52. A and E

348 27 0
                                    

Happy enjoy!

****

"Gue yakin, Namira bakal jadi cewek yang keren besar nanti. Apalagi di usianya yang baru 2 tahun ini, bicaranya sudah agak lancar, dia juga cepat nangkap. Gak heran, lo akan kesulitan buat jagain anak bandel lo itu,"kata Laksa bersulang dengan Agianta.

"Eh. Lo juga udah jadi bapak ya! Anak lo 2 kalo lo lupa. Jagain anak cowok lebih rumit dari anak cewek tahu?"protes Agianta enggan kalah.

Laksa memutar bola matanya jengah. "Anak gue bakal jadi anak terkalem di dunia."

"Gak yakin gue,"timpal Delon.

"Kenapa enggak?"sambung Jorden.

"Ya karena gak ada jiwanya kalem tuh, gak ada, Jor. Lo lihat aja bentukkan bapaknya ini, trus juga bentukan nek lampir kita, Queen di ujung sana yang sibuk makan kue, entah udah berapa kue yang habis masuk kedalam perutnya."

"Kali ini gue setuju,"tambah Bayuan.

Mereka membayanginya saja sudah menggelengkan kepalanya. Bagaimana nanti jika baby twins A and E sudah remaja, memikirkan mereka menginjak usia 5 tahun saja sudah melelahkan.

"Eh, kak, liat Maira sama Alda, gak?"panjang umur. Queen menghampiri mereka.

"Bukannya bareng sama yang lain di teras depan, nyambut tamu?"

Queen menepuk-nepuk bahu Delon.

"Kak Lingga?"

"Lingga di dapur, pdkt sama cewek."

"Huuh! Udah tua masih aja kelakuan kayak remaja."

"Eh, Queen, usia kita-kita juga belum tua-tua amat kalik."Cibir Agianta tersindir.

Queen mengejeknya. "Tapi udah mau masuk dua puluh kan???"

Terserah. Meladeni adiknya akan membuat masalah saja. Agianta kan harus stay santai hari ini. Tidak bisa berteriak-teriak seperti orang gila hanya karena Queen membuat jengkel dirinya.

"Sana bawa istri lo pergi!"usirnya mendorong Laksa hingga menubruk tubuh Queen pelan.

"Paansih!"Laksa sendiri membuang nafas tiada habisnya akan tingkah adik dan kakak yang masih seperti dulu, akur hanya beberapa menit saja.

"Hai, Gian! Hai guys!"

Queen sumringah melambaikan tangannya kearah Devan. "Uncle Dev!"sapanya memberi nama panggilan kecil untuk saudara Laksa.

Untunglah, Devan bisa kabur dari tahanan Arzos hingga membantu Queen dan yang lainnya memberikan banyak sekali informasi. Devan pun selama 2 tahun juga telah belajar bela diri, semua berkat bimbingan orang kepercayaan Laksa juga.

Cowok itu tambah ganteng.

"Hai."Balas Devan hangat. "Twins mana? Namira juga mana?"

"Ada diatas."

"Aduhh, padahal gue kangen banget sama para keponakan gue."

"Gak, gak, gak!"larang Laksa mencekal lengan Devan. "Lo gak boleh temuin mereka."

"Jahat banget sih, sama saudara sendiri, Sa? Anak lo kan, anak gue jugaa."

"Pokoknya gak boleh! Lo suka banget curi-curi, Katanya jenguk doang tahu-tahunya udah lo bawa kemana-mana."

"Tapi kan karena mereka gemes, Laksa...!"

"Keadaan aman?"tambah Jorden.

"Aman kok,"ujar Queen sambil mengode lewat pergerakan tangan. "Benar kata kak Laksa. Nanti aja ya uncle Dev?"ia tersenyum manis.

Devan mengangguk paham, di susul Maira dan juga Alda.

"Yang, temenin aku keluar bentar yuk?"ucap Maira bergelayut manja di bidang Jorden.

"Mau kemana babe?"

"Itu di depan ... Ada es cream, mau beli itu..."

"Yaudah. Guys, gue pacaran dulu ya? Ayo sayang!"

Sama-sama memutarkan bola matanya jengah. Laksa dkk membuang nafas pun serempak. Serasi sekali bikin iri dengan keawetan mereka.

"Jadi kapan, rencana mau nikahin Alda, Dev?"cibir Lingga membuat yang lain ikutan mengangguk.

"Da."Devan melirik Alda dalam, sedangkan gadis itu menatapnya malu-malu.

"Ya??"

"Udah siap, di lamar belum?"

"Uu--udah. Udah kok, udah!"

Mengacak-acak rambut Alda gemas, Devan sendiri mengangguk mengiyakan. "Nanti ya, setelah ini semua berakhir."Bisiknya.

Blush!!

Pipi Alda bersemu merah. "Aaaa DevDev ku!!"jeritnya heboh malah memeluk Queen saking saltingnya.

"Yang di peluk itu Devan sana, bukan malah istri gue!"ketus Laksa tak suka istri di peluk seerat itu. Laksa ini sekarang sudah menjadi cowok terposesif, paling sering cemburu tanpa mandang bulu.

"Dasar tukang cemburu lo! Masa, sesama cewek di cemburuin?"cibir Jorden.

Alhasil, Laksa mendapati ejekan berupa gelakan tawa dari para sahabatnya.

"Queen!!"

"Eh, bentar, mama mertua manggil,"kekeh Queen berpamitan menjauh untuk menemui mama mertuanya.

"Queen doang yang di panggil, gue enggak? Jadi curiga gue, anak mama tuh sebenernya gue atau istri gue ya?"


TBC ❤️

Warm me with your love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang