGAN GUE".
"Ok, tuan putri kalo itu yang Lo mau".
Ken mengambil ember yang berisikan air pellan ke tubuh Ara.
"Cuma itu doang yang Lo bisa anak manja".
"Oh Lo nantangin gue.... Hahhah sabar dulu ya cantik".
Ken mengambil ember yang sudah berisikan air es. Ken mencelupkan kepala Ara kedalam ember.
Ara menggigil kedinginan dan pandangan nya kini sudah mulai buram, namun sekuat tenaganya
Ia berusaha agar tidak terlihat lemah dihadapan Ken ."Kenapa Lo , dingin?".
"Dibilang sekalian bunuh gue aja".
"Bunuh Lo gak ada untungnya bagi gue, lagian kalo Lo mati nanti gue gak bisa nyiksa Lo dong".
Ken menyiram ember yang berisikan air es ke tubuh Ara, hingga membuat tubuh Ara basah kuyup.
Ken meninju keras wajah Ara, membuat darah segar keluar dari hidung Ara.
"Lo diem disini aja sampai besok ya".
Ken pergi meninggalkan Ara dengan keadaan masih terikat dan basah kuyup.
Sejujurnya ia tidak pernah membully
Siapapun terlebih cewek. Ken hanya berhadapan dengan orang yang bermasalah dengan nya tapi tidak sampai membully seperti yang ia lakukan kepada Ara.
Bahkan saat ia menolong Ara kemarin justru ia sangat merasa kasihan kepadanya, dan ia sangat membenci bullying. Tapi lihat sekarang , ia malah membully, yang ia benci justru menjadi kegemaran nya untuk mengusik Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ken Nathagio
Novela Juvenil"aku gak mau duain tuhan kita" Ara "Kita gak bakal nyatu, walaupun amin kita sama tapi iman kita beda" "Janji ya Ra, jangan tinggalin aku" . "Aku janji , kalau udah besar nanti aku akan nemuin kamu ,dan main bareng lagi"