39. Pingsan lagi

314 35 0
                                    

Huek! Huek!

Laksa yang masih terbaring indah di baluti mimpi indah perlahan membuka mata karena samar-samar mendengar suara Queen di dalam kamar mandi. Ia lekas terjun dari atas tempat tidur menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"Queen! Kamu gakpapa di dalam? Yang! Buk-"

Queen keluar dengan wajah pucat. "Kak."

"Kenapa sayang? Sakit? Atau, atau kenapa??"tanya Laksa memeriksa suhu tubuh Queen. Queen menggangguk.

"Kepala Queen pusing."Katanya.

"Yaudah. Aku gendong ya?"

Laksa membaringkan tubuh Queen diatas tempat tidur. Kemudian cemas di campur panik langsung menghubungi dokter pribadi keluarga mereka.

Dokter datang setelah 5 menit Laksa menghubunginya. Memeriksa keadaan Queen yang nampak pucat di tempat tidurnya. Usai itu dokter Mira keluar menghampiri Laksa. Membiarkan Queen tertidur karena pengaruh obat.

"Gimana? Terjadi sesuatu sama istri saya dok?"tanya Laksa membuat dokter Mira mengangguk mengiyakan.

"Nona Queen masih terlalu kelelahan tuan. Kondisinya belum stabil, mungkin juga pengaruh ia terlalu banyak pikiran atau ada hal lain yang mengganggu ketenangannya. Sejauh ini tidak ada yang di perlukan nona hanya butuh istirahat yang cukup itu sudah lebih baik. Terlebih jangan biarkan dia telat makan, nona Queen juga memiliki riwayat penyakit mag."Jelas dokter Mira dibalas anggukan oleh Laksa.

"Makasih dok. "Ujarnya.

"Sama-sama. Kalau begitu saya permisi,"ujarnya berpamitan pergi.

Laksa duduk di pinggir tempat tidur memperhatikan wajah tenang Queen yang tengah terlelap. Ada rasa lega di dalam hatinya, pun ada rasa sedih sekaligus kecewa sebenarnya.

Gue pikir lo hamil baby twins, Queen ... Batinnya berucap.

Tatapan sedihnya tak bisa di sembunyikan. Namun bagaimana pun Laksa tidak akan memaksa Queen untuk sekarang. Yang di katakan Queen di sekolah tadi ada benarnya. Tidak memungkinkan keadaan jika Queen memiliki anak sekarang, itu akan memperburuk keadaan untuk kedepannya. Dan memberi luang besar bagi Devan menghancurkan Queen.

Memikirkannya saja Laksa kesulitan bernafas.

"Queen. Gue gak akan biarin siapapun nyakitin lo."

* * * *

Malam datang. Queen membuka mata menatap sekeliling ruangan kamar yang sepi karena hanya ada ia seorang.

Queen memegang kepalanya yang masih berat melirik jam dinding pukul 00.00 wib malam. Namun Laksa tidak ada di sampingnya.

"Kak Laksa kemana?"tanyanya kebingungan.

"Oh. Tadi gue pingsan ya?"gumamnya memegangi kepala yang berdenyut dua kali lipat. Ia kemudian langsung berlari ke kamar mandi, mencari sesuatu disana yang disembunyikannya sebelum keluar kamar mandi.

Queen mengelus dadanya bersyukur Laksa tidak melihat tespek itu yang ia taruh di tempat sampah. Queen kembali mengambil tespek tersebut sambil menggigit bibir bawahnya bersyukur.

Warm me with your love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang