28. Bertengkar

332 32 1
                                    

Agianta menghampiri Queen disusul anak-anak lainnya. Tatapan mematikannya membuat Queen menunduk takut. Segera gadis itu menyelipkan kartu nama Devan kedalam almamaternya.

"Berani sekarang temuin dia diam-diam, iya?!"bentak Agianta. "Gue cari dimana-mana ternyata malah mojok disini sama dia! Jam berapa sekarang?!"bentaknya membuat sang empu ketakutan. Queen melirik jam ditangannya, pukul 17.34 WIB. Sial!

"Kak. Lo salah paham, gue sama dia-"

"Masuk mobil."Tekan seseorang dibelakang Agianta. Queen kenal betul pemilik suara itu. Laksa suaminya sendiri. Queen menatap aura tak bersahabat diwajah Laksa yang menatapnya seolah akan melenyapkannya di saat itu juga. Bahkan menelan salivanya Queen kesusahan. Ini akan menjadi kesalahpahaman besar untuk rumah tangganya. Apakah perang dingin akan segera dimulai? monolog Queen.

"Lo semua jalan kaki!"tekan Laksa kepada teman-temannya yang bengong. Kemudian ia mendorong kasar Queen masuk kedalam mobilnya. Sedangkan Agianta, Bayuan, Bondan, Jorden dan Delon mematung kala Laksa benar-benar meninggalkan mereka.

"Njir! Kurang satu mobil nih!"sebal Delon.

* * * *

Setiba dirumah Queen di hempas-kan kasar oleh Laksa. Laksa mengunci pintu dan menarik Queen ke dalam kamarnya.

Berkali-kali Queen meringis saat Laksa mengasari-nya.

"Lo mau selingkuhin gue dan balikan sama mantan lo ha?!"bentak Laksa mencekam. Ia memegangi pipi Queen dengan kasarnya.

"Kak, sak--k-kit,"cicitnya seraya memejamkan matanya disana.

Laksa terkekeh kecil mendengarnya.

Brakkk!

"Awww!"Queen tersungkur ke lantai. Kepalanya membentur meja hingga darah segar mengalir disana. Laksa yang kelewat marah tidak memperdulikan luka gadis itu. Ia berjongkok dihadapan Queen. Queen menggeleng ketakutan setengah mati melihat Laksa yang semengerikan itu.

"Jangan buat gue marah Queen. Tapi lo melanggar!"tekan Laksa. Ia tertawa seperti psikopat.

"Mau dihukum hm??"

Queen menjauhkan wajahnya saat Laksa hendak membelainya. Ia memejamkan matanya sambil meremas seragamnya.

"Kak. Aku sama Devan gak ada hubungan apa-apa!"

"BAGUS!"Laksa bertepuk tangan sangat geram. "Lo bilang apa tadi? Ulangi lagi?"

"Aku sama Devan gak ada hubungan apa-apa! Aku sama dia tadi kebetulan ketemu disana! Aku ngobrol sama dia karena nanya soal kejadian di klub itu. Gak ada niatan buat selingkuh atau bahkan balikan sama DEVAN! AKU-"

BUGH!

Queen menjerit ketakutan saat Laksa memukul meja.

"Berani-beraninya lo sebut nama cowok lain didepan suami lo!! Sialan!"

"Kak. A--aku gak, aku-"

Laksa tersenyum menarik Queen kepelukannya. Kemudian mendorong gadis itu kasar keatas ranjang. Ia melepaskan dasi abu-abu, perlahan membuka kancing bajunya juga.

"Istri yang tidak patuh harus dihukum bukan? Agar ia menjadi penurut dan patuh!"seringai'an Laksa membuat Queen menggeleng-gelengkan kepalanya takut. Laksa benar-benar menakutkan sekali. Sampai Queen memutuskan loncat dari ranjang dan berusaha menggunakan finger print jarinya membuka pintu kamar. Sayangnya pintu itu enggan terbuka karena Laksa hanya mengaktifkan finger print jarinya.

Sial! Gue harus apa sekarang?! Batin Queen panik.

Queen menelan salivanya saat Laksa sudah berdiri dibelakangnya. Satu tangan menahan pintu itu. Queen berbalik memegangi ujung rok abu-abu'nya.

Warm me with your love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang