11. Maaf?

359 46 2
                                    

Vote sama like sudah belum?☺️

* * * *

Queen berjalan sambilan menghentakkan kaki menuju kelas, dengan merengut ia terus berjalan sampai tidak melihat kaki nya tersandung oleh seseorang.

"Aa--aaduh!"Queen terjatuh menelungkup ke lantai.

Queen memejamkan matanya, sabar, hanya itu. Ia berbalik melihat dua gadis yang tengah tertawa terbahak-bahak melihat Queen.

Yatuhan... Tolong kuatkanlah hambamu ini, jangan sampai hamba seperti dulu lagi. Sabar Queen. ucap nya dalam hati.

Agianta yang juga kebetulan lewat membelalakkan matanya melihat itu. "QUEEN!!"teriaknya. Kemudian berlari menghampiri Queen, "Lo gapapa?"ujarnya lagi. Lanjut membantu Queen berdiri.

Queen menggeleng. "Gapapa kok, kak,"jawabnya dengan senyuman.

Agianta beralih menatap Salsa dan Cika, matanya seketika menajam, merasa tatapan bak elang oleh Agianta Salsa dan Cika menunduk takut.

"Lo apain adek gue?!"bentak Agianta ke arah Salsa.

Dia tau masalalu Salsa dan Queen seperti apa, dia juga tau Salsa dan Queen dulu bermusuhan dan pernah punya masalah. Dan dia juga tau Salsa selalu membuat masalah untuk mencelakai Queen.

"Ki-ki-kita..."

"Mereka nggak ngapa-ngapain gue kok kak,"potong Queen menjawab.

"Agian!!"Laksa dari ujung berlari kecil memanggil Aginta. suara itu terhenti kala Laksa melihat ada Queen dan juga Salsa disana tengah saling menatap.

Queen menatap Laksa dengan santai, karena ingin berperang cantik Queen harus pandai bersandiwara menjadi gadis baik yang gak suka marah. sementara Laksa seolah tak melihatnya, ia memperhatikan Salsa dari atas hingga bawah. "Lo gapapa?"

Pertanyaan itu sontak membuat Agianta keheranan, tumbenan Laksa bertanya begitu kepada adik kelas. Queen hanya memutar bola mata malas. Namun, sesuatu didalam hatinya merasa terusik. Dia cemburu? Mana mungkin! Suka Laksa aja enggak.

"Yang harusnya lo tanya tuh adek gue bukan dia! Lo gak lihat dia bisa berdiri sendiri? Lo gak liat adek gue yang gue bantu berdiri ini?"ucap Agianta menatap dingin Laksa.

Queen langsung mengalihkan pandanganya kala Laksa menatapnya.

"Kak, anterin Queen ke kelas. Queen bt disini."

Agianta mengangguk. "Gue anterin adek gue dulu,"ucap Agianta kepada Laksa setelahnya.

Laksa mengangguk menanggapinya. Ia melirik Queen sebentar, ia mengangkat alis kala melihat gadis itu berjalan setengah pincang.

"Lo apain dia?"tanya Laksa kemudian kepada Salsa setelah Agianta dan Queen pergi dari sana.

Salsa menggeleng takut.

"Jawab, Sal."

Salsa hanya menunduk begitupun Cika yang sedari tadi memilih diam saja.

"Sudahlah, sana ke kelas."

Mereka mengangguk dan langsung pergi. Sementara Laksa memilih menyusul Agianta yang mengantar Queen menuju kelas, entahlah kenapa langkah kakinya ingin kesana melihat keadaan Queen saat ini.

Warm me with your love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang