Kartu Undangan

6 3 0
                                    

Komen aja tanggapan kalian tentang cerita ini ya.
Jangan lupa kasih bintang nya.................

____

"aaaaa gue dapet donk.....kartu undangan ulang tahunnya".

"Sama gue juga dapet.......seneng banget".

"Iya tumben Ken ngerayain ultahnya".

"Iyalah kan sweet seventeen nya dia".

"Emmmm.......bisakah gue jadi pendamping Ken di momen yang paling indah".

Seluruh isi sekolah gempar karena mendapatkan kartu undangan, terlebih murid perempuan yang sangat histeris.
Bagaimana tidak , seorang Ken membagi bagikan kartu undangan . Itu sangat mustahil sekali.

"Najis kartu undangan doang senengnya minta ampun".
Disepanjang lorong Ara kesal dengan apa yang ia lihat. Para siswi terlalu berlebihan membicarakannya.

Disaat Ara memasuki kelas ,ia menabrak seseorang.
"Eh maaf.....maaf....gue gak sengaja". Ara menundukkan kepalanya sebab ia merasa bersalah.

Ara sempat tidak melihat siapa orang yang ia tabrak, karena ia terlalu fokus dengan kejadian hari ini. Dia hanya sedikit berharap untuk mendapatkan kartu undangan.

"Buta Lo". Sentak Ken

"Eh kok....ya maaf gue gak liat tadi". Ara mengangkat kepala yang ia tundukkan

"Kenapa? Hah lo selalu nyari mati tau gak!!".

"Bodo....cape banget gue  ngomong sama lo...."

Rahang Ken tiba tiba mengeras karena perkataan Ara. Ia mendorong tubuh Ara sampai terbentur tembok, lalu mengunci pergerakannya.

Ken mendekatkan wajahnya ke telinga Ara.
"Lo mau gue undang?hahahaha....... jangan harap".

"gue gak butuh ".

"Bagus kalo gitu".

"Yaudah lepasin gue Ken".
Ara ingin melakukan perlawanan namun usahanya tidak bisa, karena tenaga Ken terlalu kuat.

"Sebenarnya lo suka kan gue perlakuin lo kayak gini?".

Ara menyerngitkan dahinya sebab perkataan yang dilontarkan Ken.

"Idih najis banget".

Ken segera melepaskan Ara dan pergi meninggalkan kelas.

"Anjir kenapa gue ngomong kayak gitu tadi".

Di sepanjang jalan ia selalu mengingat kejadian tadi. Sebelumnya ia tidak pernah berkata seperti itu kepada orang lain.

****

Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid satu persatu mulai meninggalkan SMA Buana .
"Ken ulang tahun lo empat hari lagi kan". Tanya Galen yang membuyarkan lamunan Ken.

"Iya, kenapa?".

"Persiapannya mau dibantuin gak".

"Emmm gak usah , gue udah nyewa event organizer".

"Oooohh.......nanti di pesta lo banyak makanan kan?".

"Pasti".

"Nanti gue masukin kresek buat dibawa pulang boleh kan?".

"Yaelah lo Galen , pikiran Lo makanan mulu". Sambung Raki

"Ya emang kenapa sih....iri bilang boss".

"Gue iri sama lo....emm bisa jadi". Balas raki

"Dasar muka dua Lo". Hardik galen

"Iya Len nanti gue nitip di kresek lo, di rumah gue ga ada makanan pisan. Kulkas gue aja sampe berdebu".

"Iya iya, tapi lo bantuin gue bawanya, soalnya kresek yang gue bawa super jumbo nanti".

"Oke".

Sekarang mereka masih berada di markas allarmante.
Naki yang melihat tingkah kembarannya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya,begitu juga  dengan anggota yang lain.
Jika Raki dan Galen bersatu sudah tidak dipungkiri, hal hal random akan terjadi kepada mereka.
Sekarang saja mereka berdua asik membicarakan kucing tetangga Galen.
Ya memang dua hari yang lalu kucing tetangga Galen ingin melahirkan, namun tetangganya bukan membawa ke rumah sakit hewan, justru membawanya ke rumah Galen.
Mau tidak mau galen yang mengurus persalinan kucing tetangga nya.

"Iya nnjir mana gue gak ngerti begituan lagi".

"Terus Lo apain tuh kucing?".

"Ya gue elus elus aja perutnya, si Halen yang ngomong tarik napas ya cing dalem dalem terus buang".

"Oh tapi bisa keluar tuh anak kucing?".

"Ya bisa lah berkat gue dan Halen, selesai melahirkan gue sama Halen diundang tasyakuran di rumah tetangga gue".

"Tasyakuran apa cok?".

"Itu bayinya kucing....enak gue makan gratis".

"Kalo gitu  gue pindah lah mau Deket rumah Lo aja".

Tawa menggelegar mengisi ruangan yang mereka tempati saat ini.

Haiii jangan lupa follow Ig ku ya
@niana Rahman dan @ story_niyqe













Ken NathagioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang